Categories
Hidrologi

Pengolahan Limbah Domestik Rumah Tangga dan Komunal

Bumi adalah planet di tatasurya yang memiliki kehidupan di dalamnya (Baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Hal ini terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu tenaga eksogen dan tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). Tenaga ini menyebabkan bumi mengalami patahan atau lipatan. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (Baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi). Akibat dari kedua tenaga ini, bumi memiliki cekungan dan tonjolan pada permukaannya. Setiap bagian dari bumi memiliki banyak ekosistem.

Ekosistem bumi terdir dari ekosistem darat dan air. Ekosistem darat antara lain hutan hujan, hutan sabana, padang rumput, bioma gurun, bioma hutan gugur, bioma taiga, dan bioma tundra. Sedangkan ekosistem air terbagi menjadi dua yaitu air tawar dan air laut. Ekosistem air tawar adalah ekosistem sungai, ekosistem danau, dan rawa-rawa. Sedangkan ekosistem air laut adalah ekosistem pantai, terumbu karang dan laut dalam. Semua ekosistem di bumi membutuhkan air dan tanah yang sehat. Akan tetapi akibat dari ulah manusia, air dan tanah di bumi mulai mengalami pencemaran.

Sumber Pencemaran Air dan Tanah

Bumi pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri sari pencemaran dan kerusakan yang terjadi di alam. Akan tetapi, tidak semua zat pencemar mampu di urai oleh bumi. Beberapa zat, mampu merusak kesehatan air dan tanah, sehingga menjadi tercemar. Parameter air yang tercemar dapat dilihat melalui 3 aspek, yaitu fisika, kimia, dan bakteriologi.

Pada aspek fisika, dapat dilihat dengan meilhat tampilan fisik dari air tersebut. Mulai dari warna air, suhu, bau, rasa, serta kekeruhan. Sedangkan parameter kimia dapat dilihat drai PH serta logam berat  yang terkandung didalammnya seperti merkuri, timbal, arsenic, kromium, seng dan nikel. Sedangkan pada parameter bakteriologi dapat dilihat melalui jumlah bakteri yang ada di dalam air seperti coliform, puristik dan patogenik. Untuk kesehatan tanah, dapat dilihat melalui perubahan sifat dasar yanah yang melebihi kriteria baku dari kerusakan tanah.

Sumber- sumber pencemaran air dan tanah di bumi berasal dari kegiatan manusia (Baca: Sumber-sumber Pencemaran Air dan Tanah). Dan sumber pencemaran tersebesar berasal dari limbah industry dan rumah tangga. Kedua limbah tersebut, jika diolah dengan baik, maka dapat mengurangi pencemaran pada air maupu tanah. Pengolahan limbah domsetik sangat dibutuhkan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Tugas manusia sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam sekitar. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah yang baik.

Limbah Domestik

Pengolahan limbah domestic, adalah pengolahan limbah, sehingga air yang dibuang bukan lagi air yang tercemar zat perusak, melainkan air yang lebih bersih. pengolahan limbah domestic terbagi menjadi dua, yaitu limbah rumah tangga dan komunal. Setiap limbah memiliki cara tersendiri dalam mengelola limbahnya.

Pengolahan Limbah Domestik Rumah Tangga

Limbah domestic rumah tangga terbagi menjadi 2 yaitu limbah non kakus atau grey water, dan limbah kakus atau black water. Kedua limbah ini memiliki penanganan yang berbeda. Karena jenis zat perusak di dalamnya. Pada limbah non kakus seperti grey water, adalah limbah yang berasal dari hasil memasak dan mencuci. Limbah ini mengandung sampah, minyak dan pasir. Pada pengelolaan limbah domestik ini dapat memakai Sistem Pengolahan Air Limbah atau SPAL. Sedangkan limbah kakus adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia.

A. Pengolahan Limbah Grey Water

SPAL adalah salah satu solusi pengolahan limbah grey water. SPAL adalah salah satu system pengolahan air limbah yang murah, sederhana dan ramah lingkungan. Pada SPAL dibutuhkan dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang dengan sekat sebuah kassa. Sekat kassa ini bertugas menyaring dan mengendapkan minyak, sampah dan pasir.

Pada tangki resapan, dipasang batu koral dan arang, untuk menyering air, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih. cara kerja dari SPAL adalah, air limbah akan masuk di dalam bak penampungan. Pada bak penampungan, minyak, pasir, maupun sampah akan terendap di dalam saringan kassa, sedangkan airnya akan jatuh ke dalam tangki resapan. Di dalam tangki resapan, air akan keluar dengan terlebih dahulu tersaring oleh arang dank oral, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih.

B. Pengolahan Limbah Black Water

Sedangkan pada limbah domestic rumah tangga black water atau yang berasal dari kotoran manusia, memerlukan sebuah septi tank. Limbah dari grey water tidak dapat disatukan dengan limbah dari black water. Karena sabun pada grey water dapat menyebabkan bakteri pengurai pada septi tank akan mati. Septi tank yang baik adalah septi tank yang mampu memberikan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

Salah satu teknologi septi tank adalah Biority. Keunggulan dari biority adalah ukurannya yang tidak terlalu besar, ramah lingkungan, material yang terbuat drai bahan yang tahan korosi, serta makai technocell. Yaitu sebuah teknologi yang mampu memberikan ruang pada bakteri pengurai untuk berkembang biak dan mempercepat sedimen lumpur. Serta air buangan dari biority ini bersih, dan ramah lingkungan. Fungsi dari bakteri pengurai pada septi tank adalah untuk mengurangi lumpur tinja yang terbuang.

Pengolahan Limbah Domestik Komunal

Pengolahan limbah domestic komunal adalah pengolahan limbah yang terpusat pada satu wilayah. Hal ini dapat dilakukan, jika dalam satu wilayah aktifitas mencuci serta mandi berada dalam satu tempat umum yang sama. Atau terdapat pabrik dan peternakan di sekitar wilayah tersebut. Pada dasarnya pengolahan limbah domestic komunal juga terbagi menjadi dua yaitu grey water dan black water. Akan tetapi, pengelolaannya berbeda karena hal ini dikelola secara bersama- sama.

A. Pengolahan Limbah Grey Water Komunal

Pada pengelolaan grey water, masyarakat dapat membuat SPAL besar yang tertanam di dekat tempat masyarakat biasa melakukan akitifitas mencuci. Karena beberapa kampung di Indonesia, tidak setiap rumah memiliki WC pribadi, sehingga keberadaan WC umum menjadi tempat mandi sekaligus mencuci pakaian. SPAL yang di buat demi kepentingan komunal, harus berukuran besar, dan mampu menampung limbah yang di keluarkan oleh setiap individu.

Limbah grey water akan ditempatkan terpisah dengan limbah black water. berbeda dengan limbah black water, limbah grey water komunal hanya menghasilkan air bersih pada proses akhir penyaringan. Akan tetapi jika air hasil dari SPAL disterilkan kembali, maka air tersebut dapat di pakai lagi untuk mencuci. Selain memakai SPAL, warga dapat menanam tanaman yang mampu meyerap zat pencemar disekitar selokan. Tanaman tersebut adalah  bunga ungu, lidi air, bunga coklat, melati air, dan lili air. Selain dapat menyerap zat pencemar, lingkungan kampung akan akan semakin asri dengan adanya tanaman.

B. Pengolahan Limbah Black Water Komunal

limbah black water tidak dapat disatukan, karena sifat limbah yang berbeda. oleh karena itu black water tidak dapat memakai sistem SPAL. Pada black water, pengelolaannya dapat dilakukan dengan memakai system biogas. Biogas adalah energy alternative yang berasal dari kotoran. Pada biogas, proses biologisnya dilakukan secara anaerobic, tanpa oksigen, dan pada hasil akhirnya akan menghasilkan gas yang dapat dipakai untuk memasak.

Limbah yang dapat dipakai dan diolah menjadi biogas adalah kotoran manusia, limbah yang berasal dari pabrik tahu dan tempe, kotoran dari hewan ternak serta rumah pemotongan hewan. Pengolahan limbah black water sebagai energi alternatif, dapat membantu meringkan pengeluaran warga. Karena alat yang dibutuhan tidak mahal, dan perawatannya juga tidak membutuhkan banyak waktu. Akan tetapi kekurangan dari pengolahan black water adalah bau yang ditumbulkan. Sehingga tangki penampungan limbah harus benar- benar tertutup rapat agar bau tidak keluar.

Baca Juga: