Categories
Geologi

Batuan Sedimen Marine : Pengertian, Jenis dan Contohnya

Terdapat berbagai jenis batuan yang menyusun lapisan kulit bumi. Ada yang disebut batuan beku (baca : Batuan Beku Luar), ada pula yang disebut batuan sedimen. Batuan sedimen merupakan batuan yang bisa dengan mudah kita temukan di permukaan bumi. Pelapukan batuan, baik pelapukan kimia maupun pelapukan mekanik turut andil dalam pembentukan batuan sedimen.

Batuan yang telah mengalami pelapukan biasanya akan terbawa arus air atau media pengangkut lain sehingga mengendap pada suatu tempat. Menurut tempat mengendapnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satu diantaranya adalah batuan sedimen marine. Apa yang dimaksud dengan batuan sedimen marine? Berikut adalah pengertian, jenis dan juga contoh dari batuan sedimen marine (baca : Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan Bumi).

Pengertian batuan sedimen marine

Batuan sedimen marine merupakan salah satu dari jenis- jenis batuan sedimen yang terbentuk di lingkungan laut atau samudera. Selain itu, batuan sedimen marine juga dapat didefinisikan sebagai batuan yang proses sedimentasinya disebabkan  oleh adanya tenaga atau gelombang air laut. Gelombang air laut yang lemah atau pun kuat nantinya akan membentuk batuan sedimen marine yang berbeda- beda yang selanjutnya akan dijelaskan dalam jenis jenis batuan sedimen marine.

Jenis Jenis Batuan Sedimen Marine

Berdasarkan laut tempat terbentuknya batuan, batuan sedimen marine dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu batuan yang terbentuk di laut dangkal dan batu sedimen yang terbentuk di laut dalam (baca : Macam- Macam Laut). Berikut adalah penjelasannya.

  1. Batuan sedimen laut dangkal

Laut dangkal merupakan wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut. Laut dangkal memiliki arus yang lebih kuat dari pada laut dalam. Hal ini dipengaruhi oleh letaknya yang dekat dengan permukaan. Ada banyak hal yang menyebabkan besarnya arus tersebut, diantaranya adalah hembusan angin laut dan gelombang besar yang menghantam pantai.

Besarnya energi pada laut dangkal mengakibatkan batuan sedimen yang terbentuk di lingkungan tersebut memiliki struktur yang kasar. Laut dangkal juga memungkinkan sinar matahari menembus dasar laut. Hal tersebut digunakan oleh biota laut untuk membentuk kerangka cangkang. Cangkang- cangkang hewan laut kaya akan mineral karbonat. Ketika hewan- hewan laut tersebut mati, maka cangkang- cangkangnya akan terkumpul dan mengendap di suatu tempat sehingga terbentuklah batu karang (baca :  Jenis- Jenis Terumbu Karang).

  1. Batuan sedimen laut dalam

Berkebalikan dari laut dangkal, laut dalam adalah wilayah perairan yang kedalamannya lebih dari 200 meter. Arus laut dalam yang lemah hanya memungkinkan untuk mengangkut partikel- partikel yang halus. Hal itu mengakibatkan batuan yang mengendap di dasar laut dalam memiliki struktur yang halus. Pada zona laut yang disebut dengan isoklin, keberadaan karbonat semakit banyak.

Karbonat tersebut kemudian terlarut sehingga tidak bisa membentuk batuan terumbu di laut dalam. Akan tetapi cangkang biota laut yang mengandung silika tidak akan terlarut dan membentuk batuan raadiolite. Adanya gangguan secara tiba- tiba di zona laut dalam mengakibatkan terjadinya proses sedimentasi dalam jumlah yang banyak secara mendadak. Jenis batuan yang mengalami pengendapan tersebut tentu saja berstruktur halus, misalnya lanau dan pasir.

Contoh Batuan Sedimen Marine

Beberapa contoh batuan sedimen marine yang terbentuk di laut dalam maupun laut dangkal yaitu :

  • Batu karang

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengendapan yang terjadi di laut dangkal akan membentuk batu karang. Batu karang lebih dikenal dengan istilah terumbu karang. Batu ini tersusun dari mineral kalsium karbonat atau mineral kapur.

Batu kapur menjadi tempat menempelnya karang, yang dalam ilmu biologi terdapat karang hidup dan juga karang mati. Yang dimaksud karang hidup adalah sekumpulan hewan yang dapat menghasilkan kapur sebagai bahan utama terbentuknya terumbu. Habitatnya berada di laut dangkal yang dapat ditembus oleh cahaya matahari. Sedangkan kumpulan karang mati disebut batu karang.

  • Batu pasir

Batu pasir merupakan contoh batu sedimen yang banyak di temukan di ekosistem pantai yang masih termasuk dalam lingkungan laut dangkal. Batu pasir di pantai umumnya berwarna abu- abu, putih dan coklat muda. Media pengangkut batu pasir ini biasanya adalah gelombang air laut dan angin laut. Batu pasir yang juga dikenal dengan standstone memiliki ukuran butiran yang kecil, yaitu hanya berkisar 0,1 – 2 mm saja. Mineral- mineral yang menyusun batu pasir diantarnya adalah kuarsa, feldspar, batu basal, riolit, klorit dan bijih besi.

  • Batu garam

Batu garam atau rock salt adalah salah satu contoh batuan sedimen yang terbentuk di laut. Daerah pengendapannya biasanya terjadi di sekitar laguna dan teluk. Batu ini tersusun dari mineral halite (NaCl). Proses terbentuknya batuan sedimen ini diakibatkan oleh  menguapnya air laut yang banyak mengandung ion positif natrium dan ion negatif dari klorida. Batu garam mempunyai warna putih dan putih kecoklatan. Beberapa daerah yang banyak ditemukan batu garam adalah Michigan, Yordania dan Etiophia.

Kenampakan alam akibat pengendapan batuan sedimen marine

Pengendapan batuan sedimen marine, terutama batu pasir pada suatu tempat akan membentuk kenampakan alam tertentu, diantaranya adalah :

  • Tombolo

Salah satu kenampakan alam yang disebabkan oleh sedimentasi batu pasir adalah tombolo. Tombolo dapat didefinisikan sebagai tanggul yang terbentuk dari batu pasir yang terjadi secara alami dan menjadi penghubung antara daratan dan pulau yang letaknya dekat dengan pantai. Pada umumnya, tombolo terbentuk di laut uang memiliki teluk tanpa gangguan arus laut.

Tombolo memang terjadi secara alami, meski demikian ada tombolo yang sengaja dibuat untuk menjembatani dua buah pulau. Proses terbentuknya tombolo diawali dengan adanya gelombang besar yang berasal dari laut dalam menuju laut dangkal. Gelombang laut kemudian mengalami refraksi karena adanya efek sholing. Gelombang tersebut membawa pasir menuju ke suatu tempat yang sama secara terus menerus sehingga terbentuklah tombolo yang menambah panjang garis pantai.

  • Gosong pasir

Gosong pasir yaitu daratan berupa pasir yang menjorok ke perairan laut. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa gosong terbentuk dari batu pasir yang terkumpul menjadi satu membentuk daratan. Terjadinya gosong pasir disebabkan oleh adanya aliran arus pada laut dangkal. Gosong mempunyai bentuk memanjang dengan panjang mancapai ratusan kilo meter, sedangkan ketebalannya bisa mencapai enam tombak. Jika laut pasang, maka gosong bisa tenggelam oleh air laut. Salah satu laut di Indonesia yang memiliki banyak gosong pasir adalah Laut Jawa di sebelah utara Pulau Jawa.