Categories
Fenomena Alam

6 Fenomena Alam Paling Misterius

Pembahasan mengenai alam memang tidak pernah ada habisnya. Menyaksikan beragam keindahan alam yang eksotik bisa memberikan banyak manfaat. Namun, tak jarang ada beberapa kejadian atau fenomena alam membuat kita takjub dan bertanya-tanya, bagaimana bisa hal ini terjadi secara alamiah? Berikut beberapa fenomena alam paling misterius yang pernah ada di muka bumi.

Hujan Darah, India

Hujan Darah atau fenomena hujan merah di negara bagian Kerala di India adalah fenomena alam yang terjadi pada tanggal 25 Juli 2001 berupa hujan lebat dengan warna merah yang menghujani wilayah Kerala di India. Hujan ini berlangsung hingga September 2001 dengan lebih dari 500 ribu m2 air hujan tumpah ke bumi dengan warna merah.

Institute botanica setempat melakukan studi mikrobiologi dan mendapat hasil dari sampel air hujan yang diteliti. Partikel hujan darah itu adalah spora yang berasal dari lumut. Spora tersebut adalah spora Alga Trentepohlia annulate. Menariknya lumut ini berasal dari Austria yang terbawa oleh angin.

Danau Pink Hillier, Australia

Danau Hillier merupakan danau berwarna merah muda sepanjang 600 m di tepi pulau tengah di kepulauan Recherche di lepas pantai selatan Australia Barat. Dikelilingi hutan Paperbark dan eukaliptus yang lebat dan hijau serta lingkaran pasir.

Peneliti menemukan penyebab warna merah muda cerah dihasilkan dari mikroba extremophille. Peneliti Hank Green menjelaskan bahwa mikroba tersebut adalah penghuni ekosistem di Bumi yang unik karena dapat hidup di kondisi ekstrem. Selain itu alga Dunaliella salina turut menjadi sebab warna merah muda di danau ini.

Peneliti sudah memastikan bahwa air di danau ini aman untuk bersinggungan dengan manusia. Selain itu Danau Hillier memiliki tingkat salinitas atau kandungan garam yang tinggi sehingga jika kita berenang di sini akan mudah mengambang.

Blood Falls, Antartika

Blood Falls atau air terjun darah di lembah kering McMurdo, Antartika Timur adalah aliran berwarna merah seperti darah yang mengalir perlahan di gletser Taylor yang berwarna putih dan mengalir pula ke Danau Bonney.

Cairan yang menetes ini bukanlah darah melainkan air yang terkandung ganggang merah, sehingga menciptakan warna merah. Hal ini bisa tercipta karena bagian gletser di danau yang sangat asin. Semua ini terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu, air yang sangat asin terperangkap di bawah Gletser Taylor, terisolasi dari cahaya, oksigen, dan panas.

Saat air asin menetes melalui celah di gletser, hal itu bereaksi dengan oksigen di udara dan menciptakan air terjun berwarna merah namun seperti karat. Untuk dapat ke sana hanya bisa diakses dengan helikopter dari stasiun McMurdo atau dengan kapal pesiar di Laut Ross.

Sailing Stones, Amerika Serikat

Sailing Stone atau Sliding rock adalah fenomena alam berupa batu besar seberat hampir 300 kg bergerak sejauh 250 m dengan sendirinya yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah pada saat itu.  Fenomena ini terjadi di dasar danau kering Racetrack Playa di Taman Nasional Death Valley, California.

Terjadinya lengkungan di setiap akhir perpindahan batu-batu ini menambah misteri. Teori banyak bermunculan mulai dari medan magnet, sampai adanya aktivitas makhluk luar angkasa, atau hanya orang iseng yang memindahkannya.

Pada tahun 2006, Ralph Lorenz, seorang ilmuwan NASA melakukan uji coba yaitu menggunakan batu kecil yang dibekukan dalam 1 inci air di dalam sebuah wadah untuk mendemonstrasikan ice shove atau tsunami es yaitu gumpalan es besar yang terbentuk ketika angin kencang bertiup.

Di musim dingin, danau ini terisi air dan bebatuan tepi danau menjadi terbungkus es, karena daya apung es dan angin membuat batuan ini berjalan melintasi dasar danau yang berlumpur.

Sehingga batu dengan dasar yang kasar meninggalkan jalur lurus, sedangkan batu dengan dasar yang halus melayang dan meninggalkan jejak berbelok. Pada bulan yang lebih hangat membuat es mencair dan menguapkan air, sehingga batuan tersebut meninggalkan jejak berjalan yang misterius.

Danau Kawah Ijen, Indonesia

Kawah Ijen di Indonesia tepatnya terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur merupakan fenomena gunung berapi dengan danau kaldera berwarna biru kehijauan. Selain warna danaunya, warna bebatuan yang cerah di sekitarnya dan gelombang panas putih yang mengelilingi danau selebar 1 km menambah kecantikan fenomena alam ini.

Semua fenomena alam ini terjadi berkat belerang. Ruang magma di bawah gunung berapi menuangkan gas sulfur ke dalam danau, tercampur logam yang terkonsentrasi tinggi. Gasnya mengubah air menjadi biru terang. Proses ini juga menjadikan kawah Ijen sebagai danau yang sangat asam terbesar di dunia dengan pH 0,5.

Gas dari proses ini berputar-putar di sekitar danau, lalu mengembun dan mengenai bebatuan yang ada di sekitarnya sehingga menjadi berwarna kuning terang. Selain itu semburan gas sulfur yang terbakar menjadi kilatan cahaya biru terang, sangat indah apalagi disaksikan ketika malam hari.

Badai Petir Venezuela

Badai Petir di negara Venezuela atau Catatumbo lightning adalah fenomena atmosfer yang terjadi di Venezuela tepatnya di bibir sungai Catatumbo yang bermuara di Danau Maracaibo. Fenomena ini berasal dari badai awan pada ketinggian lebih dari 1 km dan terjadi selama 140 sampai 160 malam dalam setahun. 10 jam per hari dan lebih dari 280 kali per jam.

Fenomena ini terjadi akibat angin yang bertiup melintasi danau Maracaibo yang rawa di sekitarnya mengandung bahan organik seperti gas metana yang membusuk. Dari hasil pembusukan itu terbentuklah gas dan semakin terbawa angin ke atmosfer. Kemudian awan ini bertabrakan dengan angin kencang dan bersuhu dingin yang berasal dari pegunungan Andes.

2 awan yang memiliki suhu yang berbeda ini menyebabkan badai petir yang dahsyat di Venezuela. Fenomena ini pernah berhenti ketika Januari hingga Maret 2010 yang kemungkinan diakibatkan karena kekeringan di danau Maracaibo.