Categories
Biogeografi

Ekosistem Laut Dalam dan Laut Dangkal di Indonesia

Ekosistem adalah tempat berinteraksinya biotik dengan biotik serta biotik dengan abiotik. Bumi sendiri adalah planet dengan banyak ekosistem. Ekosistem di bumi terbagi menjadi dua ekosistem besar, yaitu ekosistem darat dan eksistem air (Baca: Jenis-jenis Ekosistem Darat dan Air). Ekosistem darat adalah ekosistem yang habitatnya berada di darat. Ekosistem darat antara lain hutan hujan, hutan musim, ekosistem gurun, atau ekosistem tundra. Sedangkan ekosistem air adalah eksistem yang habitatnya berada di air. Eksistem air sendiri terbagi menjadi dua, yaitu eksistem air tawar dan air laut. Ekosistem air tawar antara lain ekosistem sungai, ekosistem danau, dan rawa- rawa. Sedangkan ekosistem laut, terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.

Laut Dalam

Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada di laut yang dalam. Eksositem ini berbeda dengan ekosistem laut dangkal. Hal ini karena cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam sangat sedikit, atau tidak ada sama sekali. Makhluk hidup yang hidup di laut dalam rata- rata adalah hewan predator atau hewan pemakan bangkai. Selain itu, jumlah vegetasi di laut dalam nyaris tidak ada. Ekosistem laut sampai saat ini, masih menjadi misteri yang belum banyak terpecahkan. Karena hanya alat yang dapat masuk ke dalam air hingga ribuan meter. Beberapa hewan unik di temukan pada ekosistem laut dalam. Akan tetapi, akibat kurangnya teknologi serta pengetahuan, maka banyak hewan laut dalam yang belum dapat diindentifikasi. Ekosistem laut dalam dilihat berdasarkan lapisan kedalaman laut . Yaitu mesopelagic, bathyal, abyssal, dan hadopelagic.

  1. Mesopelagic adalah lapisan kedalaman laut pada kedalaman 500 hingga 1000 m. pada lapisan ini, jumlah sinar matahari yang masuk sudah berkurang banyak. Lapisan ini sering disebut sebagai twilight. Hal ini karena jumlah matahari yang masuk sedikit, jadi terlihat seperti senja. Hewan yang dapat hidup di kedalaman ini adalah hewan yang dapat hidup tanpa memerlukan sinar matahari yang banyal. Hewan tersebut seperti ikan paus. Vegetasi pada kedalaman ini, sangat sedikit, karena kurangnya jumlah sinar matahari yang masuk.
  2. Bathyal adalah lapisan kedalaman laut pada kedalaman 1000 hingga 4000 meter. Pada lapisan ini, sinar matahari yang masuk hampir tidak ada. Zona ini juga disebut midnight. Pada daerah ini, rata- rata suhu berkisar 4 derajat Celsius. Makhluk hidup di daerah ini adalah mahkluk hidup yang makan dari plangkton serta sisa- sisa dari makhluk hidup lain yang telah mati. Makhluk hidup yang membutuhkan matahari hampir tidak dapat ditemukan di zona ini.
  3. Abysal adalah zona dalam dari lautan. Zona ini berada pada kedalaman 4000 hingga 6000 meter. Zona ini juga bisa disebut sebagai lower midnight. Sinar matahari tidak ada yang masuk ke dalam zona ini. Sehingga zona ini sangat gelap dan dingin. Suhu pada zona berkisar antara 2 hingga 3 derajat Celsius. Kehiduapn pada zona ini, hanya diisi oleh hewan- hewan predator. Pada zona ini, banyak ilmuwan percaya bahwa gurita raksasa serta hewan- hewan purba masih hidup seperti hiu megoladon.
  4. Hadopelagic adalah palung laut. Zona ini berada pada kedalaman lebih dari 6000 meter. Zona ini adalah terdalam dari lautan yang ada di bumi. Masih banyak misteri yang belum dapat dipecahkan oleh banyak ilmuwan mengenai zona ini. Hal ini karena zona ini sangat dalam, dan sangat sulit untuk melakukan penelitian. Belum ada teknologi yang mampu menembus lapisan ini, sehingga banyak misteri laut dalam yang masih belum terpecahkan. Ada 7 laut di dunia yang termasuk lautan paling dalam di dunia.

Laut Dangkal

Ekosistem laut dangkal adalah ekosistem yang berada pada kedalaman kurang dari 500 meter. Pada lautan dangkal, jumlah hewan serta vegetasi dapat ditemukan dengan mudah. Hal ini karena laut dangkal mendapatkan banyak sinar matahari. Ekosistem laut dangkal, memiliki banyak keindahan, sehingga mudah dijadikan sebagai tempat wisata seperti taman laut bunaken di Indonesia. Ekosistem yang ada di lautan dangkal adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang adalah salah satu makhluk hidup yang mudah di temukan di sepanjang pantai. Terutama di daerah ekosistem pantai, salah satunya di indonesia. Terumbu karang sendiri, memiliki berbagai macam jenis. Jenis- jenis terumbu karang di bedakan menjadi 4, yaitu berdasarkan tipenya, berdasarkan bentuk dan tempat tumbuhnya, berdasarkan letaknya, dan berdasarkan zonasinya.

A. Terumbu Karang Berdasarkan Tipenya

Terumbu karang berdasarkan tipenya dibagi menjadi dua, yaitu terumbu karang bertepi lunak dan terumbu karang bertipe keras.

  • Lunak: jenis terumbu karang ini adalah terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai. Jenis terumbu ini tidak membentuk karang, dan cenderung subur karena mendapatkan sinar matahari yang cukup.
  • Keras: jenis terumbu ini adalaj terumbu karang yang membentuk batuan kapur di dalam laut. Jenis terumbu ini sangat rapuh dan rentan pada perubahan iklim. Terumbu karang ini adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang.

B. Terumbu Karang Berdasarkan Bentuk Dan Tempat Tumbuh

Terumbu karang jenis ini, dibagi menjadi 4 jenis, yaitu

  • Terumbu: terumbu adalah endapan dari batuan kapur. Endapan ini berbetuk seperti punggung laut yang menjadi salah satu pembentuk ekosistem pesisir.
  • Karang: karang adalah biota laut yang memiliki peran dalam pembentukan terumbu. Bentuk karang beruas- ruas seperti bambu.
  • Karang terumbu: karang terumbu adalah karang lunak yang tidak menghsilkan kapur. Karang terumbu banyak di jumpai di daerah pesisir pantai.
  • Terumbu karang: terumbu karang adalah ekosistem di dalam laut, yang pembuatan akibat adanya simbiosis antara hewan dan tumbuhan laut.

C. Terumbu Karang Berdasarkan Letaknya

Terumbu karang berdasarkan letaknya di bedakan menjadi 4, yaitu:

  • Terumbu Karang Tepi: terumbu ini adalah terumbu yang paling banyak ditemukan disekitar pesisir pantai. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 40 m. Terumbu ini berbentuk melingkar ke arah lautan lepas. Terumbu ini banyak ditemukan di Bunaken, Pulau Panaitan, dan Nusa Dua Bali.
  • Terumbu Karang Penghalang: Terumbu ini hampir sama dengan terumbu karang tepi. Hanya saja, terumbu ini letaknya jauh dari pesisir. Terumbu ini dapat tumbuh hingga kedalaman 75 m. Terumbu ini banyak ditemukan di Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kepulauan Banggai Sulawesi Tenggara.
  • Terumbu Karang Cincin: terumbu karang ini bebentu seperti cincin. Terumbu ini banyak ditemukan di sekitar samudra atlantik.
  • Terumbu Karang Datar: terumbu ini adalah terumbu karang yang membentuk pulau- pulau. Terumbu karang ini, tumbuh dari dasar laut menuju permukaan laut. Terumbu karang ini banyak ditemukan di Kepulauan Seribu dan Kepulauan Ujung Batu Aceh.

D. Berdasarkan Zonasi

Terumbu karang berdasarkan zonasi dibagi menjadi 2, yaitu yang menghadap ke arah angin, dan membelakangi angin.

  • Terumbu yang menghadap ke angin: terumbu ini adalah terumbu yang lerengnya mengarah ke lautan lepas. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 50 m dan cenderung subur. Terumbu karang ini juga bisa disebut dengan pamatang alga.
  • Terumbu yang membelakangi angin: terumbu ini adalah terumbu yang umumnya bersifat keras. Bisa ditemukan pada kedalaman laut kurang dari 50 m. Bentuk terumbu ini seperti hampatan karang yang sempit.

Baca Juga: