Categories
Bencana Alam

Penurunan Permukaan Tanah: Penyebab, Dampak dan Upaya Penanggulangan

Saat ini peristiwa penurunan tanah sering terjadi, terutama di daerah Jakarta. Penurunan permukaan tanah merupakan peristiwa alam yang merugikan di wilayah yang mengalaminya. Penurunan permukaan tanah adalah peristiwa turunnya permukaan tanah yang disebabkan oleh adanya perubahan pada volume lapisan batuan yang ada dibawahnya. Biasanya peristiwa ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga apabila tidak dicegah atau diatasi akan menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peristiwa ini sering terjadi di wilayah Jakarta dengan tingkat penurunan tanah sekitar 5-10 cm yang menyebabkan 40% wilayah dari Jakarta menjadi berada dibawah permukaan laut atau berada di dataran rendah.

Artikel terkait : Erosi Tanah

Faktor Penyebab

Pada tahun 1989 Whittaker dan Reddish mengemukakan tentang faktor penyebab terjadinya penurunan permukaan secara umum. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor Alami (Natural Subsidence)

Penurunan tanah alami adalah peristiwa menurunnya tanah karena pengaruh dari proses geologi bumi ( baca : Pengertian Tenaga Geologi ). Adapun faktor yang menyebabkan turunnya tanah secara alami dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu siklus geologi dan sedimentasi di daerah cekungan ( baca : Proses Sedimentasi ). Siklus geologi merupakan siklus yang terdiri atas pelapukan, pengendapan serta terjadinya pergerakan kerak bumi. Sedangkan sedimentasi di daerah cekungan merupakan sedimentasi yang terjadi di daerah lempeng utama dekat perbatasan lempeng. Biasanya sedimentasi yang ada di cekungan semakin lama akan semakin banyak dan akan meningkatkan massa suatu endapan tersebut. Hal ini tentunya dapat menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah pada bagian tersebut.

Artikel terkait : Erosi Sungai – Faktor Faktor Penyebab Erosi

2. Faktor Pengambilan Air Tanah (Groundwater Extraction)

Faktor penyebab yang berikutnya adalah adanya pengambilan air tanah dalam volume yang cukup banyak sehingga hal ini dapat menyebabkan berkurangnya volume air pada tanah pada suatu lapisan tanah. Kurangnya air tanah ini akan memberikan dampak pada pori-pori tanah, sehingga tekanan hidrostatik yang ada di bawah permukaan tanah menjadi berkurang. Dalam peristiwa ini tentunya akan terjadi peristiwa pemampatan pada lapisan akuifer. Lapisan akuifer merupakan lapisan yang berada dibawah tanah dan mengandung air. Lapisan inilah yang membuat air ditanah dapat diambil dan dimanfaatkan.

Artikel terkait : Proses Terjadinya Mata Air

3. Faktor Massa Bangunan (Settlement)

Tanah merupakan suatu wadah yang sangat penting dalam suatu konstruksi bangunan. Umumnya, tanah dijadikan sebagai pondasi pendukung dalam konstruksi bangunan atau bahkan dapat dijadikan sebagai bahan dari bangunan tersebut seperti halnya sebuah bendungan atau tanggul. Adanya bangunan yang dibangun diatas permukaan tanah inilah yang dapat menyebabkan lapisan tanah yang berada dibawah mengalami pemampatan. Pemampatan ini terjadi karena pengaruh deformasi dari partikel tanah, relokasi partikel serta keluarnya air atau udara dari dalam pori tanah tersebut. Jadi, semakin besar massa suatu bangunan tersebut maka tingkat penurunan tanah di wilayah tersebut juga semakin dalam. Tidak heran jika di wilayah Jakarta dan kota-kota besar yang memiliki banyak gedung tinggi sering mengalami banjir. ( baca : Cara Mencegah Banjir )

Dampak bagi Lingkungan

Adapun dampak dari penurunan permukaan tanah bagi lingkungan maupun bagi masyarakat adalah sebagai berikut:

  • Menyebabkan Banjir RobBanjir rob merupakan bencana alam yang disebabkan karena adanya penurunan muka air tanah yang cukup drastis hingga melewati batas ketinggian muka air laut. Adapun penyebab terjadinya genangan air laut di daratan adalah karena adanya kenaikan volume air laut yang disebabkan oleh mencairnya glester. Mencairnya gletser ini tentunya tidak luput karena ulah manusia sendiri sehingga terjadi pemanasan global serta efek rumah kaca yang disebabkan oleh CO2, CFC ataupun asap dari kendaraan bermotor. ( baca : Mitigasi Bencana Banjir )
  • Terdapat Genangan Air Hujan – Penurunan permukaan tanah di suatu wilayah akan menghasilkan suatu genangan air hujan. Jika hujan turun dalam volume yang banyak dan dalam waktu yang lama maka yang terjadi adalah banjir bandang. Banjir bandang merupakan banjir yang cukup merugikan masyarakat.
  • Rusaknya Infrastruktur – Dampak yang selanjutnya adalah terjadinya kerusakan pada bangunan, fasilitas umum seperti jembatan dan jalan. Hal ini terjadi karena penurunan permukaan tanah dapat menyebabkan tanah ambles dan tentunya infrastruktur tersebut akan mengalami perubahan posisi. Hal ini tentunya tidak hanya merugikan bangunan saja akan tetapi juga menimbulkan kerugian dalam bidang ekonomi.
  • Intrusi Air Laut – Berdasarkan faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat faktor eksploitasi air tanah yang menyebabkan penurunan tersebut. Kegiatan manusia setiap harinya padat dan terus meningkat hingg saat ini, begitu juga dengan konsumtifitas ar bersih juga meningkat. Apabila menggunaan air bersih semakin banyak dan tidak diimbangi dengan pengelolaan lebih lanjut akan air yang ada di tanah, maka eksploitasi tersebut akan menyebabkan terjadinya intrusi air laut. ( baca : Cara Melestarikan Air )
  • Kualitas Hidup Menurun – Adanya bencana banjir serta genangan air yang terjadi karena penurunan permukaan tanah dapat menyebabkan kualitas hidup warga yang mengalami bencana tersebut menjadi menurun. Dari genangan air tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarang nyamuk demam berdarah dan menimbulkan penyakit. Selain itu, banjir yang terjadi akan menimbulkan penyakit seperti penyakit kulit dan lain sebagainya.

Upaya Penanggulangan

Adapun upaya penanggulangan untuk mengatasi masalah penurunan permukaan tanah di wilayah tersebut adalah:

  • Penggunaan ABT – Sebisa mungkin dengan memanfaatkan penggunaan air bawah tanah seefisien mungkin dan tidak melakukan eksploitasi yang berlebihan agar tidak terjadi kekurangan air tanah yang dapat menyebabkan penurunan muka tanah.
  • Membuat Sumur ResapanSumur resapan merupakan metode pengolahan air tanah dengan cara membuat lubang pada permukaan tanah dengan tujuan untuk menampung air hujan kemudian dialirkan ke tanah agar air di dalam tanah tetap terjaga.
  • Penerapan Injeksi Air Tanah – Injeksi air tanah merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dengan memasukkan air ke tanah dengan metode gravitasi ataupun dengan pompa. Dengan menerapkan prinsip ini maka diharapkan dapat menjaga ketersediaan air di tanah agar tidak terjadi penurunan muka tanah.
  • Menerapkan Prinsip Rainwater HarvestingRainwater harvesting adalah metode yang digunakan dengan tujuan untuk mengumpulkan air yang berasal dari air hujan yang turun untuk dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi air bersih layak pakai. ( baca : Konservasi Air Tanah )
  • Penerapan Ruang Terbuka Hijau – Penerapan ruang terbuka hijau ini diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan dapat meningkatkan efisiensi dari air tanah. Selain itu diharapkan dapat memberikan ruang interaksi sosial bagi masyarakat.

Itulah pembahasan tentang penurunan permukaan tanah yang sering terjadi serta faktor penyebab dan upaya penanggulangannya. Semoga bermanfaat !