Categories
Ilmu Sosial

Negara Nauru: Karakteristik, Kondisi Ekonomi dan Faktanya

Negara Nauru merupakan salah satu negara di benua Oseania yang juga termasuk sebagai negara terkecil di dunia. Nama Nauru sendiri berasal dari bahasa Nauru yakni Anáoero yang memiliki arti “saya pergi ke pantai”. Sedangkan para orang Jerman menyebut pulau ini sebagai Nawodo atau Onawero.

Karakteristik Negara Nauru

Negara Nauru atau Republik Nauru dahulu lebih dikenal sebagai Pulau Pleasent dan termasuk sebagai negara kepulauan. Negara ini berdekatan dengan beberapa negara lain yang masih berada di kawasan Oseania. Negara tersebut antara lain:

Negara Nauru hanya memiliki luas wilayah sekitar 21 km persegi, menjadikan negara ini sebagai negara paling kecil di kawasan Pasifik Selatan serta negara terkecil di dunia ketiga setalah negara Vatikan dan negara Monako.

Sebenarnya Nauru adalah sebuah pulau kecil di Samudera Pasifik bagian selatan dan 42 km di bawah garis khatulistiwa. Negara ini dikelilingi oleh terumbu karang dan akan mudah dilihat apabila air laut sedang surut. Terumbu karang ini berfungsi sebagai pembatas antara pantai berpasir dan perairan laut dalam.

Keberadaan terumbu karang tersebut membuat pembangunan pelabuhan menjadi sulit, meskipun terdapat 16 saluran karang yang diperbolehkan bagi kapal kecil untuk dapat masuk ke dalam pulau. Terdapat pula jalur pesisir sepanjang 150 hingga 300 meter yang cukup subur berada di pedalaman dari bibir pantai.

Nauru terkenal akan keberadaan tebing koral yang mengelilingi plato. Lokasinya berada di bagian tengah negara yang dikenal dengan nama Topside dengan titik tertingginya yakni Command Ridge (71 meter di atas permukaan laut).

Negara ini hanya memiliki satu wilayah subur yakni sabut pesisir sempit yang menjadi tempat cocok untuk kelapa. Sedangkan untuk wilayah di sekitar Laguna Buada banyak ditanami oleh tanaman pandan, pisang, nanas, dan tanaman tradisional seperti kedondong laut.

Iklim di negara Nauru panas dan lembab sepanjang tahun karena lokasinya yang tidak jauh dari garis khatulistiwa dan Samudera Pasifik. Musim hujan terjadi antara bulan November hingga Februari akibat adanya angin muson namun tidak ada angin siklon.

Penduduk Negara Nauru

Jumlah penduduk negara Nauru paling sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Oseania dengan total sekitar 11.000 jiwa. Mayoritas penduduk Nauru berasal dari etnis Nauruan (58%), etnis di sekitar Kepulauan Pasifik (26%), bangsa Eropa (8%) dan sisanya berasal dari Tiongkok (etnis Han).

Penduduk Nauru menggunakan bahasa Nauruan sebagai bahasa resmi dan dituturkan oleh 96% etnis Nauruan. Untuk bahasa Inggris digunakan dalam lingkup pemerintahan dan perdagangan.

Sebagian besar penduduk Nauru memeluk agama Kristen dengan penganut jamah Gereja Kongregasi Nauru, Katolik Roma, Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah, Gereja Independen Nauru, dan lain sebagainya.

Perekonomian Dan Sumber Daya Alam Nauru

Perekonomian negara Nauru termasuk kecil dan sangat bergantung dari penambangan fosfat, perbankan lepas pantai dan pemprosesan produk kelapa. Bahkan karena adanya penambangan fosfat membuat negara ini sempat menjadi negara terkaya di dunia setelah tahun 1968.

Akan tetapi setelah cadangan fosfat habis dan kondisi alam Nauru rusak, negara ini mengalami penurunan semakin parah. Penambangan fosfat lebih dalam mulai diberlakukan di tahun 2006-2007 akan tetapi fosfat yang dihasilkan tidak layak secara ekonomis namun ekonomi Nauru perlahan mengalami sedikit peningkatan.

Negara ini juga menjadi tujuan bagi orang-orang yang ingin menghindari pajak atau lebih dikenal dengan sebutan atax haven dan pencucian uang ilegal. Sejak tahun 2001 – 2008 dan tahun 2012, Nauru menerima bantuan dari Australia dengan imbalan berupa hosting pusat penahanan Nauru.

Sumber pendapatan negara Nauru yang lain diperoleh dari penjualan hak untuk menangkap ikan di perairan Nauru.

Fakta-Fakta Negara Nauru

  1. Negara Nauru pernah menjadi negara terkaya di dunia. Banyak penduduknya sering menghabiskan waktu ke luar negeri dan membeli barang-barang mewah. Namun saat ini negara ini menjadi negara termiskin di dunia.
  2. Akibat pertambangan fosfat yang tidak terkendali membuat alam di Nauru mengalami kerusakan parah. Diperkirakan ada sekitar 75 persen alam Nauru telah rusak parah dan sangat sulit menemukan kawasan hutan di negara tersebut.
  3. Negara Nauru mengalami kekeringan berkepanjangan akibat dari efek oven. Efek oven merupakan awan hujan tertiup angin panas yang naik dari bagian dalam pulau tandus dan berbatu yang berasal dari hasil penambangan. Akibatnya hampir 80 persen Nauru tidak dapat dihuni akibat bekas pertambangan.
  4. Pada tahun 2014, negara Nauru mempersulit jurnalis asing untuk meliput negara ini. Pemerintah melakukan peningkatan biaya pengajuan visa media dari semula US$200 menjadi US$8.000, dan biaya tersebut tidak dapat dikembalikan jika permohonan ditolak.
  5. Salah satu cara pemerintah Nauru menghasilkan uang untuk negara dengan menawarkan banyak negara untuk mendirikan bank di Nauru. Pemerintah Nauru menerapkan “Shell Bank” yang artinya hanya di atas kertas, hal ini berarti bebas dari persyaratan standar pencatatan transaksi utama dan cocok untuk pencucian uang.