Categories
Ilmu Sosial

Kepulauan Marshall: Karakteristik, Penduduk, Fakta

Karakteristik Kepulauan Marshall

Kepulauan Marshall atau Republik Kepulauan Marshall merupakan sebuah negara kepulauan yang berada di bagian barat dari Samudera Pasifik. Dapat dikatakan jika Kepulauan Marshall termasuk negara maritim karena lokasinya yang dikelilingi oleh perairan.

Secara geografis Kepulauan Marshall berbatasan dengan:

  • Sisi timur berbatasan dengan: Samudera Pasifik
  • Sisi selatan berbatasan dengan: Republik Nauru dan Republik Kiribati
  • Sisi barat berbatasan dengan: Negara Federasi Mikronesia
  • Sisi utara berbatasan dengan: Pulau Wake

Berbeda dengan kepulauan lain yang ada di dunia, Kepulauan Marshall terdiri atas pulau dan atol yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni Ratak atau matahari terbit (timur) dan Ralik atau matahari terbenam (barat).

Kedua kelompok gugusan tersebut terbentang dan saling berhubungan satu dengan lainnya dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Marshall memiliki luas daratan hanya sekitar 180 km persegi dengan luas perairan mencapai 1.900.000 km persegi.

Beribu kota di Majuro, Kepulauan Marshall terdiri atas 29 atol dan 5 pulau kecil. Ada beberapa atol yang dijadikan tempat tinggal di Kepulauan Marshall, antara lain:

  • Atol Majuro
  • Atol Bikar
  • Atol Bikini
  • Atol Erikub
  • Atol Nadikdik
  • Atol Bokak
  • Pulau Jemo
  • Atol Rongerik
  • Sakit Nar Atol
  • Atol Ujelang
  • Atol Uke

Sama seperti negara di benua Oseania lainnya, Kepulauan Marshall juga terkadang dilanda Siklon Tropis. Tidak ada dataran tinggi di Kepulauan Marshall, sebab tinggi rata-rata keseluruhan pulau dan atol mencapai 2,1 meter di atas permukaan laut.

Penduduk Kepulauan Marshall

Menurut sejarah penduduk Mikronesia telah menghuni Kepulauan Marshall pada abad 2000 SM. Hampir sebagian besar penduduk Kepulauan Marshall merupakan penduduk asli. Meskipun begitu banyak pula penduduk Marshall yang merupakan campuran dari orang Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.

Keberagaman penduduk di Kepulauan Marshall tak terlepas dari sejarah kepulauan tersebut yang pernah dikunjungi hingga dijajah oleh beberapa negara. Terdapat dua bahas resmi yang digunakan di Kepulauan Marshall yakni bahasa Marshallese dan bahasa Inggris.

Kepulauan Marshall termasuk negara yang membebaskan penduduknya dalam beragama. Agama mayoritas di negara ini yakni Kristen yang hampir mencapai 97%. Terdapat agama minoritas yang juga diakui oleh pemerintah yakni Baha’i, agama suku dan beberapa penduduk yang tidak beragama.

Ekonomi Dan Sumber Daya Alam Kepulauan Marshall

Hampir sekitar 60% anggaran Kepulauan Marshall merupakan bantuan dari Amerika Serikat berdasarkan pada ketentuan Perjanjian Asosiasi Bebas. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan di beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, hingga pariwisata.

Bahkan banyak penduduk Kepulauan Marshall yang melakukan urbanisasi, sehingga pertanian yang masih menerapkan sistem tradisional mengalami kehancuran. Tidak heran jika Kepulauan Marshall harus melakukan impor untuk semua makanan.

Meskipun begitu di beberapa tempat masih ditemukan kegiatan pertanian dengan hasil berupa kelapa, melon, talas, tomat, sukun, dan buah-buahan. Sedangkan di bidang peternakan negara ini mengusahakan budidaya babi dan ayam.

Sedangkan pada pulau-pulau terluar produksi kopra dan kerajinan tangan menjadi penyumbang pendapatan tunai negara ini. Untuk mata uangnya, Kepulauan Marshall menggunakan dollar Amerika Serikat.

Fakta Menarik Kepulauan Marshall

  • Bikini Atol dan Enewetak Atol yang terdapat di Kepulauan Marshall pernah menjadi tempat uji coba senjata nuklir oleh Amerika Serikat dari tahun 1946 sampai dengan 1960-an. Tidak heran jika pulau tersebut menjadi salah satu pulau paling berbahaya di dunia.
    Dampak uji coba tersebut yakni banyak penduduk asli Marshall terkena efek radiasi nuklir. Oleh karena itu Amerika Serikat diwajibkan membayar kompensasi kepada para korban hingga kini.
  • Secara silih berganti Kepulauan Marshall diklaim sebagai milik Spanyol dan Portugal (1500 – 1700-an). Pada tahun 1800-an, Jerman masuk untuk menguasai Kepulauan Marshall dengan mendirikan birokrasi pemerintahan.
    Pada tahun 1900-an, Jepang mulai masuk dan sempat mendirikan markas militer di salah satu pulau di Marshall. Sampai terakhir di tahun 1944, Amerika Serikat mengambil alih dari kekuasaan Jepang.
  • Orang pertama yang menemukan Kepulauan Marshall yakni seorang penjelajah Spanyol bernama Alonso de Salazar. Akan tetapi setelah beberapa abad Kepulauan Marshall tidak pernah dikunjungi lagi, hingga pada akhirnya muncul seorang Kapten Inggris bernama John Marshall pada tahun 1788. Dan nama negara ini diberi sesuai dengan namanya.
  • Kepulauan Marshall terbagi menjadi 24 munisipalitas, yakni suatu wilayah administratif tingkat satu yang juga pulau berpenghuni.
  • Akibat perubahan iklim dan pemanasan global membuat pulau-pulau dan atol yang berada di Kepulauan Marshall sering mengalami banjir rob. Beberapa ilmuwan memprediksi jika dalam jangka waktu 50 tahun, Kepulauan Marshall akan tenggelam.
    Selain itu, penduduk Marshall juga mengalami ancaman lain seperti air tawar yang telah terkontaminasi, banyak pohon dan tanaman mati khususnya yang berada di sekitar pantai akibat air laut yang naik.
  • Meskipun telah menjadi negara merdeka dari Amerika Serikat, ternyata Kepulauan Marshall masih berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat. Tidak heran jika banyak penduduk Marshall bebas keluar masuk Amerika Serikat tanpa visa.
  • Hanya dua maskapai penerbangan yang melayani rute ke Kepulauan Marshall, yakni United Airlines (Kepulauan Marshall ke Hawaii atau Australia) dan Nauru Airlines (antar negara-negara kecil di Samudera Pasifik).