Indonesia adalah negara beriklim tropis yang berbentuk kepulauan. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak potensi sumber daya alam. Sumber daya alam biotik maupun sumber daya alam abiotik ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan negara. Diantara potensi sumber daya alam Indonesia yang dapat diperbaharui maupun yang tak terbaharukan adalah hutan, laut, udara, tanah dan hasil tambang (baca: Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui). Berikut adalah penjelasan masing- masing potensi sumber daya alam Indonesia.
1. Hutan
Hutan di wilayah Indonesia merupakan hutan terbesar ketiga di dunia. Luas hutan Indonesia sekitar 99 juta hektar yang membentang dari Indonesia bagian barat sampai bagian timur. Akan tetapi luas hutan tersebut semakin berkurang dari waktu ke waktu. Padahal potensi hutan Indonesia sangat besar.
Tidak hanya kayunya saja, namun semua makhluk yang mendiami hutan termasuk dalam potensi sumber daya hutan. Keanekaragaman hayati yang berada di hutan bermanfaat dan berperan penting dalam keseimbangan lingkungan hidup.
Hutan bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis hutan Indonesia adalah hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi. Berikut pemanfaatan masing- masing jenis hutan tersebut.
- Hutan lindung – Jenis hutan ini merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai pelindung sistem yang menyangga kehidupan. Pemanfaatan hutan lindung adalah sebagai pengatur ketersediaan air, mencegah erosi tanah, mencegah masuknya air laut ke daratan (banjir rob), mencegah terjadinya bencana banjir dan menjaga kelestarian tanah. (baca : Cara Melestarikan Tanah)
- Hutan produksi – Pemerintah melalui BUMN dan juga pihak swasta mempunyai hak untuk mengelola hutan produksi. Hak itu disebut dengan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Hasil hutan produksi dapat berupa kayu maupun non kayu. Beberapa pohon berkayu seperti pohon jati, akasia, pinus, mahoni dan cendana dimanfaatkan kayu nya. Pohon- pohon tersebut ditebang, kayu yang awalnya berbentuk bulat lalu diolah dan dipotong- potong . Sementara hasil hutan non kayu dapat berwujud buah, madu, getah, sutera, sagu dan lain sebagainya. (baca : Manfaat Hutan Bagi Manusia)
- Hutan konservasi – Hutan jenis ini dimanfaatkan sebagai tempat melestarikan keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistemnya. Contoh dari hutan konservasi adalah cagar alam, suaka marga satwa, dan taman nasional (baca : Pengertian Taman Nasional.
2. Laut
Indonesia pernah dikenal sebagai negara maritim. Ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia diliputi lautan dan samudera (baca : Perbedaan Laut dan Samudera). Lautan di wilayah Indonesia kaya akan berbagai jenis ikan yang melimpah. Potensi ikan di laut Indonesia bisa menembus 6 juta ton per tahun. Potensi tersebut menempati urutan keempat pada tahun 2009.
Kementrian kelautan dan perikanan sebagai perwakilan negara talah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah penangkapan ikan. Ikan- ikan hasil tangkapan kemudian diolah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah ikan kaleng. Ini sebagai upaya peningkatkan industri perikanan di Indonesia. Tidak hanya ikan, potensi laut Indonesia juga meliputi keragaman biota yang tinggal di dalamnya. Setidaknya terdapat lebih dari 500 jenis rumput laut dan tak kurang dari 900 jenis terumbu karang yang mempunyai potensi besar untuk kehidupan masyarakat Indonesia.
3. Udara
Udara memang tidak nampak di mata, tidak dapat di bau dam juga tidak berasa. Meski demikian udara yang tidak kasat mata itu bisa dirasakan kehadirannya ketika sedang bergerak. Udara yang bergerak itulah yang disebut dengan angin. Udara termasuk dalam potensi sumber daya alam karena memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan. Selain digunakan untuk bernapas, udara yang berada di lapisan atmosfer bisa melindungi kita dari sinar ultraviolet serta benda- benda luar angkasa yang akan jatuh ke bumi. Udara tersusun dari 3 unsur yang utama yakni udara keringm uap air dan aerosol.
- Udara kering, ini adalah pembentuk udara yang paling utama. Udara kering memiliki komposisi oksigen, nitrogen dan lain sebagainya. Gas- gas yang berada dalam udara kering itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari- hari.
- Uap air, dihasilkan dari proses penguapan atau evaporasi. Cahaya matahari memanaskan air permukaan seperti sungai dan laut. Air yang dipanaskan akan menguap dan uap air tersebut bergabung dengan udara. Uap air berperan dalam proses pembentukan hujan.
- Aerosol , adalah partikel- partikel berukuran kecil yang melayang di udara. Aerosol dapat berwujud natrium klorida, sulfat, karbon, silkat, kalsium, kalium dan lain sebagainya. Aerosol juga bermanfaat dalam proses kondensasi saat akan terjadi hujan.
4. Tanah
Tanah berasal dari jenis- jenis batuan yang mengalami pelapukan. Semakin banyak batu yang mengalami pelapukan maka semakin tebal tanah yang dihasilkan. Semakin dalam lapisan tanah, maka semakin tua pula umur tanah tersebut. Tanah di Indonesia bisa dikelompokkan menjadi 3 menurut sifat batuan induknya.
- Tanah vulkanik – Tanah ini terbentuk dari material hasil letusan gunung berapi. Tanah vulkanik jelas lebih subur dari jenis tanah lainnya. Tanah yang subur tersebut sangat membantu dalam bidang pertanian. Ini lah sebabnya kaki gunung menjadi daerah yang cocok untuk bertani dan berkebun. (baca juga : Cara Melestarikan Tanah)
- Tanah non- vulkanik – Nama lain dari jenis tanah ini adalah tanah tersier yang mana tidak terbentuk dari proses vulkanisme (baca : Pengertian Vulkanisme. Tanah non- vulkanik banyak tersebar di daerah Kepulauan Riang, Bangka dan daerah lain di Pulau Sumatera.
- Tanah organik – Sebutan lain dari tanah organik yakni tanah humus atau tanah gambut. Tanah organik berasal dari timbunan sisa- sisa tanaman dan banyak terdapat di rawa- rawa. Tanah organik berwarna hitam dan banyak di jumpai di Merauke dan pesisir Kalimantan.
5. Hasil Tambang
Pertambangan menjadi potensi sumber daya alam yang banyak dicari karena nilai ekonomisnya yang tinggi. Tiga hasil tambang yang paling populer di Indonesia adalah minyak bumi, gas alam dan batu bara. Ketiganya dijadikan sebagai sumber bahan bakar dalam berbagai bidang.
- Potensi sumber daya tambang yang pertama yakni minyak bumi. Potensi minyak bumi terutama di Indonseia terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Indonesia sudah melakukan impor minyak bumi guna memenuhi kebutuhan di dalam negri. Pembangkit listik di Indonesia masih banyak yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar.
- Potensi tambang yang kedua adalah gas alam. Potensi gas alam di Indonesia masih sangat banyak. Cadangan gas alam Indonesia sekitat 2.8 triliun meter kubik. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor gas alam terbesar di dunia. (baca : Cara Pelestarian Gas Alam)
- Potensi tambang yang ketiga yaitu batu bara. Negara Indonesia berada dalam urutan kelima yang menghasilkan batu bara paling banyak di dunia. Batu bara juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam sektor pembangkit listrik. Hanya saja penggunaannya masih kalah populer dari minyak bumi. (baca juga : Kekurangan dan Kelebihan Bahan Bakar Fosil)