Bumi merupakan planet (baca: planet di tata surya) yang sangat sempurna bagi makhluk hidup, yakni manusia, binatang dan tumbuhan apabila dibandingkan dengan planet lainnya. Ciri- ciri planet Bumi sangat mencerminkan bahwa Bumi merupakan planet yang sempurna untuk ditinggali. Bumi mempunyai berbagai sumber daya alam (baca: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak) yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup seperti air (baca: jenis air) , sinar matahari (baca: lapisan matahari), dan udara yang melimpah yang bisa digunakan untuk bernafas (baca: ciri udara yang bersih dan sehat). Ada banyak sumber air yang terdapat di Bumi, seperti macam- macam laut, macam- macam danau, sungai (baca: manfaat sungai), waduk (baca: waduk terbesar di Indonesia), bendungan (baca: bendungan terbesar di Indonesia), dan lain sebagainya.
Kondisi di Bumi beserta semua sumber daya alam yang dimilikinya akan menjadikan makhluk hidup mudah untuk memenuhi kebutuhannya. Namun seiring dengan kemajuan zaman, kondisi di Bumi perlahan- lahan mulai berubah. Kemajuan teknologi menyebabkan manusia semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun kemajuan teknologi pula yang menyebabkan kondisi Bumi perlahan- lahan mulai berubah. Salah satu perubahan yang dialami oleh Bumi terletak pada suhu. Suhu yang ada di Bumi kian lama kian panas. Kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini disebut sebagai peristiwa pemanasan global. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pemanasan global, yakni mengenai dampak atau akibat dan juga cara pencegahannya.
Akibat Pemanasan Global
Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya pemanasan global merupakan salah satu kondisi yang buruk bagi Bumi. Belakangan ini pemanasan global menjadi ancaman yang serius bagi Bumi dan juga makhluk hidup yang ada di dalamnya. Karena pemanasan global ini merupakan kondisi yang sangat buruk maka bisa dikatakan bahwa pemanasan global merupakan salah satu jenis bencana alam. Pemanasan global ini dapat memunculkan berbagai macam dampak atau akibat. Hampir semua dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global merupakan akibat yang bersifat negatif.
Ada banyak sekali dampak pemanasan global bersifat negatif yang dapat dirasakan oleh Bumi, manusia dan bahkan makhluk hidup lainnya di dunia ini akibat adanya pemanasan global. Dampak ini bisa dirasakan dalam kehidupan sehari- hari, baik yang disadarai oleh manusia maupun yang tidak disadari oleh manusia. Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:
- Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi
Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan Bumi adalah berupa es (baca: hujan es). Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar daripada yang berada di wilayah bukan kutub Bumi.
Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi, termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan air menjadi lebih banyak.
- Naiknya permukaan air laut
Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Memang kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan kata lain berangsunr- angsur. Meski demikian kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi. Adapun suhu rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhu atmosfer Bumi yang meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan menyebabkan es di kutub menjadi cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es atau gunung es ini, air laut (baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es yang mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri selama abad 20 sudah mencapai 10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut hingga abad 21 akan mencapai 88 cm.
- Banyaknya daratan yang tenggelam
Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak yang berupa tenggelamnya daratan (baca: ekosistem darat) yang ada di Bumi. Hal ini terutama menyerang pulau- pulau kecil dan juga daratan yang ada di pesisir pantai (baca: ekosistem pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat pemanasan global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mencairnya es di wilayah kutub dan juga naiknya permukaan air laut.
Mencairnya es di kutub yang akan menambah volume air laut dan menyebabkan permukaan air laut ini menaik ini akan menggeser garis permukaan pada pantai menjadi naik dan menciutkan wilayah daratan yang bebas dari air. Akibatnya banyak pulau- pulai kecil yang akan tenggelam atau permukaannya tertutup oleh air dan juga garis pantai menjadi naik. Garis pantai yang menik ini akan menyebabkan daratan di suatu wilayah lebih sempit daripada semula.
- Menipisnya lapisan ozon
Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius. Masalah serius yang akan dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya adalah menipisnya lapisan ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk, seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga tidak langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak penyakit.
Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi menjadi naik ini akan menyebabkan lapisan ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon berlubang maka berbagai macam ancaman yang membahayakan akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan fungsinya dengan semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan baik, maka Bumi akan mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut (baca: penyebab tipisnya lapisan ozon).
- Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur
Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Meningkatnya suhu rata- rata di Bumi ini tidak hanya membuat Bumi menjadi terasa lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan juga akan membuat pergantian musim (baca: pembagian musim di Indonesia) menjadi tidak stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat musim yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi pergantiannya. Terkadang satu musim lebih lama terjadi daripada musim yang lainnya.
Sebagai contoh di Indonesia sendiri. Musim hujan dan juga musim kemarau pada dasarnya terjadi masing- masing selama enam bulan. Waktu berlangsungnya musim ini pun sangat tertatur, yakni musim hujan dari November – Maret dan musim kemarau dari Oktober – April. Namun adanya pemanasan global terkadang membuat keberadaan musim- musim tersebut menjadi tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya musim tersebut.
Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim yang biasanya berlangsung musim kemarau dan terkadang musim kemarau berlangsung terlalu lama daripada biasanya. Hal ini akan membawa berbagai macam dampak buruk kepada manusia dan juga makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana kekeringan.
- Terjadinya ketidakstabilan iklim
Pemanasan global menyebabkan iklim (baca: iklim di Indonesia) yang ada menjadi tidak stabil dan juga sulit diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi dan tidak seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada kondisi pemanasan global ini kondisi di kutub utara Bumi lebih panas dan ini menyebabkan salju yang ada di wilayah kutub Bumi menjadi mencair. Akibat pemanasan global inilah daerah- daerah yang di dekat kutub yang pada awalnya mengalami hujan salju ringan menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan.
Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi ini mempunyai lapisan ozon yang berlubang lebih besar daripada kondisi lapisan ozon di kutub selatan. Karena iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada meningkatnya suhu ini, mengakibatkan pada musim dingin suhu lebih meningkat daripada musim dingin sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan air yang lebih besar dan menyebabkan banyak wilayah yang mengalami kekeringan yang lebih panjang.
- Produksi pertanian menjadi menurun
Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global adalah turunnya produksi pertanian masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global yang membuat iklim tidak stabil. Ketidakstabilan iklim ini akan membuat lamanya musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi. Lamanya curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) turun menjadi berbeda- beda di setiap wilayahnya.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi produksi pertanian yang ada. Misalnya di Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada lebih panjang daripada biasanya. Sehingga produksi pertanian di Kanada akan melimpah karena masa tanam yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah Afrika akan mengalami masa kekeringan dan musim tanam yang lebih pendek. Sehingga hal ini akan menyebabkan produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu secara global ini menyebabkan produksi pertanian menjadi turun hingga mencapai 4 persen setiap kali panen.
- Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuhan
Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara) menyebabkan banyak binatang bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (di daerah selatan misalnya).
Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki suhu yang lebih dingin memiliki banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas. Hal ini menyebabkan tumbuhan mulai tumbuh di tempat- tempat yang baru yang mempunyai suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak rerumputan dan tumbuhan sebagai produsen yang mati, sehingga makanan alami yang tersedia pun akan berkurang jumlahnya.
- Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit bagi manusia. Banyak penyakit yang dapat timbulkan dari pemanasan global ini. Penyakit yang dapat ditimbulkan tersebut antara lain stress, gangguan kardiovaskular, hingga stroke.
Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus yang dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh, banyak juga penyakit yang dapat ditimbulkan oleh berbagai jenis binatang. Sebagai contoh adalah panyakit malaria dan juga demam berdarah yang ditimbulkan oleh serangga jenis nyamuk. Binatang ini akan berkembang biak dengan cepat seiring dengan meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena itulah pemanasan global akan menyebabkan perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.
Itulah berbagai macam akibat atau dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari adanya pemanasan global. Akibat- akibat tersebut merupakan akibat yang dirasakan oleh Bumi maupun makhluk hidup yang ada di dalamnya. Akibat dari pemanasan global memang sebagian besar memang merupakan dampak yang bersifat negatif. Selain dampak yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi dampak atau akibat yang dapat ditimbulkan oleh pemanasan global ini baik yang kita sadari ataupun tidak kita sadari.
Jika pemanasan global semakin lama tidak segera ditangani dengan baik, maka hal ini bisa berbahaya dan bisa semakin memperburuk keadaan Bumi serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itulah perlu bagi manusia untuk mengupayakan berbagai cara mencegah pemanasan global ini agar dampaknya tidak terlalu menyebar luas.
Cara Mencegah Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan peristiwa yang tidak baik. Pemanasan global ini dapat menyebabkan berbagai macam dampak yang negatif untuk Bumi dan isinya, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya. Oleh karena itulah sebagai manusia yang menjadi penghuni Bumi, kita wajib melindungi dan menjaga kesehatan Bumi, termasuk juga melindungi Bumi dari adanya pemansan global. Ada berbagai macam cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya pemanasan global ini. Cara- cara yang dapat dilakukan bisa dari diri kita pribadi maupun berkelompok. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:
Upaya yang dapat dilakukan secara pribadi
- Menghemat listrik
Upaya pertama yang dapat kita lakukan secara pribadi untuk mencegah terjadinya pemanasan global adalah menghemat listrik. Hal ini karena untuk memproduksi listrik kita menggunakan fosil sebagai bahan bakar (baca: kekurangan dan kelebihan bahan bakar fosil). Ketika menggunakan fosil sebagai bahan bakar maka hal ini akan memproduksi gas- gas yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Sehingga ketika kita menggunakan listrik dengan boros, maka kita mendukung produksi listrik secara berlebihan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pemanasan global. Cara menghemat listrik yang dapat kita lakukan diantaranya adalah mematikan peralatan yang beroperasi menggunakan listrik apabila tidak digunakan lagi. Selain itu kita juga bisa mencabut chrager hp, laptop, maupun yang lainnya.
- Menanam pohon
Upaya selanjutnya yag dapat kita lakukan untuk mencegah pemanasan global selanjutnya adalah dengan menanam pepohonan. Pepohonan sangat dibutuhkan untuk memproduksi gas- gas yang dibutuhkan oleh Bumi. Gas yang dapat diproduksi oleh pepohonan seperti Oksigen.
Oksigen sangat dibutuhkan oleh Bumi untuk mentralisir kondisi di Bumi agar tidak terlalu panas. Oksigen akan memerangi gas- gas yang membuat Bumi menjadi panas sehingga udara di Bumi menjadi lebih segar. Ketika stock Oksigen di Bumi ini melimpah, maka hal ini akan gas- gas yang menyebabkan pemanasan global tidak akan bekerja secara maksimal. Hal ini tentu saja akan menyebabkan lambatnya pemanasan global ini.
- Membiasakan menggunakan transportasi umum
Dengan kita membiasakan diri menggunakan sarana transportasi umum, maka intensitas polusi udara yang ditimbulkan dari kendaraan akan berkurang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan dapat menyebabkan pemanasan global. Sehingga apabila masyarakat membiasakan diri mengendarai transportasi umum, hal ini akan membuat kendaraan yang beredar di masyarakat menjadi berkurang jumlahnya dan otomatis mengurangi produksi gas- gas penyebab pemanasan global.
- Mengganti bahan bakar dengan bahan bakar yang ramah lingkungan
Upaya kita mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan juga akan meminimalisir terjadinya pemanasan global. Bahan bakar yang ramah lingkungan tidak akan menyebabkan timbulnya gas- gas yang berbahaya dan menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itulah apabila kita tetap ingin menggunakan kendaraan, maka kita bisa menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan agar tidak menimbulkan pemanasan global.
- Mengganti bahan pembersih dengan pembersih yang ramah lingkungan
Tidak hanya bahan bakar kendaraan saja yang dapat menimbulkan gas- gas pemanasan global. Bahan pembersih rumah tangga yang digunakan sehari- hari pun juga dapat menimbulkan gas- gas penyebab pemanasan global. Maka dari itulah kita membutuhkan bahan- bahan pembersih yang alami dan ramah lingkungan agar tercipta lingkungan yang asri dan bebas pemanasan global.
Upaya yang bisa dilakukan secara kolektif
- Melestarikan hutan
Hutan merupakan rumah bagi banyak sekali jenis pohon dan juga binatang. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa pohon sangatlah penting untuk mengurangi berbagai hal yang berkaitan dengan penyebab pemanasan global. Adanya pepohonan dalam jumlah besar akan sangat membantu mengurangi polusi udara yang ada di Bumi yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pepohonan di hutan akan menetralisir kondisi udara yang ada di Bumi bahkan yang telah tercemar sekalipun kita harus memiliki cara menjaga kelestarian hutan.
- Menggunakan energi alternatif
Penggunaan energi alternatif yang aman perlu dilakukan oleh suatu negara. Energi alternatif secara kolektif akan sangat membantu mengurangi produksi gas- gas rumah kaca. Penggunaan energi alternatif ini bisa dilakukan dalam produksi listrik. Kita bisa mengganti penggunaan fosil dan beralih menggunakan energi- energi yang alami seperti energi matahari, air, angin, dan lain sebagainya.
- Mengurangi penggunaan CFC
CFC merupakan jenis gas yang sangat membantu terjadinya pemanasan global. Maka dari itulah CFC perlu diminimalisir penggunaannya agar terjadinya pemanasan global menjadi berkurang. CFC dapat dihasilkan dari penggunaan berbagai peralatan elektronik, diantaranya adalah hair dryer, air conditioner atau AC dan juga lemari pendingin.
Bila kita lihat dari fungsi alat- alat pendingin, mereka memang bisa membuat udara sekitar menjadi segar. Namun dibalik itu semua kita bisa menemukan bahwa efek samping penggunaan alat- alat tersebut adalah munculnya gas- gas CFC dan penyebab pemanasan global lainnya. Maka dari itulah kita harus meminimalisir penggunaan alat- alat yang menyebabkan timbulnya gas- gas tersebut.
Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Upaya pencegahan tersebut dapat kita lakukan secara pribadi maupun bersama- sama atau secara kolektif. Apabila kita tidak melakukan upaya- upaya tersebut, maka yang kita dapatkan hanyalah pemanasan global yang semakin parah. Kita sebagai manusia memang yang wajib menjaga kondisi di Bumi ini. Hal ini salah satu alasannya adalah karena manusia juga yang temasuk menimbulkan kerusakan yang ada di Bumi. Maka dari itulah kewajiban manusia untuk mengembalikannya ke kondisi semula.