Categories
Hutan

12 Manfaat Hutan Mangrove bagi Lingkungan dan Kehidupan

Banyak sekali jenis ekosistem hutan yang tersebar di permukaan bumi ini. Salah satunya yang paling banyak dijumpai di Indonesia yang merupakan negara kepulaan adalah hutan mangrove. Namun Apa itu hutan mangrove? Berikut akan dijelaskan secara rinci pengertian maupun fungsi dan manfaat dari hutan mangrove itu sendiri.

Pengertian Hutan Mangrove

Hutan mangrove adalah suatu ekositem hutan yang terdiri dari kelompok pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove terlihat seperti hamparan semak belukan yang memisahkan daratan dan lautan. Kata mangrove berasal dari kata mangue (bahasa Portugis) yang berarti tumbuhan, dengan grove (bahasa Inggris) yang berarti belukar.

Hutan mangrove adalah suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis dan subtropis yang terlindung dan memiliki semacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah anaerob atau tanah dengan kadar oksigen terbatas(baca: jenis-jenis tanah).

Hutan mangrove memiliki ciri-ciri khas yang tidak dimiliki oleh hutan lain, diantaranya:

  • Tidak terpengaruh iklim
  • Hutan tidak mempunyai struktur tajuk
  • Tanah tergenang air laut (baca: jenis-jenis air)
  • Tanah rendah pantai
  • Jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacing (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.) nipah (Nypa sp.).

Perlu diingat bahwa ada perbedaan antara istilah mangrove dan bakau yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Padalah mangrove dan bakau merupakan dua istilah berbeda. Bakau merupakan istilah bahasa Indonesia juga Malaysia yang mengacu pada salah satu jenis tanaman yang aada di hutan mangrove, biasanya berasal dari genus Rhizophora. Sedangkan istilah mangrove mengacu pada semua jenis tanaman yang tumbuh di sekitar garis pantai dan bisa hidup di lingkungan yang bersalinitas tinggi. Termasuk di dalamnya berbagai jenis pohon yang disebut bakau tadi (baca: ciri-ciri hutan bakau, fungsi hutan bakau).

Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove

Manfaat dan fungsi Hutan Mangrove dari berbagai sudut pandang baik itu manfaat secara ekologi, manfaat secara ekonomi, manfaat secara fisik, manfaat secara biologi, dan manfaat secara kimia, juga manfaat secara sosial sangat dirasakan dalam kehidupan masyarakat pesisir. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan dan membuktikan bahwa hutan mangrove memegang peranan penting bagi kehidupan pesisir. Adapun manfaat hutan mangrove dan fungsi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Habitat satwa langka

Hutan mangrove sering menjadi habitat jenis-jenis satwa liar. Lebih dari 100 jenis burung hidup di ekosistem hutan mangrove ini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan mangrove merupakan tempat mendaratnya ribuan burung pantai, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semupalmatus). Selain itu banyak juga satwa lain yang biasanya terdapat di hutan mangrove seperti kera ekor panjang, kera muka putih, dan satwa-satwa air laut seperti udang, kepiting, moluska, termasuk reptil seperti jenis buaya Caiman crocodilus (Largarto cuajipal).

Terdapat pula hewan-hewan menyusui lainnya termasuk Harimau Royal Bengal (Panthera tigris), macan tutul (Panthera pardus) dan kijing bintik (Axis axis), babi–babi liar (Sus scrofa) dan Kancil (Tragulus sp.), berang-berang (Aonyx cinera dan Lutra sp.) umum terdapat di hutan mangrove namun jarang terlihat. Sedangkan Lumba-lumba seperti lumba-lumba Gangetic (Platanista gangetica) dan lumba-lumba biasa (Delphinus delphis) juga umum  ditemukan di sungai-sungai hutan mangrove, yaitu seperti Manatees (Trichechus senegalensis dan Trichechus manatus latirostris) dan Dugong (Dugong dugon), meskipun spesies-spesies ini pertumbuhannya jarang dan pada beberapa tempat terancam mengalami kepunahan.

2. Perlindungan terhadap bencana alam

Hutan mangrove dapat mencegah bencana alam, karena salah satu fungsi utama hutan mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan meredam gelombang besar termasuk bencana alam gelombang besar seperti tsunami (baca: penyebab tsunami). Selain itu vegetasi pada hutan mangrove dapat melindungi tanaman pertanian lahan basah dan lahan kering atau vegetasi alami lain dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.

3. Pengendapan lumpur dan penambah unsur hara

Sifat fisik tanaman yang terdapat pada hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur dimana hal ini berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air yang seringkali terikat pada partikel lumpur itu sendiri. Dengan hutan mangrove, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur akibat erosi tanah dan abrasi pantai (baca: abrasi dan erosi)

4. Penambah unsur hara

Sifat fisik hutan mangrove salah satunya adalah cenderung memperlambat aliran jenis-jenis air karena kerapatan setiap pohon dan akarnya, sehingga membut banyak lumpur mengendap. Pengendapan lumpur ini tentu saja sangat bermanfaat bagi hutan mangrove karena banyak lumpur yang terbawa dari areal persawahan sehingga banyak yang lumpur mengandung unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh semua spesies tanaman di hutan mangrove.

5. Penambat racun

Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul-molekul partikel air. Racun-racun ini mungkin terangkut dari wilayah daratan melalui perairan seperti dari limbah dan sampah (baca: pemanfaatan sampah dan limbah) dan akan berakhir di lautan lepas. Beberapa spesies tanaman di dalam Hutan Mangrove dapat membantu proses penambatan racun yang dibawa dari wilayah daratan ini secara aktif.

6. Sumber plasma nutfah

Plasma nutfah yang merupakan salah satu kekayaan alam berharga dari kehidupan sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi kehidupan liar itu sendiri di masa depan sebagai pendukung kemajuan teknologi ilmu pengetahuan dan untuk mendukung pembangunan suatu daerah.

7. Rekreasi dan Pariwisata

Hutan mangrove memiliki nilai estetika, baik faktor alamnya maupun kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan objek wisata yang berbeda dengan objek wisata lainnya. Karakteristik hutan yang berada di peralihan antara darat dan laut dianggap para penikmat wisata sebagai hal yang unik sehingga menjadi salah satu keunggulan hutan mangrove.

Kegiatan wisata di area hutan mangrove disamping mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha di sekitar area ekosistem hutan dan ekosistem pantai, juga mampu menjaga keseimbangan lingkungan dan ekosistem hutan, khususnya hutan mangrove.

8. Sarana pendidikan dan penelitian

Hutan mangrove dimanfaatkan dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai negara dengan area hutan mangrove paling besar di dunia, Indonesia tentu membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan, maka dari itu hutan mangrove digunakan sebagai salah satu sarana agar kegiatan pendidikan yang berhubungan dengan ekologi.

9. Penyerap Karbon

Menurut penelitian, satu hektar hutan mangrove dapat menyerap 110kg karbon dan sepertiganya dilepaskan berupa endapan organik di lumpur. Proses fotosintesis yang mengubah karbon anorganik dalam bentuk dioksida menjadi bentuk karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi.

Pada sebagian besar ekosistem hutan, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer (baca: fungsi atmosfer, lapisan atmosfer) sebagai karbon diaoksida (CO2). Akan tetapi hutan mangrove justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan sebagai sumber pelepas karbon karena tumbuhan di hutan mangrove memiliki banyak daun sehingga lebih berpotensi menyerap karbon dalam jumlah yang banyak dibanding dengan tumbuhan lain.

10. Memelihara iklim mikro

Evapotranspirasi hutan mangrove mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut (baca: alat pengukur curah hujan), sehingga iklim di sekitar daerah dengan hutan mangrove akan terjaga iklim mikro yang mana bergantung terhadap beberapa faktor seperti suhu, kelembaban, angin, dan cahaya matahari. Iklim mikro sendiri merupakan faktor kondisi fisik iklim yang mempengaruhi suatu daerah relatif kecil, hanya beberapa puluh meter atau bahkan hanya beberapa meter. Kondisi ini terdapat di perut bumi, atau di bawah kanopi pepohonan. Iklim mikro para hutan mangrove juga dipengaruhi oleh angin, topografi bahkan vegetasi yang ada pada hutan mangrove tersebut.

11. Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai

Salah satu peran dan sekaligus manfaat ekosistem hutan mangrove adalah adanya sistem perakaran mangrove yang sangat kompleks dan rapat, selain itu lebatnya akar tumbuhan di hutan mangrove dapat memerangkap sisa-sisa bahan organik dan endapat yang terbawa air laut dari bagian daratan (baca: ekosistem air laut). Proses ini menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan rumput laut maupun terumbu karang. Karena proses inilah maka mangrove seringkali menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan mangrove memperluas batas ekosistem pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayang daratan. Akar pepohonan di hutan mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi tanah dan abrasi pantai. Selain itu buah vivipar yang ada pada hutan mangrove sering terbawa arus pantai dan tersebar menjadi hutan mangrove di habitat yang baru . Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.

12. Melindungi dan memberi nutrisi

Hutan mangrove memproduksi nutrisi yang dapat menyuburkan perairan laut, baik anorganik maupun nutrisi organik. Dengan rata-rata produksi primer hutan mangrove yang tinggi, hutan mangrove dapat menjaga keberlangsungan populasi ikan, kerang, dan hewan air payau lainnya. Hutan mangrove menjadi tempat perkembangbiakan dan pembesaran bagi beberapa jenis hewan seperti udang, kepiting, dan ikan air payau.

Demikian tadi merupakan manfaat dari keberadaan hutan mangrove. Perlu bagi kita untuk terus menjaga kelestarian hutan mangrove agar keseimbangan alam tetap terjaga.