Manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan merupakan jenis makhluk hidup inti yang hidup di Bumi. Salah satu komponen yang dipunyai Bumi sehingga makhluk hidup dapat hidup diatasnya adalah tanah (jenis-jenis tanah). Tidak dipungkiri bahwasannya tanah ini mempunyai peranan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Selain sebagai komponen utama penyusun sebuah daratan, tanah ini juga mengandung berbagai macam kandungan yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup yang ada di Bumi.
Fungsi Tanah
Telah dikatakan sebelumnya bahwa tanah mempunyai banyak sekali fungsi atau manfaat baik bagi makhluk hidp maupun bagi keseimbangan alam. Tanah mempunyai fungsi yang sangat banyak, sehingga tanah disebut sebagai sumber daya alam. Berikut ini merupakan fungsi yang dimiliki oleh tanah:
- Sebagai lahan pertanian
- Sebagai tempat hidup makhluk hidup, karena merupkan komponen utama pembentuk daratan
- Bahan baku produksi berbagai hal, seperti batu bata, genteng, dan keramik
- Sebagai bahan produk kesenian, seperti guci, patung, dalainnya
- Sebagai bahan baku pembuatan gerabah
- Penyeimbang ekologi
- Sumber mata air (baca: proses terjadinya mata air), seperti mata air sumur
- Poros utama pembuatan tanggul/ bendungan (baca: bendungan terbesar di dunia)
- Bahan utama membuat pulau buatan
- Membantu membentu tambang
Itulah beberapa manfaat yang dimiliki oleh tanah. Selain manfaat yang telah disebutkan tersebut pastinya masih banyak sekali manfaat lainnya dari tanah yang akan kita dapatkan.
Pengikisan Tanah
Sebagai salah satu sumber daya alam (baca: jenis sumber daya alam) yang dimiliki oleh Bumi, tanah ini bisa mengalami suatu gangguan yang tidak diinginkan. Selain pencemaran, ada satu lagi gangguan yang menimpa tanah sebagai sumber daya alam yang vital ini. gangguan yang menimpa tanah adalah bahwa tanah tersebut mengalami pengikisan. Pengikisan yang dialami oleh tanah ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Pengikisan tanah ini bisa disebabkan karena air (baca: jenis air), angin (baca: jenis angin), dan juga es (baca: hujan es). Proses pengikisan tanah ini disebut dengan erosi tanah.
Jenis-jenis Erosi
Erosi yang merupakan proses terjadinya pengikisan tanah di bagian- bagian tertentu ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Faktor- faktor yang membedakan erosi terutama adalah dilihat dari penyebab erosi atau penyebab yang membuat tanah tersebut menjadi terkikis. Beberapa jenis erosi jika dilihat dari penyebabnya adalah sebagai berikut:
- Ablasi, yakni merupakan erosi atau pengikisan tanah yang terjadi karena aliran air yang mengikis batuan (baca: jenis batuan penyusun Bumi) atau permukaan Bumi. Contohnya adalah hujan (bca: ciri- ciri hujan) yang turun di daerah gunung dapat mengikis batuan dan juga permukaan tanah.
- Deflasi, yakni merupakan erosi atau pengikisan tanah yang terjadi karena hembusan angin yang mengikis permukaan Bumi. Contohnya adalah angin laut yang berhembus dari laut ke darat dapat mengikis batuan dan juga pasir.
- Korosi, yakni merupakan erosi (baca: cara mencegah erosi) yang terjadi karena adanya hembusan angin yang membawa pasir. Contohnya adalah angin pembawa butiran pasir ini mengenai bagian tertentu pada batuan sehingga membuat batuan tersebut melapuk dan juga terkikis.
- Abrasi, yakni merupakan erosi yang terjadi karena gelombang laut yang mengikis daerah pantai (baca: manfaat pantai). Erosi hanya terjadi di daerah pantai.
- Eksarasi, yakni merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es yang mencair atau disebut gletser. Contohnya, air dari es yang mencair dari puncak gunung salju akan mengikis permukaan gunung di sepanjang jalur yang dilaluinya.
Itulah beberapa jenis erosi yang dibedakan dari penyebabnya. Apabila kita amati lebih jauh, dari jenis- jenis erosi (baca:akibat erosi) tersebut adal dua jenis yang disebabkan karena kekuatan angin, yakni deflasi dan korosi. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengikisan tanah yang disebabkan oleh angin.
Pengikisan Tanah oleh Angin
Erosi atau pengikisan tanah yang disebabkan oleh angin ini dibedakan mejadi 2 macam, yakni deflasi dan juga korosi. Untuk pengertiannya sendiri pasti kita semua sudah memahaminya. Dari kedua jenis erosi karen angin tersebut pastilah mempunyai suatu perbedaan. Perbedaan yang dimiliki oleh kedua jenis erosi tersebut adalah:
- Deflasi, merupakan erosi yang murni terjadi karena hembusan angin danlangsung mengenai permukaan tanah.
- Korosi, merupakan erosi yang disebabkan oleh angin namun angin tersebut membawa butiran- butiran pasir. Biasanya erosi ini menyerang pada batuan.
Itulah perbedaan diantara kedua jenis erosi yang disebabkan oleh angin. Perbedaan keduanya ini memanglah tidak banyak, hanya yang satu merupakan murni hembusan angin sementara yang satunya disebabkan oleh angin yang mengandung butiran pasir.
Proses Terjadinya Deflasi dan Korosi
Deflasi dan juga korosi merupakan proses pengikisan yang terjadi dalam jangka waktu lama. Keduanya tidak instan dalam mengikis batuan maupun permukaan Bumi. Lalu, bagaimana proses terjadinya deflasi dan juga korosi ini?
- Proses terjadinya deflasi, bisa diurutkan dari beberapa hal atau peristiwa berikut ini:
- Angin yang bertiup di suatu wilayah akan melewati permukaan tanah
- Ketika melewati permukaan tanah, angin tersebut akan membawa sedikit bagian- bagian dari tanah
- Hal ini berlangsung terus menerus dan dalam jangka waktu lama, akibatnya permukaan tanah akan terkikis oleh angin yang bertiup tersebut.
- Proses terjadinya korosi, bisa diurutkan dari beberapa hal atau peristiwa berikut ini:
- Angin yang bertiup di suatu daerah akan menerbangkan pasir atau debu
- Partikel- pertikel yang dibawa angin tersebut akan menghantam permukaan benda- benda yang padat dan lebih besar ukurannya (misal: bebatuan)
- Proses ini berlangsung terus menerus dan dalam jangka waktu lama, akibatnya permukaan benda padat tersebut akan mengalami perubahan dan terkikis.
Itulah beberapa tahap terjadinya deflasi dan juga korosi yang disebbakan oleh hembusan- hembusan angin.
Cara Mengatasi Deflasi dan Korosi
Deflasi dan juga korosi merupakan peristiwa yang tidak baik, oleh karena itulah sebainya keduanya dicegah agar tidak terjadi. Berikut merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya deflasi dan korosi:
- Pembuatan pemecah angin. Pembuatan pemecah angin akan membatu agar angin tidak terlalu kuat mengikis permukaan tanah dan juga bebatuan. Sehingga hal ini akan memperlambat proses pengikisan tanah yang dilakukan oleh angin
- Sering melakukan pengurugan tanah (baca: polusi tanah )
Sering melakukan pengurugan terhadap tanah juga merupakan salah satu hal yang dapat memperlambah proses pengikisan pada tanah oleh angin. Bagaimanapun tanah yang baru akan lebih sulit dikikiskan daripada tanah yang sudah lama.
Itulah beberapa hal yang dapat memperlambat terjadinya deflasi dan juga korosi. Seiring berkembangnya zaman, pasti akan ditemukan cara- cara yang lebih baik dan ampuh untuk mencegah terjadinya deflasi dan korosi tersebut.