Negara Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Pulau-pulau tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, akan tetapi setidaknya terdapat 5 pulau besar ada di Indonesia. Salah satu pulau tersebut bernama pulau Sulawesi.
Seperti pulau-pulau lainnya, Sulawesi juga memiliki kenampakan alam yang berbeda dari pulau lainnya. Dari sekian banyak kenampakan alam yang dimilikinya, gunung menjadi salah satu kenampakan alam yang juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi.
Dari sederet gunung yang ada, beberapa gunung tergolong sebagai gunung berapi yang masih aktif. Apa saja gunung tersebut? Berikut daftarnya!
Gunung Submarine 1922
Gunung Submarine 1922 termasuk gunung yang unik dan berbeda dari gunung lainnya. Keunikannya yakni sebagai gunung berapi aktif yang berada di bawah laut Sulawesi, dengan ketinggian -5.000 meter atau sekitar -12.000 kaki di bawah permukaan laut.
Secara geografis lokasi Gunung Submarine 1922 berada antara 40 dan 60 LU antara 1240 dan 1260 BT, masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sangir, Provinsi Sulawesi Utara, dekat Kota Tahuna.
Gunung Karangetang
Gunung Karangetang atau bisa juga disebut sebagi Api Siau merupakan gunung berapi yang berada di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Gunung Karangetang termasuk gunung berapi aktif di Indonesia, tercatat gunung ini telah meletus sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675 dengan beberapa letusan kecil yang tidak terdokumentasi oleh catatan sejarah.
Pada tanggal 4 Agustus 2010 Gunung Karangetang meletus yang membuat masyarakat di sekitar gunung harus melakukan evakuasi. Letusan ini mengakibatkan jalus transportasi lumpuh akibat jembatan yang ambruk oleh lahar panas.
Kemudian di tanggal 18 Maret 2011, Gunung Karangetang kembali meletus dengan mengeluarkan api dan awan panas yang berhasil merusak satu jembatan dan rumah warga di sekitar gunung.
Gunung Mahawu
Gunung Mahawu termasuk gunung berapi kerucut atau tipe stratovolcano yang berada di bagian timur Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara. Gunung ini memiliki lebar sekitar 180 meter dengan kedalaman kawan mencapai 140 meter, terdapat dua kerucut piroklastik di lereng utara. Tinggi gunung mencapai 1.311 meter di atas permukaan laut.
Tercatat Gunung Mahawu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 1789, kemudian di tahun 1994 gunung mengeluarkan letupan berupa lumpur fumarol dan aktivitas geyser yang terjadi di sepanjang danau kawah, serta letusan terakhir terjadi pada tahun 1999.
Hingga saat ini Gunung Mahawu masih mengeluarkan aroma belerang yang terbawa oleh angin dan kondisi danau kawah semakin mengecil ukurannya karena sebagian pinggirnya telah mengering.
Gunung Ruang
Gunung Ruang merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang terletak di Sitaro, Sulawesi Utara. Pada bagian puncaknya terdapat kubah lava dan tercatat letusan pertama terjadi pada tahun 1808.
Pada tahun 2000-an, Gunung Ruang pernah meletus pada 25 September 2002. Saat itu letusan bersifat eksplosif dengan tinggi kolom letusan mencapai 20 km, disertai aliran awan panas yang melanda wilayah seluas 1,6 km persegi.
Terjadi peningkatan status pada level Waspada sejak 6 Maret hingga 12 Maret 2015. Peningkatan status ini menandakan adanya proses peretakan batuan yang terjadi di dalam tubuh gunung api akibat adanya tekanan magma ke permukaan bumi.
Gunung Lokon
Gunung Lokon merupakan gunung berapi yang berada di dekat Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang memiliki tinggi mencapai 1.580 meter di atas permukaan laut. Gunung bertipe stratovolcano tersebut tercatat pernah meletus beberapa kali yakni tahun 1951, 1991, 2001, dan 2011.
Letusan terakhir yang terjadi pada tahun 2011 dimulai dari terjadi peningkatan aktivitas gunung pada 18 Juni 2011. Dan pada 14 Juli 2011 Gunung Lokon meletus pada kawah Tompaluan dengan melontarkan material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi 1.500 meter.
Akibat letusan tersebut sekitar 10.000 masyarakat dari beberapa desa harus mengungsi ke Tomohon dan Manado.
Gunung Awu
Gunung Awu termasuk gunung berapi terbesar di Kepulauan Sangihe berlokasi di Sulawesi Utara. Tercatat gunung ini pernah erupsi beberapa kali yakni pada tahun 1711, 1812, 1856, 1892, dan 1966 dengan aliran piroklastik dan lahar panas yang menghancurkan serta menewaskan lebih dari 8.000 jiwa.
Dari daftar letusan yang pernah terjadi tersebut, tahun 1711, 1856 dan 1966 merupakan letusan terbesar pada Gunung Awu. Letusan terakhir dari Gunung Awu terjadi pada tahun 2004.
Gunung Soputan
Gunung Soputan berada di Sulawesi Utara yang terbentuk pada masa Kuarterner di tepi selatan kaldera Tondano. Gunung Soputan termasuk gunung berapi paling aktif di Sulawesi dengan tinggi mencapai 1.784 meter di atas permukaan laut.
Lokasinya berjarak sekitar 50 km sebelah barat daya-selatan dari Kota Manado. Gunung ini bertipe erupsi berupa ledakan, kubah lava, aliran piroklastik, dan aktivitas strombolian.
Tercatat letusan terakhir terjadi pada tahun 2018, dengan tinggi letusan mencapai 4.000 meter tersebut membuat warga yang tinggal sekitar 4 km dari puncak gunung dihimbau untuk mengungsi.