Hampir sepanjang sejarah selama ratusan tahun kita telah mengetahui dan juga meyakini bahwa bentuk planet (baca: planet di tata surya dan ciri-ciri planet) (termasuk juga planet Bumi) adalah bulat dengan pepat di kedua kutubnya. Hal ini telah diajarkan kepada manusia di seluruh dunia melalui bangku pendidikan formal dalam mata pelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam. Dari itu pula kita juga dapat melihat tiruan Bumi dalam wujud bola dunia atau globe. Meskipun demikian, selama beberapa waktu kita juga pernah mendengar bantahan mengenai bentuk Bumi (baca: inti Bumi) tersebut.
Teori mengenai bentuk muka bumi
Ada sebuah teori yang beredar di masyarakat yang menyatakan bahwa sejatinya bentuk bumi bukanlah bulat dengan pepat di kedua kutubnya, namun bentuk bumi justru adalah datar. Teori yang menyatakan demikian ini disebut sebagai Teori Flat Earth. Dalam peredarannya, teori ini mengemukakan bantahan- bantahan terhadap bentuk Bumi bulat pepat dengan menjelaskan berbagai macam bukti yang menyatakan Bumi bulat dan disertai dengan dalil- dalil atau ayat dari kitab Suci. Namun untuk kebenarannya, teori ini masih sangat lemah dan bahkan belum dapat diterima masyarakat. Itulah perdebatan mengenai bentuk bumi.
Setelah membicarakan bentuk bentuk muka Bumi, kita juga akan mengupas lebih dalam mengenai bentuk- bentuk permukaan Bumi (baca: kerak Bumi). Kita sebagai manusia, beserta dengan binatang maupun tumbuh- tumbuhan hidup di Bumi yakni di bagian permukaannya. Permukaan Bumi ini juga seringkali kita sebut sebagai dunia. Di dunia ini kita mengenal berbagai macam bentuk permukaan Bumi. Beberapa bentuk permukaan Bumi ini diantaranya adalah perairan dan daratan (baca: ekosistem darat). Dalam miniatur bola dunia, kita juga memperhatikan bahwasannya ada dua warna dalam permukaan Bumi, yakni warna biru dan juga warna coklat atau kuning. Warna biru melambangkan perairan dan warna coklat ataupun kuning melambangkan daratan. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai kedua bentuk bentuk muka bumi tersebut, yakni daratan dan perairan.
Daratan
Daratan merupakan salah satu bentuk dari pemukaan Bumi. Kita sendiri sudah sangat mengenal sekali apa itu daratan. Bahkan daratan merupakan bagian dari Bumi yang sangat penting dan juga sangat sering kita temui. Dalam kehidupan sehari- hari, manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan hidup atau tinggal di daratan. Daratan ini dapat kita temui dalam berbagai wujud, yakni tanah (baca: jenis tanah), es (baca: hujan es), padang pasir (baca: gurun terluas di dunia), dan lain sebagainya.
Dan daratan yang dijadikan tempat tinggal manusia di negara kita adalah tanah. Daratan sebagai sebuah tempat tinggal manusia, mempunyai beberapa bentukan yang berbeda- beda. Bentukan- bentukan daratan ini seringkali kita sebit dengan relief. Beberapa relief dari dari daratan antara lain adalah pegunungan, gunung, bukit atau perbukitan, lembah, dan jurang. Relief- relief seperti ini dapat dengan mudah kita temukan di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai bentukan alam yang luar biasa. Mengenai masing- masing jenis relief tersebut kita akan membahasnya satu per satu.
- Gunung
Bentukan relief dari daratan pertama yang akan kita bahasa adalah gunung. Kita meyakini bahwa hampir semua orang sudah mengetahui apa itu gunung. Di Indonesia sendiri kita juga dapat menemukan sosok gunung dengan sangat mudah. Mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali gunung. Mengenai pengertian gunung sendiri adalah permukaan Bumi yang menonjol dan juga menjulang tinggi. Gunung adalah bentukan relief yang mempunyai tiga bagian, yakni puncak, lereng, dan juga kaki gunung. Mengenai jenis gunung di dunia ini ada dua macam, yakni gunung aktif dan gunung tidak aktif.
- Gunung aktif
Gunung aktif merupakan sebutan bagi gunung berapi. Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif mengeluarkan isi atau material- material yang ada di permukaan Bumi. Gunung berapi pada saat mengeluarkan isi perut Bumi disebut dengan peristiwa erupsi. Erupsi gunung berapi ini dapat terjadi dalam satu periode. Masing- masing gunung berapi yang masih aktif mempunyai periode erupsi yang berbeda- beda.
Beberapa erupsi gunung dapat menimbulkan bencana alam yang sangat dasyat, namun beberapa erupsi gunung tidak terlalu besar dalam menimbulkan dampak negatif. Ada banyak sekali jenis gunung api yang atif di Indonesia. Gunung- gunung ini selalu mengalami erupsi dalam beberapa waktu. Adapun contoh gunung aktif (baca: gunung tertinggi di dunia) yang ada di Indonesia adalah gunung Merapi, gunung Kelud, gunung Bromo, gunung Sinabung, dan lain sebagainya.
- Gunung tidak aktif
Jenis gunung yang kedua adalah gunung yang tidak aktif. Gunung yang tidak aktif merupakan jenis gunung yang tidak mengeluarkan isi perut Bumi lagi. Dengan kata lain, gunung yang tidak aktif ini adalah gunung yang tidak mengalami peristiwa erupsi lagi. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor. Gunung yang tidak aktif ini bisa saja pada awalnya merupakan gunung berapi yang masih aktif yang kemudian akan memudar keaktifannya dan menjadi gunung yang tidak aktif. Namun ada pula gunung yang memang tidak mengalami peristiwa erupsi sama sekali. Contoh gunung berapi yang tidak aktif lagi di Indonesia adalah gunung Tangkuban Perahu.
Itulah beberapa jenis gunung yang ada di dunia ini. Dari kedua jenis gunung tersebut, yang ada di Indonesia adalah jenis gunung aktif dan juga jenis gunung yang tidak aktif. Dengan kata lain, kedua jenis gunung ini semuanya terdapat di Indonesia.
- Pegunungan
Jenis atau bentuk relief daratan yang selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan, meskipun dari namanya mirip dengan gunung, namun keduanya mempunyai beberapa perbedaan. Yang dimaksud dengan pegunungan adalah kumpulan dari beberapa gunung.
Pegunungan adalah kumpulan gunung- gunung yang saling berdekatan atau seringkali disebut juga dengan gugusan beberapa gunung. Pegunungan dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis pegunungan yang pertama adalah adalah pegunungan tinggi dan yang kedua adalah jenis pegunungan rendah. Jenis pegunungan ini akan kita jelaskan sebagai berikut:
- Pegunungan tinggi
Jenis pegunungan yang pertama adalah pegunungan tinggi. Pegunungan tinggi merupakan jenis pegunungan yang tingginya bisa mencapai lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut. Ada sebuah contoh pegunungan tinggi yang sangat terkenal di Asia, yakni pegunungan Alpen.
- Pegunungan rendah
Jenis pegunungan yang kedua adalah gunung rendah. Pegunungan rendah tentunya berbeda dengan pegunungan tinggi. Perbedaan ini terletak pada tingginya pegunungan tersebut. Pegunungan rendah ini merupakan jenis pegunungan yang mempunyai ketinggian antara 500 sampai dengan 1.500 meter di atas permukaan air laut. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan pegunungan, sehingga jenis pegunungan rendah ini tentu saja ada di Indonesia.
Itulah beberapa jenis pegunungan. Kita telah mengetahui pengertian gunung dan juga pegunungan. Meski dikatakan bahwasannya pegunungan merupakan kumpulan dari beberapa gunung, namun perlu diketahui bahwasannya pegunungan ini tidak mengalami erupsi seperti yang dialami oleh gunung berapi atau gunung aktif. Kesamaan dengan gunung sendiri yakni merupakan permukaan daratan Bumi yang menonjol. Namun perlu diingat bahwasannya pegunungan tidak mengeluarkan material- material yang ada di dalam perut Bumi.
- Bukit atau perbukitan
Jenis relief daratan yang selanjutnya adalah bukit atau perbukitan. Perbukitan lagi- lagi merupakan jenis bentang alam atau relief yang berupa tonjolan di daratan. Seperti halnya dengan gunung dan pegunungan, perbukitan mempunyai ketinggian lebih daripada daerah di sekitarnya. Yang dimaksud bukit atau perbukitan adalah wilayah di permukaan Bumi yang memiliki ketinggian antara 200 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut.
Mengenai bentuknya, bentuk perbukitan ini hampir menyerupai bentuk pegunungan , namun memiliki ketinggian yang lebih rendah atau tidak setinggi pegunungan. Perbukitan ini biasanya memiliki udara yang sejuk dan lebih dingin daripada dataran yang lebih rendah. Perbukitan ini juga bisa ditanami oleh beberapa tanaman khas perbukitan atau yang cocok dengan udara dingin. Beberapa contoh tanaman misalnya adalah tembakau atau tanaman teh. Perbukitan juga merupakan tempat yang sangat cocok digunakan sebagai tempat wisata.
- Lembah
Lembah merupakan bentuk relief dari permukaan Bumi yang selanjutnya. Jika kita telah mengetahui mengenai permukaan Bumi yang menonjol, selanjutnya kita akan menemui bentukan relief yang berupa cekungan. Yang kita akan bicarakan adalah lembah. Lembah merupakan dataran rendah yang ada di sekitar perbukitan. Jika perbukitan merupakan dataran yang tinggi, maka lembah merupakan dataran rendah yang ada di sekitarnya. Lembah ini biasanya merupkan daerah yang digunakan masyarakat sebagai tempat tinggal. Di lembah ini pula udara yang dirasakan lebih hangat daripada yang ada di pegunungan.
Itulah beberapa bentukan relief yang ada di salah satu bentuk permukaan Bumi, yakni daratan. dari beberapa relief tersebut mempunyai berbagai macam sifat yang berbeda- beda. Selanjutnya kita akan membicarakan mengenai bentuk permukaan Bumi yang selanjutnya, yakni perairan.
Perairan
Bentuk permukaan Bumi yang selanjutnya adalah perairan. Dalam bola dunia ataupun peta, perairan ini ditunjukkan dengan warna biru. Jika kita lihat dengan seksama, maka warna biru ini lebih dominan daripada daratan. Ya, hal ini karena luas perairan di Bumi memang lebih luas daripada luas daratan. mengenai perairan sendiri ada perairan yang luas yang kita sebut dengan laut atau samudera (baca: daftar samudera di Dunia), namun ada pula perairan yanga ada di daratan.
Dalam kesempatan ini kita akan membicarakan mengenai jenis peraiaran yang luas, yakni samudera atau lautan. Permukaan lautan adalah suatu wilayah yang ditutupi oleh perairan. Kita tidak dapat melihat permukaan air laut ini secara langsung karena letaknya yang sangat dalam. Mengenai bentukan atau relief daratan lautan sendiri adalah sebagai berikut:
- Dangkalan atau Paparan Benua
Bentukan atau relief daratan lautan/ samudera yang pertama adalah dangkalan atau disebut juga dengan paparan benua (baca: benua terbesar di dunia). Dangkalan merupakan permukaan laut yang luas dan memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Relief ini merupakan kepanjangan dari daratan pulau ataupun benua. Di Indonesia, contoh dari paparan atau dangkalan ini adalah dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul.
- Ambang laut
Jenis relief dari daratan lautan yang kedua adalah ambang laut. Ambang laut merupakan permukaan daratan laut (baca: macam- macam laut) dangkal dan juga sebagai pemisah dua buah lautan yang dalam. Di Dunia ini contoh ambang laut adalah ambang laut Sulu dan juga ambang Gibraltar.
- Punggung laut
Selanjutnya mengenai relief dari daratan laut adalah berupa punggung laut. Punggung laut merupakan bentuk permukaan laut yang menyerupai bukit. Sehingga punggung laut ini merupakan bukit yang berada di dalam laut, namun meski demikian, punggung laut ini tidak sampai muncul ke permukaan.
- Gunung Laut
Selanjutnya adalah gunung laut. Gunung laut ini merupakan permukaan laut yang sama halnya dengan gunung di daratan. Hanya saja perbedaannya terletak pada tempatnya. Gunung laut ini terletak di bawah laut. Sama juga dengan gunung di daratan, gunung laut ini ada yang aktif dan ada pula yang tidak aktif.
- Pulau karang
Pulau karang merupakan bentuk permukaan laut yang berbentuk seperti halnya pulau yang terdiri atas batuan dan juga karang yang jmana jumlahnya sangat banyak. Batuan karang ini terbentuk atas binatang- binatang yang sudah mati dan bertumpuk menjadi satu.
- Lubuk laut atau beken
Lubuk laut atau beken merupakan permukaan laut yang memiliki bentuk seperti cekungan besar dan juga lebar yang sangat dalam.
- Palung laut
Palung laut dikenal juga sebagai jurang laut. Palung laut ini berbentuk sempit, gelap dan juga memanjang ke bawah menyerupai huruf V. Palung laut ini merupakan permukaan laut yang paling dalam.
Itulah beberapa relief atau bentukan dari permukaan laut. Relief permukaan laut ini pada dasarnya sama dengan relief yang ada di daratan, hanya saja letaknya di bawah air.