Categories
Ilmu Bumi

Alat Pengukur Getaran Gempa Bumi

Bumi adalah salah satu planet yang ada di dalam tata surya (Baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Bumi terdiri dari berbagai macam lapisan(Baca: Lapisan Kulit Bumi dan Penjelasannya). Salah satu lapisan bumi terdiri dari batuan (Baca: Jenis-jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi – Beku, Sedimen, Metamorf). lapisan bumi yang paling dalam disebut inti bumi (Baca: Inti Bumi : Pengertian, Material, Suhu, dan Peranannya). sedangkan lapisan bumi yang paling atas disebut kerak bumi (Baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). kerak bumi adalah permukaan bumi. kerak bumi memiliki relief yang berbeda- beda (Baca: Pengertian Relief Muka Bumi Daratan dan Lautan). Hal ini akibat adanya dua buah tenaga yang membentuk permukaan bumi (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya).

Tenaga tersebut bernama eksogen dan endogen. Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (Baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi). tenaga ini memanfaatkan air, angin, dan gletser untuk mengubah dan membentuk permukaan bumi. tenaga eksogen terbagi menjadi dua, yaitu sedimentasi dan erosi. Sedimentasi adalah proses pengendapan materi sedimen (Baca: Proses Sedimentasi – Jenis, Penyebab, dan Dampaknya), sedangkan erosi adalah pengikisan permukaan bumi (Baca: Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya).

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). tenaga ini berasal dari tekanan akibat adanya panas di dalam bumi. tenaga ini dibagi menjadi 3 yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Tektonisme adalah perubahan bentuk muka bumi, akibat adanya tekanan yang menekan lapisan bumi (Baca: Pengertian Tektonisme dan Jenisnya). sedangkan vulkanisme adalah aktivitas magma dan gunung api (Baca: Pengertian Vulkanisme dan Contohnya). Seisme adalah gempa bumi.

Pengertian Seisme

Seisme adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi (Baca: Pengertian Seisme dan Contohnya). bumi bergetar, akibat adanya aktivitas vulkanik, atau terjadinya proses patahan dan lipatan. Patahan adalah tekanan yang menekan lapisan bumi yang keras dan terjadi dalam waktu cepat, sehingga permukaan bumi menjadi patah (Baca: Bentuk-bentuk Patahan dan Penjelasannya). Sedangkan lipatan adalah tekanan pada permukaan bumi yang lebih lunak, dan terjadi dalam waktu yang lambat, sehingga bumi menjadi berkerut atau melipat (Baca: Pengertian Lipatan dan Gambarnya).

Gempa bumi adalah salah satu dari bencana alam yang terjadi di bumi. selain itu, gempa bumi juga dapat terjadi akibat adanya gesekan antar dua lempang, sehingga terjadi getaran (Baca: Pengertian Tektonik Lempeng – Jenis dan Pembagiannya). Gempa bumi yang terjadi di aceh pada tanggal 7 Desember 2016 kemarin, akibat dari gesekan dua lempang yang menyamping di sepanjang sesar. Hal ini menyebabkan bumi menjadi bergetar. Gempa bumi dapat terjadi hanya satu kali, atau berkali- kali. Gempa bumi dapat terjadi di darat dan di laut. Gempa bumi yang kuat dan terjadi di laut, berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa bumi adalah getaran, sehingga menghasilkan gelombang. Gelombang gempa bumi dibagi menjadi dua, yaitu hiposentrum dan episentrum (Baca: Pengertian Hiposentrum, Episentrum, dan Seismometer).

  1. Hiposentrum adalah titik pusat gempa. Semakin dekat dengan lokasi hiposentrum, maka gempa akan semakin terasa. Hiposentrum berada di dalam bumi. hiposentrum merupakan gelombang elastik yang ada di dalam bumi.
  2. Episentrum adalah medium yang meneruskan getaran atau gelombang yang dikeluarkan episentrum. Semakin jauh dari hiposentrum, maka episentrum akan semakin rendah. Episentrum berasal dari gelombang hasil rambatan hiposentrum, dan berada di dalam permukaan bumi.

Seisme tidak dapat diprediksi kejadiannya. Akan tetapi kekuatan getaran serta lokasi dari hiposentrum dapat diprediksi memakai alat bernama seismometer. Seismometer adalah alat pengukur getaran gempa bumi, dan dipakai untuk melihat kekuatan gempa yang terjadi.

Seismometer

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. akan tetapi, melalui sebuah alat, dapat diukur kekuatan getaran serta lokasi dari hiposentrum. Alat tersebut bernama Seismometer. Seismometer adalah alat untuk mengukur getaran tanah, untuk mencari sumber gempa, kedalaman gempa, serta kekuatan dari gempa tersebut. Seismometer adalah alat yang sangat sensitif terhadap gerakan naik turun permukaan bumi. setiap gerakan dalam bumi mampu menggetarkan bumi.

seismometer saat pertama kali di buat, memakai alat optik atau hubungan mekanis untuk menyeimbangkan getaran, lalu mencatatnya dalam kertas. Akan pada jaman moderen seperti sekarang, seismometer memakai perangkat listrik. Dimana elektro meagnetik digunakan sebagai alat untuk mengukur, dan mencatatnya dalam bentuk digital. Pengemat gempa bumi biasanya memakai 3 alat ukur untuk mengukur getaran di bumi. tiga alat ukur tersebut untuk mengukur getaran dari segala arah. 3 alat ukur tersebut adalah utara – selatan (y- axis), timur – barat (x- axis), dan vertikal (z- axis). Jika seorang ilmuwan hanya memakai satu alat ukur, maka gerakan tersebut berupa gerakan vertikal. Sedangkan gerakan horizontal bertipe ke segala arah, oleh karena itu memakai minimal 2 alat ukur.

Cara Kerja Seismometer

Seismometer adalah alat untuk mengukur getaran bumi. getaran bumi memiliki dua macam bentuk, yaitu getaran vertikal dan getaran horizontal. Setiap getaran memiliki karakter yang berbeda, oleh karena itu alat yang di pakai juga berbeda. Terdapat dua macam seismometer, yaitu seismometer untuk mengukur getaran vertikal dan seismometer untuk mengukur getaran horizontal. Pada seismometer sederhana, dalam mengkur menggunakan bantuan pendulum. Setiap pendulum di pasang dengan cara yang berbeda tergantung pada getaran gempa tersebut.

A.Getaran Horizontal

Untuk mengukur getaran horizontal, membutuhkan pendulum horizontal. Pendulum horozontal adalah pendulum yang akan bergerak kenan dan kiri untuk mengukur getaran dari gempa bumi. di bawah daru pendulum tersebut, terdapat pena untuk mencatat hasil pengukuran dari seismometer ini. Akan tetapi, alat seismometer sederhana ini tidak mampu mengukur getaran yang memiliki frekuansi rendah.

Sehingga tidak dapat mengukur dan mencatat getaran yang merupakan getaran dari gempa bumi dengan sekala yang rendah. Oleh karena itu, seismometer sederhana ini dimodifikasi dengan memakai inverted pendulum. Inverted pendulum adalah pendulum yang di pasang pada sebuah pegas. Saat terjadi getaran, pegas akan meredam getaran, sehingga pendulum dapat mengukur getaran dengan frekuensi yang kecil.

B.Getaran Vertikal

Untuk mengukur gerakan vertikal, dibutuhkan bebam. Selain itu membutukan pegas, dan jarum yang nanti akan menunjukkan skala. Prinsip kerjanya adalah beban digantung pada sebuah pegas, dengan sisi pegas lainnya digantung di tempat lain. Saat terjadi getaran vertikal, pegas akan memanjang dan memendek. Saat pegas memanjang dan memendek, fungsi dari beban adalah untuk mempertahankan pegas dalam keadaan inersia. Inersia adalah kelebaman akibat pegas yang bergerak. pegas akan bergerak naik dan turun sesuai getaran yang di rasakan. Saat pegas bergerak naik dan turun, jarum pada alat seismometer ini akan bergerak, dan menunjukkan pada skala yang telah dipersiapkan.

Semakin maju teknologi, seismometer mengalami banyak perubahan. Seismometer digital yang dipakai sekarang, mampu mengukur getaran hingga frekuensi yang tidak akan mampu dirasakan oleh manusia. Selain itu, seismometer moderen, mampu mencatat getaran horizontal maupun vertikal sekaligus. Sehingga tidak membutuhkan dua seismometer untuk mengukur dua getaran di bumi.

Skala Pada Seismometer

Seismometer sebagai alat ukur, membutuhkan skala dalam mengukur tingkat dan besar getaran yang dihasilkan dari gempa bumi. Di dunia, terdapat dua skala yang hingga sekarang di pakai sebagai acuan oleh para ilmuwan untuk mengukur getaran yang ada di bumi. skala tersebut adalah skala richter dan skala mercalli.

A.Skala Richter

Skala richter adalah skala yang di pakai untuk mengukur besar dari getaran yang dihasilkan oleh bumi. dalam membuat tabel skala, dikai sistem logaritma. Sehingga terdapat perbedaan 10 kali lipat lebih besar, antara skala yang satu dengan skala yang berada di atasnya. Skala richter juga biasa disebut sebagai skala richter terbuka. Bentuk skala dari skala richter adalah:

  • 1 – 3 : Getaran tidak terasa
  • 3 – 3,9 : Mulai terasa, tapi hanya di sekitar pusat gempa
  • 4 – 4,9 : Getaran terasa di luar pusat gempa, jendela mulai bergetar
  • 5 – 5,9 : Manusia mulai sulit berdiri, kaca mulai pecah
  • 6 – 6,9 : Batu, bangunan tinggi, dan bangunan lemah mulai rubuh
  • 7 – 7,9 : Tanah longsor dan tanah mulai retak
  • 8 – … : Menyebabkan kerusakan yang fatal dalam radius seratus meter dari pusat gempa.

B.Skala Mercalli

Skala mercalli adalah skala yang dipakai untuk mengukur tingkat intensitas getaran. Selain itu, skala mircelli digunakan untuk mengukur pengaruh gempa bumi terhadap manusia, binatang, bangunan dan jalan yang ada disekitarnya. Pada skala mircelli, memakai angka romawi sebagai skala pengukurnya. Skala ini tidak memakai algoritma, skala ini hanya melihat pada dampak yang di hasilkan. Bentuk dari skala mercalli adalah:

  • I. Hanya dapat dirasakan oleh seismometer
  • II. Hanya dirasakan d sekitar pusat gempa
  • III. Mulai di rasakan oleh beberapa orang
  • IV. Mulai dirasakan banyak orang, perabotan mulai pecah, kaca mulai pecah
  • V. Binatang mulai ketakutan, bangunan mulai bergoyang
  • VI. Benda- benda mulai berjatuhan
  • VII. Dinding mulai retak
  • VIII. Barang- barang mulai bergeser
  • IX. Masyarakay menjadi panik, tanah mulai longsor
  • X. Bangunan mulai rubuh, tanah mulai retak
  • XI. Retakan tanah makin melebar
  • XII. Bangunan hancur.

Baca Juga: