Bumi sebagai planet di tata surya yang dihuni oleh berbagai macam jenis makhluk hidup mempunyai beberapa fenomena alam (baca: fenomena alam yang menakjubkan di dunia) yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena alam ini mungkin juga dapat ita temui di planet- plenet yang lainnya. Beberapa fenomena alam tidak menggambarkan ciri-ciri planet tertentu karena dapat terjadi di semua planet dan dijelaskan melalui proses ilmiah. Beberapa fenomena alam yang seringkali kita temui di Bumi adalah hujan, gerhana bulan maupun gerhana matahari, bulan purnama, gunung meletus (baca: penyebab gunung meletus), laut pasang dan surut (baca: manfaat pasang surut air laut), gempa (baca: cara melakukan mitigasi gempa bumi), hingga tsunami (baca: penyebab tsunami) dan masih banyak lagi. Semua fenomena tersebut terjadi di Bumi dengan bisa dijelaskan menggunakan alasan yang ilmiah.
Sala satu fenomena alam yang sringkali terjadi adalah hujan. Bahkan saking seringnya hujan terjadi, kita sampai tidak menggapnya sebagai fenomena alam lagi. Padahal apabila dipertanyakan bagaimana timbulnya hujan, maka akan diuraikan proses yang panjang. Ini mengindikasikan bahwasannya hujan ini adalah suatu fenomena alam.
Hujan
Hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik- titik air dari udara yang timbul akibat dari adanya evaporasi dan kondensasi. Hujan ini dapat terjadi karena adanya penguapan dari perairan yang ada di Bumi akibat dari sinar matahari. Penguapan ini akan menimbulkan uap air yang menuju ke atas dan terbentuk titik- titik air atau awan (baca: jenis- jensi awan). Kemudian awan yang berada di atas tersebut akan mengalami kejenuhan hingga menjatuhkan titik- titik airnya ke permukaan Bumi. Itulah proses terjadinya hujan yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Jenis- jenis Hujan
Berbicara mengenai hujan, tahukah Anda bahwa hujan ini ternyata tidak hanya terdiri dari satu jenis saja? Ada beberapa jenis hujan yang dapat kita temui. Beberapa jenis jenis hujan yang ada di Bumi antara lain sebagai berikut:
- Hujan orografis
- Hujan konveksi
- Hujan frontal
- Hujan buatan
Itulah beberap jenis hujan yang dapat kita temui di Bumi. Jenis- jenis hujan tersebut merupakan jenis hujan apabila diliahat dari proses terjadinya. Lalu, berdasarkan bentuknya hujan ini juga dibagi menjadi beberapa macam pula. Beberapa jenis hujan jika dilihat dari bentuknya adalah sebagai berikut:
- Hujan es
- Hujan salju
- Hujan rintik- rintik
- Hujan asam
Itulah beberapa jensi hujan apabila dilihat dari bentuknya. Hujan- hujan tersebut bisa tejadi karena disebabkan oleh sesuatu hal atau sebab tertentu. Masing- masing hujan memiliki karakteristiknya sendiri- sendiri dan juga memiliki manfaat dan dampak masing- masing pula. Pada kesempatan kali ini ita akan membahas mengani satu jenis hujan. Jenis hujan yang akan kita bahas adalah hujan frontal. Ya, hujan artikel ini kana membahas lebih lanjut mengenai hujan frontal.
Pengertian Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan salah satu dari sekian banyak jenis- jenis hujan. Hujan frontal tentunya mempunyai suatu pengertian khusus yang akan membedakannya dengan jenis hujan yang lain. Pengertian dari hujan frontal sendiri adalah hujan yang terjadi karena diakibatkan adanya pertemuan massa udara yang berbeda, yakni massa udara panas dan massa udara dingin. Karena perbedaan massa udara yang bertemu inilah maka terjadilah pendinginan secara mendadak hingga terjadilah kondensasi yang kemudian menjadi hujan frontal. Batasan massa udara yang panas dengan massa udara yang dingin ini disebut dengan front, sehingga daerah yang merupakan lokasi pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas disebut dengan daerah front. Maka dari itulah hujan ini dinamakan sebagai hujan frontal. Inilah pengertian sederhana dari hujan frontal.
Biasanya hujan frontal ini terjadi di sekitaran daerah lintang sedang, dimana daerah lintang sedang ini sering terjadi pertemuan dua massa yang berbeda. Pertemuan dua massa udara yang berbeda ini yakni terdapat udara yang bergerak di daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah atau sub tropis.
Karakteristik Hujan Frontal
Mengingat ada beberapa macam jenis hujan, pastilah masing- masing jenis hujan ini mempunyai karakteristikanya masing- masing. Begitulah halnya dengan hujan frontal ini. Hujan frontal ini mempunyai beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang tidak dimiliki oleh jenis hujan lain. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh hujan frontal ini antara lain:
- Terjadi di daerah front, yakni daerah dimana ada pertemuan antara massa udara yang panas dengan massa udara yang dingin. Daerah seperti ini bisanya adalah daerah lintang dan daerah sub tropis.
- Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
- Apabila terjadi di daerah beriklim tropis (baca: iklim di Indonesia) maka bisa menyebabkan terjadinya hujan es. Hal ini karena kondensasi dari sumber air yang ada di Bumi membentuk awan (titik- titik air) dan menuju ke atas mempunyai suhu yang sangat dingin hingga mencapai 0ᵒ. Karena saking dinginnya, titik- titik air yang menuju ke atas tersebut akan membeku dan turun sebagai kristal- kristal es.
Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh hujan frontal. Karakteristik yang disebutkan memanglah tidak cukup banyak, namun karakteristik tersebut hanya dimiliki oleh hujan frontal dan tidak dimiliki oleh hujan yang lainnya.
Proses Terjadinya Hujan Frontal
Hujan frontal yang dapat terjadi di Bumi yang menyebabkan tanah Bumi menjadi basah tidak terjadi dengan sendirinya tanpa melalui sebuah proses. Seperti halnya jenis hujan yang lainnya, hujan frontal ini juga terjadi dengan melalui beberapa proses tertentu. Proses ini dinamakan dengan proses terjadinya hujan frontal. Secara lebih khusus, hujan frontal ini dapat terjadi karena adanya beberapa hal yang akan menyebabkan timbulnya hujan frontal ini.
Beberapa hal yag menyebabkan terjadinya hujan frontal meliputi massa udara dingin dan massa udara panas. Secara kronologis, proses terjadinya hujan frontal dapat diuraikan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
- Terjadi pertemuan massa udara yang berbeda, yakni massa udara panas/ lembab dan massa udara dingin/ padat di suatu derah yang dinamakan daerah front. Bertemunya massa udara panas dan dingin yang terjadi di daerah front ini ditandai dengan suhu atau temperatur yang berbeda satu sama lain.
- Terjadinya pertemuan dua massa udara yang berbeda tersebut dapat dirasakan ketika suhu yang hangat kemudian menjadi lebih ringan dan cenderung di atas udara yang lebih dingin.
- Bertemunya massa udara yang panas dan massa udara yang dingin ini kemudian menyebabkan terjadinya pendinginan secara mendadak, yakni udara dingin mengangkat udara yang lebih hangat.
- Terjadinya pendinginan secara mendadak ini kemudian menyebabkan terjadinya kondensasi. Yakni udara yang hangat tersebut terangkat, kemudian mengembang dan mendingin.
- Proses pendinginan tersebut mengakibatkan terjadinya titik- titik air, yakni berupa awan.
- Kondensasi ini kemudian menyebabkan turunnya hujan. Yakni titik air atau awan yang terbentuk tersebut mengaami kejenuhan dan akhirnya jatuh menjadi hujan. Hujan yang turun inilah yang dinamakan dengan hujan frontal.
Itulah beberapa tahap kronologi terjadinya hujan frontal. Untuk mengetahui lebih jelas dan mudah unutuk memahami tentang terjadinya hujan frontal ini, di samping merupakan gambar yang menunjukkan proses terjadinya hujan frontal tersebut.
Manfaat Hujan Frontal
Kita semua mengerathui bahwasannya hujan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi di Bumi. Fenomena alam ini terjadi disebabkan oleh karena adanya siklus hidrologi, mulai dari penguapan air lau, evaporasi hingga menimbulkan turunnya hujan. Seperti yang kita ketahui bersama pula bahwa Indonesia hanya mempunyai dua buah musim (Baca: pembagian musim di Indonesia), yakni musim hujan dan juga kemarau. Kedua musim tersebut akan bergantian melanda Indonesia selama enam bulan sekali. Oleh karena itu hujan merupakan fenomena alam yang sering ditemui di Indonesia.
Sebagai sebuah fenomena alam yang terjadi karena adanya suatu proses tertentu, maka hujan merupakan fenomena yang mempunyai banyak sekali manfaat. Beberapa manfaat dari hujan akan dapat kita rasakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lalu, apa saja manfaat dari hujan tersebut? Berikut ini merupakan beberapa manfaat juhan secara umum yang akan kita peroleh atau yang akan kita rasakan:
- Menampung persediaan air bersih
- Menyirami tanaman
- Mendukung keberhasilan dalam bidang pertanian/ perkebunan
- Sebagai sumber tenaga listrik
- Mengurangi konsumsi air tanah sehingga lebih hemat
- Menjaga kelangsungan hidup manusi, binatang, dan juga tumbuh- tumbuhan
- Sebagai ssalah atau sumber energi
- Memperbaiki kualitas udara di lingkungan
- Tetap menjaga agar lingkungan subur
- Mengurangi tingkat polusi udara
- Menjaga kelestarian hutan
- Meningkatkan ekonomi mausia
- Meningkatkan produksititas manusia
- Bisa dijadikan objek hiburan bagi anak- anak
- Menyuburkan tanaman dan menyuburkan tanah
- Mencegah terjadinya kekeringan karena menyimpan cadangan air hujan
- Membersihkan diri, kaki, dan badan dalam kehidupn sehari- hari.
Itulah beberapa mnafaat dar turunnya hujan yang dirasak oleh manusia dan juga makhluk hidup lain yang ada di dalamnya. Manfaat yang disebutkan di atas dapat kita rasakan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengetahui lebih lengkap dan detail , erta memeperoleh keterangan lebih anjut dari manfaat hujan, baca manfaat hujan bagi tanaman dan manusia.
Seperti halnya turunnya hujan pada umumnya, turunnya hujan frontal ini juga dapat mendatangkan berbagai manfaat tertentu. Manfaat- manfaat dari tenjadinya hujan frontal ini tidak lepas dari manfaat air hujan pada umumnya. Namun, untuk melihat kacamata yang lebih detail mengenai hujan frontal, berikut akan dijelaskan mengenai manfaat yang terkandung dibalik terjadinya hujan frontal ini. Manfaat hujan frontal atara lain sebagai berikut:
1. Menyuburkan tanaman di derah front
Sebegaimana manfaat hujan pada umumnya, hujan front ini juga mempunyai manfaat untuk menyuburkan tanaman. Tanaman yang subur ini terutama adalah tanaman yang berada di daerah front. Hal ini tentu saja terjadi karena hujan front ini terjadi daerah front. Air hujan bisa menyuburkan tanaman karena tanaman sendiri membutuhkan banyak air untuk berbagai keperluan. Turunnya hujan tersebut memberikan pasokan air yang cukup bagi tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut bisa tumbuh dengan subur.
2. Menambah cadangan air bersih di daerah front
Manfaat hujan yang lainnya adalah menyimpan cadangan air bersih. Air hujan yang turun kemudian menyerap ke dalam tanah (baik menyerap secara laami maupun diserap oleh akar- akar pepohonan) sehingg tersimpan dengan baik di dalam tanah. Air yang menyeram ke dalam tanah ini akan menjadi air tanah dan menjadi cadangan air bersih. Air hujan front ini akan masuk ke dalam tanah dan menjadi cadangan air bersih di daerah front.
3. Sebagai bentuk pelepasan kondensasi akibat dari adanya pendinginan yang mendadak
Turunnya hujan front ini adalah wujud dari pelepasan kondensasi yang terjadi karena adanya pendinginan secara mendadak. Hal ini kembali lagi pada proses terjadinya hujan frontal yang awal mulanya karena adanya pertemuan massa udara dingin dan massa udara panas. Apabila kondensasi tersebut tidak segera menjadi hujan, maka hanya menimbulkan awan hitam gelap yang menggantung di udara. Hal ini justru akan menimbulkan ancaman tersediri. Maka dari itulah hujan frontal ini terjadi dan tidak ada lagi wujud awan hitam yang mengandung banyak uap air menggantung di udara, sehingga cuaca bisa cerah kembali.
4. Menyegarkan suhu udara yang ada di sekitar daerah front
Hujan yang turun salah satunya mempunyai manfaat untuk memberikan suhu udara yang segar. Sebelum turunnya hujan, biasanya kita akan merasakan suhu udara yang begitu panas dan juga pengap. Hal ini terjadi karena akibat dari penguapan air oleh cahaya matahari. Dengan turunnya hujan, maka suhu udara panas tersebut bisa ternetralisir sehingga udara menjadi sejuk dan terasa segar. Hujan frontal ini akan memberikan kesegaran terutama di daerah fron, hal ini karena hujan frontal sendiri turun di daerah front.
5. Membersihkan udara di daerah front
Hujan yang turun memberikan manfaat salah satunya adalah membersihkan udara. Air yang turun dari awan menuju permukaan Bumi dan melewati udara ini akan membersihkan udara tersebut. Pembersihan ini dilakukan untuk membasmi zat- zat polusi dan zat- zat yang tdak penting yang terdapat di udara. Seperti halnya hujan frontal ini membersihkan udara di daerah front. Pembersihan udara ini terutama terjadi di daerah front karena hujan frontal di turun atau terjadi di daerah front.
6. Mengurangi polusi udara di daerah front
Masih serangkaian dengan manfaat hujan untuk membersihkan udara, salah satu wujud pembersihan udara adalah mengurangi polusi yang ada di udara. Air hujan dapat menyapu zat- zat yang tidak penting sehingga mengurangi tingkat polusi yang ada di udara. Hujan frontal ini merupakan hujan yang turun di daerah frontal sehingga hujan ini akan mengurangi tingkat polusi udara di daerah front tersebut.
Itulah beberapa manfaat yang akan diperoleh dari turunnya hujan frontal. Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, pastilah ada manfaat lain yang dapat kita rasakan baik kita sadari maupun tidak kita sadari.
Dampak Negatif Hujan Frontal
Sudah menjadi hukum alam bahwa sesuatu yang ada di dunia ini mengandung manfaat pasti juga mengandung dampak negatif. Seperti hal hujan ini. Di atas sudah diuraikan bahwasannya hujan mempunyai beberapa manfaat bagi kehidupan sehari- hari. Selain mempunyai manfaat, hujan juga mempunyai dampak negatif. Dampak negatif dari hujan ini memang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu berarti kecuali jika terjadi terlalu lama. Beberapa dampak negatif dari hujan antara lain sebagai berikut:
- Menyebabkan banjir apabila terjadi terlalu lama dan deras
- Menghambat aktivitas manusia yang dilakukan di luar ruangan
- Menghambat proses pengeringan padi oleh petani tradisional
- Mengganggu aktivitas nelayan dalam mencari ikan apabila terlalu deras dan disertai dengan angin
- Merusak taman padi apabila hujan yang turun terlalu deras sehingga menggenang.
Itulah beberapa dampak negatif dari adanya hujan. Dampak negatif hujan yang nyata adalah apabila terjadi terlalu deras dan dalam kurun waktu yang lama. Namun di luar itu, dampak negatif hujan tidak terlal terasa memberatkan bagi manusia. Lalu, bagaimana dengan hujan frontal? Apakah sama dengan hujan secara umum? Ya, tentu saja hujan frontal ini juga mempunyai beberapa dampak negatif. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya hujan frontal ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Merusak tanaman
Salah satu dampak yang ditimbulkan dari hujan frontal adalah merusak tanaman. Perusakan tanaman ini terjadi terutama jika air hujan yang turun tidak dapat diserap dengan baik olleh tanah, sehingga akan menggenang. Air yang menggenang tersebuttidak akan menyebabkan tanaman menjadi subur, justru akan menyebabkan tanaman menjadi rusak karena akar yang terrendam air bisa saja membusuk. Oleh karena itulah air hujan dari hujan frontal ini akan menyebabkan tanaman menjadi rusak apabila air yang turun terlalu banyak dan menggenang. Beberapa jenis tanaman yang rusak karena genangan iar ini antara lain berupa tanaman yang s=kecil- kecil dan juga tanaman akar- akaran, seperti padi, bunga krokot, ubi jalar, dan lain sebagainya.
2. Menghambat aktivitas di luar ruangan di daerah front
Seperti halnya dampak hujan pada umumnya, hujan frontal ini menyebabkan terhambatnya aktivitas yang dilakukan di luar ruangan. Hujan ini menyebabkan air turun dan mengguyur permukaan Bumi. Hal ini tentu saja akan menghambat aktivitas yang dilakukan di luar rungan. Segala aktivitas yang dilakukan di luar ruangan tidak akan berjalan seperti apabila tidak hujan. Terlebih apabila hujan yang turun ini deras dan dalam intensitas yang lama.
3. Mengganggu proses pengeringan
Hujan yang turun akan menyebabkan segala proses pengeringan yang mengenadalkan sinar matahari menjadi terganggu. Bagiamana tida? Hujan yang turun ini juatru akan membuat sesuatu yang dikeringkan menjadi basah apabila tidak diamankan. Selain itu ketika hujan turun biasanya tidak ada sinar matahari yang terik karena tertutupi oleh mendung, sehingga hal ini tentu tidak akan melancarkan proses pengeringan.
4. Menyebabakan banjir
Dampak negatif yang lainnya dari terjadinya hujan frontal adalah timbulnya banjir. Banjir yang dapat timbul ini akan terjadi apabila hujan yang turun tersebut terlalu deras dan terjadi terlalu lama. Hujan yang deras dan terjadi dalam intensitas waktu yang lama akan menghadirkan banyak debit air sehingga apabila sungai atau tempat apapun yang menampung debit air tersebut tidak cukup, hal ini akan membuat air membludak dan menerjang di daerah yang ada di sekitarnya. Inilah yang disebut dengan banjir. Terjadinya banjir ini tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak buruk, tidak hanya pada manusia, namun juga binatang, tumbuh- tumbuhan, dan juga lingkungan. Tidak hanya di masalah kebersihan saja, namun juga masalah kesehatan dan keindahan.
Itulah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari terjadinya hujan frontal. Sekali lagi ditekankan bahwasanya dampak negatif tersebut akan timbul apabila intensitas hujan yang turun sangat deras dan juga dalam waktu lama, atau bisa dikatakan bahwa hujan yang turun dalam jumlah berlebihan.