Categories
Ilmu Sosial

9 Ciri-ciri Air Tanah Dan Udara Yang Tercemar

Manusia merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang memiliki peranan yang sangat penting dalam mengelola lingkungan alam. Diberi akal dan kecerdasan menjadikan manusia mampu  dengan mudah mengatur alam sesuai dengan keinginan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju saja dari waktu ke waktu.

Penyebab kerusakan alam

Namun seiring dengan perkembangan jaman, manusia tidak dapat menggunakan kelebihan yang dimilikinya secara bijak sehingga cenderung melakukan tindakan negatif dan memicu terjadinya perusakan alam seperti pencemaran sumber daya alam tanah dan air. Memang tidak semua seperti itu, hanya segelintir orang yang melakukan-nya namun efek samping yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerugian materil dan non materil tidak sedikit

Jauh sebelum eksistensi manusia, kerusakan alam juga terjadi akibat faktor-faktor alam seperti letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung berapi yang mengeluarkan asap dan debu vulkanik ke atmosfer dalam jumlah yang banyak, namun kerusakan yang dibuat oleh manusia jauh lebih besar sehingga laju perusakan lebih tinggi daripada laju pemulihan. Perlu diketahui alam juga bisa memulihkan diri namun memerlukan waktu yang sangat lama, puluhan hingga ribuan tahun.

Air Tanah yang Tercemar

Ketika air sudah tercemar maka otomatis struktur kimia didalamnya sudah mengalami perubahan sehingga air tidak murni lagi. Berikut tanda tanda yang sangat mudah dikenali dari air yang tercemar khususnya berasal dari dalam tanah.

1, Terjadinya Perubahan Suhu Air – Karena sudah tercemar dan tidak murni lagi maka kesegaran air akan hilang dan suhu air akan sedikit meningkat 3 hingga 5 derajat celcius. Coba bandingkan air sungai di tengah kota dengan air sungai di hutan pedalaman, tentu saja berbeda karena komposisi kimia-nya saja sudah berubah jauh.

2. Terjadi Perubahan PH Air – Air murni atau Aquades hanya terdiri atas dua unsur yakni Hidrogen dan Oksigen yang saling berikatan membentuk molekul H20 sehingga aquades memiliki PH yang netral yakni 7, untuk mengetahui tingkat pencemaraan air harus melakukan pengecekan tingkat keasaman atau PH yang mana semakin jauh dari angka 7 maka bukan merupakan ciri ciri air tanah yang baik justru semakin parah tingkat pencemarannya.

3. Terdapat Endapan dan koloidal – Biasanya sering dijumpai pada bahan buangan industri yang mana sebelum mengendap di bagian dasar, akan melayang pada permukaan air sehingga tidak hanya meracuni melainkan juga menghalangi sinar matahari sehingga proses fotosintesis ganggang dan plankton terganggu.

4. Mengandung Mikroorganisme Berbahaya – Bahan kimia bukan satu satunya penyebab tercemarnya air, komponen biologis seperti mikroorganisme berbahaya juga tidak dapat disepelekan karena sering menimbulkan penyakit. Contoh bakteri E Coli dapat menyebabkan gangguan pencernaan akut pada manusia.

5. Perubahan Warna, Bau Dan Rasa – Jenis jenis air yang sehat terjamin kemurnian-nya sehingga akan berwarna bening, tidak berbau dan terasa netral atau tawar. Jika warna air sudah berubah itu pertanda bahwa sudah terkontaminasi zat tertentu misalnya warna air merah kecoklatan sudah tercemar unsur Fe dan Mn. Begitu juga dengan rasa dan bau dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran air.

Pencemaran Air Tanah

Secara umum yang dimaksud pencemaraan air adalah suatu proses perubahan kondisi air berdasarkan penampakan fisik, struktur kimiawi yang terjadi akibat berbagai faktor alam hingga campur tangan manusia. Pencemaraan air dapat terjadi dimana saja, mulai dari sungai, danau hingga air tanah. Tak dapat dipungkiri air seperti sungai dan danau sudah dimanfaatkan manusia ribuan tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sebagai jalur transportasi, sumber makanan dan material seperti batu dan pasir. (baca : fungsi danau)

Berdasarkan frekuensinya, pencemaran air yang ada di sungai dan danau lebih sering dan mudah terjadi jika dibandingkan dengan air tanah, hal ini terjadi karena beberapa faktor seperti karena sungai dan danau lebih dekat dengan aktivitas manusia. Jadi jika air tanah sudah tercemar maka dapat dipastikan kerusakan sumber daya air pada suatu wilayah sudah memasuki stadium lanjutdan bisa mempercepat penyebab pemanasan global.

  • Penyebab Terjadi Pencemaran Air Tanah – Biasanya bahan yang menjadi polutan yakni seperti limbah rumah tangga, limbah pabrik atau industri dan limbah pertanian. Ketiga sumber limbah tersebut seringkali memproduksi limbah dengan tipe seperti mengandung bibit penyakit, menghasilkan suatu bahan yang memerlukan oksigen untuk menguraikan-nya, bahan bahan kimia organik pada pupuk dan bahan kimia berbahaya sisa proses industri pabrik yang menjadi penyebab proses terjadinya efek rumah kaca
  • Dampak Pencemaran Air Tanah – Tidak hanya air dalam tanah yang memberikan dampak negatif kepada manusia, air sungai dan danau pun seringkali memiliki kadar pencemaran yang sangat tinggi. Secara umum tercemarnya jenis jenis sumber daya alam seperti air mempunyai dampak merugikan bagi makhluk hidup.
  • Kematian massal biota –  makhluk hidup yang ada di air seperti plankton, ikan, tumbuhan air bahkan bisa merambat ke ekosistem lain seperti burung akan mati setelah memakan ikan pada air tercemar.
  • Penyebab terjadinya pendangkalan dasar sungai dan danau – Contohnya seperti limbah sampah akan mengendap dan semakin menumpuk sehingga mengurangi kedalaman air.
  • Air tanah yang sudah terkontaminasi bahan kimia – dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia seperti memicu terjadinya kanker, kelahiran bayi prematur dan cacat.

Pada beberapa kejadian dapat menyebabkan gangguan keseimbangan organsime air seperti jumlah ganggang yang meningkat secara signifikan akibat limbah organik pupuk pertanian, tentu saja hal tersebut akan menganggu rantai makanan dalam air.

Udara yang Tercemar

Suatu udara dapat dikatakan tercemar apabila hadir atau munculnya suatu substansi fisik, biologi ataupun kimia ke atmosfer dalam jumlah yang melebihi batas aman sehingga dapat mempengaruhi kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan serta menganggu aktivitas dan kenyamanan makhluk hidup. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh faktor alam seperti letusan gunung berapi, kebakaran hutan akibat musim kemarau, nitrifikasi tanaman dan faktor dari kegiatan manusia seperti asap pabrik, pembangkit listrik, kendaraan bermotor dan hasil pembakaran lainnya sehingga kita harus mempunyai cara menjaga kelestarian udara.

Setiap pencemaran pasti memiliki dampak negatif yang dapat dirasakan semua makhluk hidup. Pada bagian sebelumnya telah diterangkan akibat yang akan ditimbulkan dari air yang tercemar, begitu juga dengan pencemaran udara yang dampaknya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Mempengaruhi Kesehatan makhluk hidup – dimana sebelumnya substansi polutan masuk kedalam tubuh manusia melalui sistem respirasi dan langsung masuk kedalam aliran darah, menyebar keseluruh tubuh hingga memasuki sel dan jaringan. Sehingga dapat jangka panjang akan memicu munculnya berbagai penyakit yang paling umum seperti ISPA, bronkitis, asma hingga kanker paru paru.

2. Menimbulkan Efek Rumah Kaca – Terjadi ketika konsentrasi gas gas seperti CO2, CFC, Metana di lapisan atmosfer meningkat sehingga dapat menyerap panas yang seharusnya dipantulkan kembali, akibatnya suhu permukaan bumi akan meningkat sehingga menyebabkan terjadi pemanasan global.

3. Menyebabkan Terjadinya Hujan Asam – tingkat keasaman air hujan normalnya berada di kisaraan 5.6 karena terpengaruhi gas CO2 di atmosfer. Pencemaraan udara dapat meningkatkan konsentrasi gas seperti CO2, NO2 dan SO2 sehingga akan menyerap kedalam titik air saat proses kodensasi berlangsung. Hal ini menyebabkan PH hujan menjadi lebih asam dan disebut dengan proses terjadinya hujan asam yang dapat merusak tanaman dan bangunan serta mempengaruhi kualitas tanah.

4. Kerusakan Lapisan Ozon –  yang seharusnya menjadi pelindung bumi dari radiasi sinar Ultraviolet matahari, karena rusak akibat polutan menyebabkan lapisan ozon menjadi bolong. Jika terjadi demikian makhluk hidup akan terpapar sinar UV secara langsung yang dapat menimbulkan kanker kulit.

Ciri Ciri Pencemaran Udara

  • Udara Menjadi Berwarna – Untuk warna-nya tergantung dari jenis substansi yang mencemarinya. Seperti contoh pencemaraan udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan maka udara akan berwarna kuning jika terlihat dari kejauhan, hal ini terjadi karena kandungan gas CO, CO2 dan SO2 yang begitu tinggi. Untuk pencemaran udara dari asap pabrik umumnya udara akan hitam karena kadar CO2, timbal dan unsur lain yang tinggi.
  • Udara Menjadi Berbau – Kemurnian udara hakikatnya sama dengan kemurnian air jadi ketika tercemar juga memiliki tanda yang sama yakni memiliki bau. Udara ketika tercemar maka akan berbau, untuk baunya bermacam macam tergantung dari polutan apa yang mencemari-nya.
  • Udara Memiliki Rasa – Hal ini masih berkaitan dengan bau dimana ketika manusia mencium bau udara yang tercemar maka secara otomatis juga akan dapat mengenali rasa udara tersebut. Memang udara bukan materi padat seperti makanan yang dapat dirasakan, namun dengan mencium-nya saja sama saja dengan merasakannya.
  •  Memiliki Suhu Yang Tinggi – Meskipun tidak setiap udara hangat itu tercemar namun setidaknya tanda seperti ini sebagai pelengkap dari warna dan bau. Jadi ketika suhu udara tinggi namun tidak berwarna dan tidak berbau ataupun berasa maka tidak dapat dikatakan udara tersebut tercemar. Namun jika suatu udara berwarna, berbau dan berasa serta bersuhu lebih tinggi, udara tersebut pastilah sudah tercemar.
  • Sesak Nafas Ketika Terhirup – Salah satu tanda yang bisa dijadikan indikator pencemaran udara yaitu dapat menyebabkan sesak nafas ketika dihirup. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen pada udara yang sudah tercemar polutan. Komposisi udara normal haruslah mengandung Oksigen sekitar 21 persen dan Nitrogen 78 persen. Ketika kadar oksigen turun hingga 10 persen sedangkan gas CO2 naik maka akan terjadi gejala sesak nafas sebagai tanda tubuh kekurangan oksigen.

Setiap pencemaran pasti ada penyebabnya seperti pencemaran air tanah yang berasal dari limbah buangan dari pabrik atau industri dan pencemaraan udara juga sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan emisi karbon baik itu dari pabrik, pembangkit listrik berbahan energi fosil dan asap kendaraan bermotor. Untuk itu perlu ada tindakan dan upaya dari manusia untuk mengurangi tingkat pencemaraan air dan udara tersebut.

Pemerintah memiliki posisi yang strategis dan berperan penting untuk melakukan upaya pendekatan planatologi, administrasi dan hukum dengan membuat berbagai peraturan terkait emisi karbon dan aturan dalam pengolahan limbah sehingga pencemaraan tidak semakin meluas, dengan demikian dapat menjamin keberlangsungan kehidupan.