Categories
Ilmu Sosial

13 Upaya Pemerintah Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Ekonomi makro adalah studi ekonomi secara keseluruhan. Kebijakan ekonomi makro mempengaruhi masyarakat, perusahaan, dan pasar di suatu negara. Salah satu kebijakan ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi. Pengertian pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara diartikan sebagai kondisi perekonomian suatu negara yang semakin meningkat dalam beberapa periode terukur.

Pertumbuhan ekonomi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara. Secara singkat pertumbuhan ekonomi dikatakan semakin baik jika jumlah produksi barang dan jasanya terus bertambah dari waktu ke waktu. Terdapat dua indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu:

  1. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Dosmetik Bruto)
  2. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara, antara lain:

  1. Sumber daya alam

Sumber daya alam suatu negara adalah anugrah Tuhan kepada para manusia yang bermukim di atas tanahnya. Kemakmuran suatu negara bisa bergantung kepada sumber daya alam yang dihasilkan. Namun kekayaan alam saja tidak menjamin kesejahteraan para penduduknya. Diperlukan kebijakan pemerintah dan manajemen yang baik agar sumber daya alam diolah maksimal dan tidak dieksploitasi berlebihan. Kekayaan alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, sebagai contoh negara penghasil minyak bumi berperan sebagai importir bagi negara yang tidak memiliki cadangan minyak bumi. Hasil yang diperoleh akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional.

  1. Sumber daya manusia

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan handal. Jumlah penduduk yang banyak namun tidak memiliki skill, akan berdampak buruk bagi suatu negara. Masalah ekonomi yang akan timbul seperti peningkatan jumlah pengangguran, lapangan kerja yang dikuasai tenaga kerja asing, produktivitas kerja yang buruk, dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat tajam apabila dibantu oleh sumber daya manusia yang masif dan berkualitas. Keahlian mumpuni yang dimiliki para angkatan kerja diharapkan mampu mendongkrak perekonomian negara. Sebagai contoh para pengusaha dengan start up lokalnya yang membuka kesempatan kerja baru sehingga jumlah pengangguran akan semakin berkurang.

  1. Investasi (kesediaan / penanaman modal)

Modal adalah dasar untuk menciptakan suatu kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal yang cukup roda perekonomian akan stuck dan negara tak kunjung berkembang. Modal bisa didapatkan dari penanaman modal oleh para investor. Semakin gencarnya investasi di suatu negara dalam sebuah proyek, semakin kencang pula produksi barang dan jasa yang dihasilkan.

  1. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

Tingkat pengetahuan dan teknologi yang dimiliki suatu negara berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh negara Indonesia hanya berperan sebagai penghasil bahan baku pembuatan mobil dan negara Jepang yang bertugas mengolah dan merakitnya menjadi sebuah mobil. Kenapa negara Jepang bisa sedangkan Indonesia tidak bisa? Semuanya kembali kepada kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan para penduduk Jepang yang mampu menciptakan inovasi dan teknologi maju dibandingkan negara kita. Tak pelak ilmu pengetahuan dan teknologi adalah faktor penting yang membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara.

  1. Organisasi

Organisasi disini adalah sebuah kelompok yang diciptakan oleh individu atau kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi sangat penting untuk mengatur aktivitas ekonomi negara-negara yang bergabung di dalamnya. Sebagai contoh kita mengenal organisasi ASEAN yang terdiri atas negara-negara di Asia Tenggara. Salah satu tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan kemakmuran negara anggotanya dengan bekerja sama dalam banyak bidang. Salah satu contoh adalah kebijakan bebas visa bagi semua penduduk negara anggota. Cara ini akan meningkatkan pemasukan di segi pariwisata dan memajukan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

  1. Keadaa Sosial dan Budaya

Di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi, faktor sosial dan budaya para penduduk suatu negara masih berperan besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Sisi positifnya adalah individu akan terarah untuk menjauhi perbuatan buruk seperti korupsi yang menggerogoti roda perekonomian. Namun pada beberapa kelompok yang memegang teguh adat, terkadang mereka menolak kegiatan perekonomian dan bersikap defensif terhadap perubahan.

  1. Keadaan politik

Politik di sebuah negara berperan besar pada kelancaran pembangunan dan laju perekonomian. Di negara yang sedang berperang, misalnya, akan menghambat kegiatan ekonomi dan membuat para investor urung menanamkan modalnya. Negara yang aman dan stabil akan mendorong perekonomian dan menciptakan situasi aman bagi para pelaku bisnis.

Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan diperlukan upaya pemerintah dalam mengembangkan semua aspek di dalamnya. Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen dengan inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang mencapai titik terendah sebesar 3,18 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh membaiknya perekonomian negara maju dan harga komunitas global. Dari segi domestik, kenaikan kinerja didukung oleh meningkatnya investasi dan membaiknya ekspor.

Di tahun 2018, ditargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5,1 hingga 5,5 persen. Berikut adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

  1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Di tahun 2018 pemerintah menggelontorkan investasi besar untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa Indonesia. Anggaran pendidikan di tahun ini mencapai Rp 444 triliun yaitu 20 persen dari APBN. Tak heran, dari 250 juta penduduk 60% nya adalah para anak muda yang menjadi bonus demografi Indonesia. Pemerintah akan bergerak mulai dari menyediakan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah, kualitas para pengajar, penyesuaian penjurusan sekolah dengan kebutuhan industri, dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perbaikan dari hulu hingga ke hilir, pendidikan para anak bangsa akan semakin meningkat dan mampu bersaing dengan negara lainnya. Jangan sampai kesempatan kerja di dalam negeri yang begitu besar diambil oleh tenaga asing terlatih dengan skill yang lebih baik daripada para tenaga kerja Indonesia. Perbaikan sistem ketenagakerjaan dan pendapatan yang meningkat setiap tahun termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi IV yang menjadi fokus pemerintah.

  1. Meningkatkan jumlah pengusaha

Pengusaha adalah salah satu pencipta lapangan pekerjaan yang membantu roda perekonomian suatu negara. Pada tahun 2017 jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini masih jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia dengan rasio 5 persen dan Singapura sebesar 7 persen. Sedangkan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat memiliki rasio wirausaha yang melejit jauh mencapai 11 dan 12 persen. Untuk meningkatkan jumlah wirausaha pemerintah berupaya dengan menciptakan skim kredit murah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bersuku bunga 0,2-0,3 persen ataupun Kredit Ultra Mikro yang memiliki pinjaman maksimal 10 juta. Ini adalah salah satu cara pemerintah menggaet para pemuda untuk memulai bisnis kecil-kecilan walaupun masih duduk di bangku kuliah.

Selain itu Presiden Joko Widodo menjanjikan bunga kredit yang lebih rendah kepada pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 12% yang sebelumnya mencapai 22-23%. Pemberian keringanan pada industri padat karya termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi VII beruapa PPh 21 yang menjadi tanggung jawab perusahaan.

  1. Membuka lapangan kerja baru

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, saat ini jumlah pengangguran di Indonesia mencapai titik terendah yaitu 5,5%. Hal ini didorong oleh peran sektor pendidikan yang mampu menciptakan tenaga kerja yang memiliki skill dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Selain itu salah satu cara pemerintah menekan pengangguran adalah dengan menciptakan program magang pada sektor jasa dan memberikan pelatihan keterampilan. Cara ini adalah upaya untuk memfasilitasi tenaga kerja dengan harapan para peserta sudah terampil dan profesional saat memasuki pasar kerja. Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya dan berkoordinasi dengan sektor swasta dalam menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni dan siap bersaing. Perkembangan informatika dan teknologi internet membantu terciptanya start up yang menciptakan lapangan kerja baru. Seperti usaha baru di jasa transportasi yang memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja dengan cepat dan mudah.

  1. Meningkatkan investasi

Investasi yang masuk ke dalam sebuah negara sangat berarti untuk membantu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan memajukan taraf hidup penduduk Indonesia. Sebagai masyarakat biasa kita bisa turut berkontribusi pada pembangunan negara. Pemerintah menyiapkan beberapa strategi untuk kemudahan investasi di Indonesia, antara lain:

  • Memudahkan proses perizinan. Memanfaatkan teknologi internet dengan proses perizinan yang cepat dan
  • Mengoptimalkan tax allowance dan tax holiday dengan lebih cepat.
  • Membebaskan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk impor alat angkut tertentu.
  • Memberikan pajak bunga deposito yang lebih rendah bagi eksportir
  • Dukungan penuh dari pemerintah daerah.
  1. Menggenjot nilai ekspor

Pada tahun 2016 menurut catatan Kementerian Perdagangan tingkat ekspor Indonesia menurun sejumlah 6,6% pertahun. Saat ini pemerintah Indonesia memiliki perhatian khusus kepada lima sektor industri sebagai orientasi ekspor, antara lain: industri pertambangan minyak dan gas, agribisnis dan perikanan, industri padat karya, industri pariwisata dan kreatif, dan industri unggulan Indonesia. Untuk meningkatkan nilai ekspor pemerintah menargetkan untuk memperluas pasar ekspor. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memperluas pasar ekspor hingga ke Afrika, Amerika Selatan, Irak, Bangladesh dan India.
  • Memperluas ke pasar-pasar non tradisional.
  • Diversifikasi produk, contoh produk halal, hasil kayu.
  • Memberikan insentif kepada pengusaha UMKM. Misalnya biaya pajak dan promosi.
  • Meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.

Kerja sama antar bangsa dalam bidang perdagangan turut membantu peningkatan ekspor Indonesia. Sebagai contoh perluasan pasar melalui Free Trade Agreement (FTA). Pada tahun 2017 Indonesia telah menjalin kerja sama perdagangan internasional dengan beberapa negara, seperti Uni Eropa, Australia, Jepang, Pakistan, Iran, dan Chile.

  1. Perbaikan infrastruktur

Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh dari Sumatera hingga Papua. Infrastruktur yang buruk tentu mempengaruhi daya tarik investasi di Indonesia. Investor asing tentu khawatir bila penanaman modal di Indonesia tidak berjalan mulus. Hambatan yang mungkin timbul seperti biaya transportasi yang tinggi, pemadaman listrik yang sering terjadi, menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai bagi semua pihak.

Perbaikan infrastruktur bertujuan untuk memangkas biaya logistik yang masih sangat tinggi. Biaya logistik yang tinggi akan menghambat geliat perekonomian di daerah yang terpencil. Jumlah penduduk yang banyak diikuti dengan bentuk negara kepulauan tentu menjadi tantangan bagi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Selama ini penyediaan infrastruktur terbilang lambat karena berbagai kendala seperti koordinasi yang kurang baik sehingga menghambat implementasi proyek.