Reboisasi dan penghijauan terkadang digunakan dalam arti yang sama karena memang arti yang dimiliki juga hampir sama namun tidak sepenuhnya sama. Perbedaan dari reboisasi dan penghijauan adalah terdapat sasaran sasaran lokasi dan terdapat pada kesesuaian jenis tanaman yang ditanam pada wilayah yang berbeda-beda.
Reboisasi (reforestation) merupakan kegiatan penanaman kembali pada lahan yang tandus dan gundul biasanya disebabkan karena ulah manusia. Reboisasi ini sangat penting dilakukan karena pohon bisa menyediakan oksigen dalam jumlah yang besar dan mampu menangkap polusi serta karbondioksia selain itu pohon juga memiliki manfaat lainnya yang sangat berguna bagi manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya di bumi dan juga untuk menghindari dari abrasi dan erosi yang dapat merugikan seluruh makhluk hidup dibumi.
Reboisasi menurut para ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian reboisasi menurut para ahli, antara lain:
- Manan (1978), reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali pada lahan yang gundul dan terdapat bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang ada di dalam hutan.
- Kadri dkk, (1992), reboisasi meurupakan kegiatan membangun hutan kembali pada area yang telah habis, bekas tebangan maupun pada lahan kosong yang terdapat di dalam area hutan. Kegiatan reboisasi termasuk peremajaan pohon, penanaman pohon kembali serta menanam jenis pohon lainnya yang belum ada di dalam area hutan tersebut.
- Manan (1976) dan Supriyanto (1984), reboisasi merupakan kegiatan menanam pada lahan kosong namun bukan merupakan hutan melainkan lahan milik pribadi atau milik rakyat dan ditanam dengan jenis pohon keras. Contohnya adalah pohon buah seperti mangga, rambutan, petai, jeruk, sengon dll. Hal ini dilakukan karena biasanya lahan pribadi hanya ditanami dengan tanaman lunak seperti sayuran dimana tanaman tersebut tidak bisa menguatkan tanah sedangkan tumbuhan keras bisa membuat tanah lebih kuat dan lebih subur serta bisa juga mencegah berbagai bencana alam.
- PP no 35 tahun 2002, reboisasi merupakan kegiatan menanam pohon pada kawasan hutan yang rusak atau lahan kosong yang biasanya berisi alang-alang dan semak belukar supaya fungsi lahan tersebut bisa dikembalikan sebagaimana mestinya dengan baik.
- Kepmenhut 797/Kpts-II/ tahun 1998, reboisasi merupakan kegiatan peremajaan pohon dan penanaman kembali pohon pada kawasan hutan yang rusak dan kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan penunjang keselamatan hutan. Penanaman hutan ini juga dilakukan pada pohon yang memang diperuntukkan untuk menjadi hutan atau lahan hijau.
- Kepmenhutbun no 778/ menhutbun V/ tahun 1998, reboisasi merupakan kegiatan untuk memulihkan kembali serta meningkatkan produktivitas hutan yang kondisinya sudah sangat mengenaskan dan rusak atau yang masih berupa lahan kosong. Reboisasi ini juga dilakukan supaya tanah tersebut bisa menjadi lebih subur dan bisa menyerap air sehingga bisa menimbulkan banyak manfaat bagi manusia dan kehidupan di bumi ini.
- Kepdirjen no 16/ kpts/ V/ tahun 1997, reboisasi adalah kegiatan menanam kembali dan memulihkan fungsi hutan sebagaimana mestinya dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan.
Manfaat reboisasi
Reboisasi merupakan salah satu bentuk kepedulian manusia terhadap alam yang perlu dilakukan karena jika tidak maka alam bisa saja menjadi rusak. Sebagai salah satu generasi muda dunia, harus memberikan aksi nyata dengan melakukan reboisasi ini. reboisasi sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan di area hutan saja namun juga bisa dilakukan di dalam lingkungan sekitar dengan membuka lahan hijau.
1. Manfaat hidrologis – Salah satu manfaat yang bisa diambil dari pohon adalah dapat menyimpan cadangan air yang ada di dalam tanah. Semakin banyak pohon yang ditanam maka kapasitas air yang disimpan di dalam tanah akan semakin banyak pula dan hal ini akan sangat bermanfaat bagi manusia karena bisa memberikan cadangan air saat musim kemarau dan juga bisa menhindarkan banjir serta penyebab pemanasan global.
2. Manfaat secara orologis – Manfaat dari pohon secara orologis diantaranya adalah dapat menahan erosi tanah sehingga tidak mudah longsor dan gugur.
3. Manfaat secara ekologis – Yang dimaksud dengan manfaat secara ekologis adalah terjadinya keseimbangan di dalam lingkungan alam. Jika pohon yang ada di dalam hutan jumlahnya menipis akibat ulah manusia maka keseimbangan alam pun akan rusak dan akan mengakibatkan dampak penebangan hutan secara liar, oleh karena itu reboisasi sangat penting dilakukan.
4. Manfaat secara klimatologis – Manfaat secara klimatologis dari pohon adalah kemampuan dirinya dalam menghasilkan oksigen karena proses fotosintesis yang dilakukan, selain dapat menghasilkan oksigen, pohon juga bisa menyerap karbondioksida di udara sehingga udara akan bebas dari polusi dan dampak pencemaran. (baca : cara menjaga kelestarian udara)
5. Manfaat secara edhapis – Yang dimaksud dengan manfaat pohon secara edahpis adalah pohon akan menjadi tempat tinggal, tempat mencari makan dan tempat berkembang biak bagi makhluk hidup lainnya terutama untuk hewan. Jadi bisa dibayangkan jika jumlah pohon berkurang? Ya, tentu saja jumlah hewan juga akan berkurang karena para hewan ini tidak lagi memiliki tempat tinggal dan tempat mencari makan. Kalau hal ini dibiarkan akan menjadi masalah yang sangat besar di kemudian hari.
6. Manfaat estetis – Selain manfaat yang sudah disebutkan di atas, pohon juga memiliki manfaat secara estetika atau keindahan. Pohon yang ditanam dengan rapi dan pada jenis pohon tertentu akan menghasilkan keindahan dan kecantikan pada tempat tersebut. Selain itu pohon juga akan memberikan keteduhan.
7. Manfaat protektif – Seperti dengan namanya, manfaat pohon salah satunya juga bisa digunakan sebagai pelindung terutama untuk manusia. Pelindung di sini adalah bisa menahan angin kencang, sinar matahari secara langsung, peredam suara dan penahan debu. Manfaat lainnya adalah dapat melindungi manusia dari terjangan banjir, erosi dan tanah longsor.
8. Manfaat secara higenis – Manfaat pohon secara higenis ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan. Pohon mampu menyerap berbagai racun dan karbondioksida serta bebagai polusi lainnya di udara serta menggantinya dengan oksigen dari hasil fotosintesisnya sehingga kualitas udara akan menjadi lebih baik. Selain itu akar pohon juga bisa menjadi penyaring air sehingga air yang telah disaring tersebut dapat layak konsumsi oleh manusia.
9. Manfaat secara edukatif – Pohon juga bisa dijadikan sebagai objek dalam penelitian dalam laboratorium maupun di luar. Jadi, pohon bisa menjadi media pembelajaran bagi beberapa materi di beberapa mata pelajaran yang ada.
10. Manfaat secara rekreatif – Selain bisa memberikan berbagai manfaat yang besar bagi manusia, manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari pohon adalah bisa menjadi salah satu sarana rekreasi. Misalnya saja di kebun raya bogor dimana di dalamnya terdapat berbagai tanaman dari berbagai daerah dan negara serta bisa menjadi tempat rekreasi bagi manusia.
11. Manfaat secara ekonomis – Pohon juga memiliki manfaat secara ekonomi, salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan bagian dari pohon seperti buah, daun, batang, akar, dan lainnya sebagai salah satu komoditas perdagangan yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi. namun hal ini harus selalu dikombinasikan dengan usaha penyelamatan pohon bukan malah mengeksploitasi ya!
Dampak Tidak adanya Reboisasi
Manfaat yang bisa didapatkan dari adanya reboisasi atau penghijauan ini sangatlah banyak dan sangat besar bagi manusia oleh karena itu hal ini harus dilakukan dengan selaras bersama seluruh masyarakat dan dilakukan secara terus menerus. Apabila kerusakan hutan terus dilakukan maka bisa membuat hal yang sangat berbahaya di masa depan
Berikut ini merupakan salah satu dampak yang akan terjadi jika hutan atau area tidak dilakukan reboisasi atau penghijauan :
1. Banjir – Salah satu fungsi penting dari pohon adalah untuk menyimpan air di dalam tanah, jadi, jika tidak ada yang menyimpan tanah di dalam air maka air akan mengalir dengan leluasa dan menjadi penyebab banjir. Banjir bandang juga bisa terjadi dengan mudah jika hutan gundul.
2. Tanah longsor – Selain banjir, tidak adanya pohon juga bisa menyebabkan penyebab tanah longsor. Hal ini disebabkan karena tanah tidak ada yang menahan sehingga menjadi lunak dan mudah terbawa oleh air. Bencana ini seringkali memakan banyak korban jiwa dan materi.
3. Punahnya beberapa spesies flora dan fauna – Selain karena perburuan, peristiwa punahnya flora dan fauna juga disebabkan karena pembalakan liar dan penebangan pohon dimana pohon tersebut menjadi tempat tinggal bagi beberapa spesies fauna. jika fauna dan flora di muka bumi ini hilang maka punahnya manusia juga tinggal menunggu waktu saja karena manusia juga tidak bisa hidup tanpa mereka ini, sehingga manusia harus memiliki cara melestarikan flora dan fauna.
Demikian artikel mengenai pengertian reboisasi atau juga biasa disebut dengan pneghijauan. Sebagai manusia sudah menjadi kewajiban melakukan hal-hal kecil yang dapat membuat lingkungan alam terjaga seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan pencemaran baik pencemaran air, tanah dan suara serta hal lainnya.