Categories
Ilmu Sosial

12 Negara yang Memiliki Utang Sedikit Bahkan Tidak Ada Utang

Untuk memajukan sebuah negara, pemerintah berupaya untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang untuk kepentingan negaranya. Untuk membangun itu semua, sudah pasti negara membutuhkan dana yang tidak sedikit. Banyak negara melakukan peminjaman dana terutama di World Bank atau Bank Dunia, namun tidak sembarangan negara bisa meminjam dana dari World Bank. Ada syarat khusus yaitu harus menjadi anggota di World Bank, dan tidak semua negara menjadi anggota.

Di dunia ini hampir setiap negara melakukan peminjaman uang di Bank Dunia. Terdapat beberapa negara yang memiliki utang kepada Bank Dunia namun dengan jumlah yang amat sedikit bahkan tidak terdapat utang sama sekali. Negara apa sajakah itu, berikut daftarnya.

  1. Greenland – 13%

Greenland adalah termasuk negara yang memiliki perekonomian yang stabil. Jumlah penduduk di negara ini berkisar 60.000 jiwa sehingga cukup memudahkan pemerintah untuk mengatur perekonomian dan juga masalah utang negara yang dapat dengan mudah ditangani. Kegiatan ekspor udang dan ikan menjadi sektor utama dan juga kebijakan regulasi dari Denmark sebesar 25% dari PDB (Produk Domestik Bruto) yang menjaga perekonomian negara ini. Hal itu yang membuat perekonomian negara ini terus berkembang dan berbeda dengan negara manapun. Jumlah pengangguran berada pada tingkatan rendah, untuk menguranginya pemerintah memperkerjakan mereka di pelabuhan atau tempat konstruksi seperti penjara.

Sektor pariwisata juga menjadi salah satu pendapatan utama Greenland, dan selalu meningkat sekitar 20% setiap tahunnya. Greenland menjadi salah satu negara dari sedikit negara di dunia yang terbebas dari defisit dilihat dari keseimbangan ekonomi selama tiga tahun ke depan.

  1. Algeria – 13%

Salah satu negara di benua Afrika, Algeria masuk ke dalam 20 negara – negara di dunia dengan tingkat utang terendah. Minyak dan gas alam menjadi komoditas yang paling penting bagi perekonomian Algeria sejak beberapa dekade dan mengambil alih sekitar 30% dari total PBD, 60% anggaran revenue dan hampir 95% didapat dari kegiatan ekspor. Dengan utang eksternal mendekati 2% dari PBD membuat Algeria menjadi negara yang tidak tertandingi.

Perkembangan dalam produk dan servis selain minyak dan gas menjadi fokus lain bagi pemerintahan guna mengontrol kegiatan manufaktur dan penyuplaian. Nilai dan perminataan untuk minyak saat ini sedang mengalami penurunan. Hal ini juga yang menyebabkan penurunan ekonomi negara ini.

  1. Uzbekistan – 11%

Negara ini menganut sistem perekonomian milik Rusia di mana sebagian besar perekonomian ( di kelola oleh pemerintah. Sebagian besar tanah di Uzbekistan ditumbuhi oleh tanaman kapas, maka tidak heran jika negara ini menjadi pengekspor kapas terbesar ke 5 di dunia di samping ekspor utama lain berupa gas alam dan emas. Uzbekistan memiliki Rusia sebagai partner utama di bidang ekonomi. Sejumlah aset milik warga asing yang berada di Uzbekistan ternyata tidak memenuhi standar, sebab warga asing cukup menggangu jalannya investasi di negara ini.

  1. Libya – 10%

Libya menjadi negara yang cukup perlu mendapat perhatian dari dunia terutama masalah kenegaraan yang sedang dialami dibandingan hal – hal yang positif. Namun, sejak dilengserkan pemimpin mereka, Qadhafi, negara ini mengalami defisit hingga 20%. Selain itu, masalah lain muncul hingga harus melakukan pendekatan dengan menggunakan pendapatan pemerintah untuk membayar para pekerja. Seperti yang kita ketahui, negara ini sangat bergantung pada minyak dan gas alam yang saat ini telah dibatasi sebagai akibat dari menurunnya harga minyak dunia. Dan saat ini pemerintahan baru mulai mencanangkan untuk membangun infrastruktur di Libya. Sumber daya listrik, air minum, dan  kondisi tempat tinggal yang layak menjadi tiga area yang terus digarap untuk mengembalikan kestabilan warganya. Perlahan tapi pasti, pemerintah Libya akan mengembalikan kondisi perekonomiannya.

  1. Estonia – 9,7%

Banyak orang tidak mengetahui jika Estonia merupakan negara anggota dari European Union. Salah satu kunci yang menjadi faktor pertimbangan untuk penilaian ekonomi negara yaitu tingginya nilai perdagangan, menjadikan hal ini cukup rentan terhadap perekonomian terutama partner di bidang perdagangan. Para pelaku ekonomi di Estonia, menerapkan sistem free market, agenda pro bisnis ekonomi yang menghasilkan keseimbangan pendapatan nasional. Bidang elektronik dan telekomunikasi menjadi sektor yang penting untuk memperkuat perekonomian. Estonia juga bekerja sama dengan negara Rusia yang juga anggota dari European Union. Akan tetapi, seiring berkembangnya perekonomian timbul masalah lain. Kebijakan perubahan mengenai imigrasi berpengaruh terhadap jumlah pekerja yang terus meningkat, namun para pekerja imigrasi tidak memiliki keahlian yang sesuai dan hanya sedikit yang mempunyai keahlian.

  1. New Caledonia – 6,5%

Negara ini cukup sering muncul di beberapa judul film. Negara ini berada di sebelah timur pantai Australia yang secara umum tidak terdeteksi. Negara ini telah terbebas dari pemerintahan Prancis pada bulan November 2018 sebagai persetujuan kesepakatan politik referendum yang diperingati pada tanggal tersebut. Salah satu alasan warga New Caledonia percaya jika mereka bisa terbebas dari Prancis yaitu, dalam hal ekonomi negara ini memiliki lebih dari 10% sumber nikel yang ada di dunia. Masalah yang dihadapi oleh negara ini yaitu pertanian sehingga sekitar 20% mereka melakukan impor untuk makanan dan ini menjadi utang bagi negara. Akan tetapi dengan sektor utama kedua berasal dari pariwisata,  97% warga bekerja di bidang manufaktur dan pelayanan jasa.

  1. Brunei Darussalam – 3,1%

Perekonomian Brunei Darussalam terus berkembang sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1984. Pendapatan negara ini berasal dari kegiatan ekspor gas dan minyak, tingginya PDB, dan kesejahteraan terjamin seperti membantu semua pelayanan kesehatan dan melakukan subsidi makanan dan perumahan. Sekitar 2% terdapat lahan pertanian di negara ini ditambah dengan lokasinya yang dekat dengan Laut Cina Selatan mempermudah dalam melakukan pengiriman barang.

Berikut ini negara – negara yang tidak memiliki utang, antara lain:

  1. Wallis dan Futuna

Negara yang terletak di Oceania dengan populasi di bawah 16.000 jiwa, menjadikan Wallis dan Futuna menjadi negara seperti kota kecil di Amerika. Negara ini tidak memiliki utang atau 0% credit. Sebagian besar pendapatan berasal dari pertanian yaitu 80% atau pekerjaan di pemerintahan (70% pekerjaan ada di sini). Masalah negara ini muncul yang disebabkan oleh berkurangnya warga yang berusia produktif (muda), sebab sebagian besar dari mereka memilih untuk bekerja di negara lain.

  1. Kepulauan Virginia Britania Raya

Wilayah ini lebih dikenal dengan sebutan The Virgin Island dan merupakan negara yang berada di luar dan non kedaulatan Inggris. Termasuk ke dalam wilayah yang independen dengan 60 pulau kecil. Negara ini mulai terkenal sejak kasus Panama Papers yang saat itu banyak orang membangun perusahaan di sini. Selain tidak memiliki utang, negara ini juga bebas pajak. Hal yang menarik di negara ini yaitu, tidak perlu visa untuk datang ke sini.

  1. Liechtenstein

Negara yang berlokasi di perbatasan Swiss dan Austria ini, memiliki jumlah populasi sekitar 35.000 jiwa. Dengan luas 62 mil persegi membuat Liechtenstein menjadi negara yang mandiri dan merupakan negara dengan ekonomi terbaik. Meskipun bukan anggota Bank Dunia, negara ini bisa membuktikan perekonomiannya yang kuat dengan GDP per orang mencapai 95 ribu dollar Amerika dan tingkat pengangguran terendah di dunia.

Hal bisa kita pelajari yaitu kestabilan politik dan kesejahteraan ekonomi tidak dapat dipisahkan. Peran pemerintahan atau sistem politik yang tidak stabil akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya tidak memberikan keuntungan pada siapapun. Sehingga perlu kesadaran diri bagi setiap warganya.

  1. Niue

Negara ini berdiri sendiri namun masih berasosiasi bebas dengan Selandia Baru. Mereka berasosiasi dalam bentuk bantuan dan sebagian besar menangani masalah luar negeri dan pertahanan. Perdana Menteri, Toke Talagi mengatakan jika Niue berhasil melunasi utang hingga 4 juta dollar AS dan tidak akan tertarik untuk melakukan peminjaman lagi.

  1. Macau

Negara yang terkenal dengan sebutan Las Vegas China, menjadi negara kecil yang tidak memiliki utang. Salah satu negara terkaya di dunia yang menjadi surganya para penjudi ini, menghasilkan 40 milyar dollar AS per tahun 2013. Hal ini berdasarkan Economist Intelligence Unit (EIU) membuat Macau menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Demikian daftar negara yang tidak memiliki utang di dunia. Semoga bisa bermanfaat. Baca juga mengenai negara yang memiliki hutang terbanyak di dunia.