Tanah merupakan komponen abiotik yang menyusun ekosistem darat. Bagaimana daratan ini ada karena tersusun oleh lapisan-lapisan tanah, dengan demikian tanah tidak lepas dari manusia. Tanah jenisnya ada bermacam- macam, ada tanah liat, tanah podsol, tanah litosol, tanah latosol, tanah laterit, tanah gambut, dan lain sebagainya. Masing- masing tanah tersebut memiliki karakteristik masing- masing, serta memiliki manfaat atau fungsi yang berbeda- beda. Di setiap daerah pun juga memiliki jenis tanah yang berbeda- beda, tergantung letak geogragrafisnya masing- masing. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai tanah liat, mengenai manfaat dan juga jenis- jenisnya.
Tanah liat merupakan jenis tanah yang terdapat di Indonesia dengan jumlah yang lumayan banyak. Tanah luat banyak digunakan oleh manusia untuk membuat berbagai macam kerajinan, seperti vas bunga, kendi, tempayak, dan lain sebagainya. Tanah liat juga banyak dimanfaatkan untuk membuat batu bata dan juga genting rumah. Tanah liat ini memiliki berbagai jenis. Jenis- jenis tanah liat bisa kita ketahui dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh tanah tersebut. Beberapa macam-macam tanah liat antara lain sebagai berikut:
1. Tanah Liat Primer
Jenis tanah liat dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni tanah liat primer dan tanah liat sekunder. Tanah liat primer merupakan tanah liat yang berasal dari pelapukan batuan feldspatik yang dihasilkan oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk atau batuan asalnya. Tanah liat primer disebut juga dengan tanah liat residu. Tanah liat sekunder memiliki sifat lebih murni dibandingkan tanah liat sekunder. Hal ini karena tanah liat primer ini tidak berpindah dari tempat asalnya, yakni batuan yang mengalami pelapukan.
Tanah liat primer memiliki beberapa ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan tanah liat sekunder. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah liat primer antara lain sebagai berikut:
- Memiliki sifat lebih murni, hal ini karena tanah liat primer tidak berpindah tempat dari tempat asal terbentuknya
- Berwarna kusam atau putih kusam, hal ini karena tanah liat primer tidak tercampur dengan bahan- bahan organik seperti humus, ranting ataupun daun busuk.
- Memiliki suhu matang yang berkisar antara 13.000° – 14.000° C, bahkan ada yang mencapai 17.500° C
- Cenderung berbutir kasar
- Memiliki daya lebur tinggi
- Memiliki daya susut kecil
- Memiliki sifat tahan api
- Tidak elastis
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah liat primer. Pembentukan tanah liat primer ini tidak lepas dari peraranan tenaga air dan juga tenaga uap panas yang dilepaskan dari dalam bumi. Ketika berada dalam keadaan kering maka tanah liat primer akan mudah sekali rapuh dan ditumbuk menjadi tepung. Hal ini terjadi karena partikel tanah liat primer bentuknya tidak simetris dan bersudut- sudut. Yang termasuk ke dalam tanah liat primer ini antara lain: Kaolin, Bentonite, Feldspatik, Kuarsa, Dolomite, dan tanah- tanah yang berada di tempat tinggi.
2. Tanah Liat Sekunder
Selain tanah liat primer, jenis tanah yang selanjutnya adalah tanah liat sekunder. Tanah liat sekunder juga disebut dengan sedimen atau endapan. Tanah liat sekunder merupakan tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena dibawa oleh tenaga eksogen, sehingga menyebabkan butiran- butiran dari tanah liat tersebut lepas dan mengendap di daerah- daerah seperti lembah, sungai, rawa, ataupun danau.
Tanah liat sekunder jumlahnya lebih banyak daripada tanah liat primer. Untuk mengetahui tanah liat sekunder, kita bisa melihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh tanah ini. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh tanah liat sekunder antara lain sebagai berikut:
- Memiliki sifat kurang murni, hal ini karena tanah liat sekunder ini telah bergeser jauh dari batuan asalnya yang melapuk sehingga sifat kemurniannya telah hilang atau berkurang.
- Warnanya krem, abu- abu, cokelat, merah, jambu/ kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerahan, kehitaman dan sebagainya. Warna- warna ini terbentuk akibat perjalanan tanah liat yang bercampur dengan bahan- bahan organik dan non organik sehingga warnanya pun berubah.
- Cenderung berbutir halus
- Bersifat Plastis
- Memiliki daya susut tinggi
Nah itulah ciri-ciri dari tanah liat sekunder.Tanah liat sekunder dapat dibedakan menjadi berbagai jenis lagi, yakni sebagai berikut:
- Tanah liat tahan api/ Fireclay
- Tanah liat Stoneware
- Ballclay
- Tanah liat Earthenware
- Tanah liat Monmorilinit
Berbagai jenis tanah liat sekunder ini memiliki sifatnya masing-masing dan tentu saja manfaat yang berbeda- beda. Adapun manfaat dari tanah liat secara umum akan kita bahas dibawah ini.
Manfaat Tanah Liat
Tanah liat banyak ditemukan di daerah- daerah di Indonesia. Tanah liat juga banyak dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Manfaat dari tanah liat antara lain:
- Sebagai bahan baku pembuat gerabah
- Bahan baku batu bata
- Bahan baku genting rumah
- Bahan baku kerajinan- kerajinan lainnya
Itulah beberapa macam-macam tanah liat dan manfaat. Selain manfaat yang berupa hiburan di atas, tanah liat juga memiliki banyak manfaat lainnya. Demikianlah informasi mengenai tanah liat, semoga bermanfaat.