Categories
Kepulauan

Mengenal Pulau Sentinel Utara, Tempat Tinggal Suku Berbahaya di Dunia

Di tengah kemajuan teknologi yang terus berkembang hingga saat ini, ternyata tidak semua tempat mengikuti perkembangan zaman. Ada beragam faktor mengapa suatu daerah kurang bisa mengikuti perkembangan zaman, mulai dari mempertahankan tradisi leluhur, terletak di tempat yang sulit untuk diakses oleh transportasi hingga sikap masyarakat yang kurang menerima perubahan zaman. Maka tidak heran jika masyarakat tersebut cenderung terkesan kuno dan primitif. Meskipun begitu keberadaan mereka menjadi keunikan tersendiri di tengah kemajuan zaman yang sedang terjadi saat ini.

Tempat – tempat ini biasanya berada jauh di pedalaman hutan atau berada di sebuah kepulauan terpencil yang dikelilingi oleh lautan. Jikapun tempat tersebut dihuni oleh sekelompok orang, sudah tentu mereka sangat sulit untuk didekati tidak jarang mereka akan menyerang karena menganggap pendatang asing adalah sebuah ancaman. Jadi sangat wajar jika informasi mengenai keberadaan tempat tersebut sangatlah sedikit dan terbatas, karena tidak mudah untuk masuk dan berbaur dengan masyarakat setempat sehingga dibutuhkan pendekatan – pendekatan khusus dan jangka waktu yang lama untuk dapat diterima.

Berbicara mengenai pulau, ada satu pulau yang cukup terkenal dan sempat ramai dibicarakan beberapa tahun yang lalu karena penduduk asli pulau tersebut terbukti membunuh seorang pendatang dengan menggunakan tombak dan panah, apa lagi jika bukan Pulau Sentinel Utara. Bagaimana gambaran Pulau Sentinel Utara ini berikut penjelasannya.

Mengenal Pulau Sentinel Utara

Pulau Sentinel Utara berada di sebuah gugusan Kepulauan Andaman yang terletak di Teluk Benggala atau lebih tepatnya berada di sebelah barat bagian selatan dari Kepulauan Andaman Selatan. Jika dilihat dari atas, Pulau Sentinel Utara ditutupi oleh pepohonan mirip hutan serta dikelilingi oleh gugusan terumbu karang sehingga sangat sulit bagi kapal untuk dapat berlabuh di pulau ini. Ditambah posisi Pulau Sentinel Utara berada cukup jauh dari Pulau Andaman Besar serta ukurannya yang tidak begitu besar yaitu sekitar 72 km persegi di mana titik tertinggi berada di ketinggian 122 meter di atas permukaan laut. Secara astronomis letak dari Pulau Sentinel Utara berada pada 11o33’N 92o14’E / 11.550oN 92,233oE.

Secara administratif Pulau Sentinel Utara masuk ke dalam wilayah kekuasaan negara India meskipun lebih dekat ke negara Myanmar atau Thailand. Pulau yang diapit oleh Samudra Hindia dan Benua Asia ini, masuk ke dalam daftar sebagai salah satu pulau paling berbahaya di dunia. Hal yang membahayakan dari Pulau Sentinel Utara bukan terletak dari kondisi alamnya namun keberadaan penduduk asli yang disebut sebagai Sentinel dan mereka tidak segan – segan untuk membunuh siapapun yang masuk ke dalam pulau ini.

Suku Sentinel

Keberadaan Pulau Sentinel Utara mulai dikenal dunia kembali setelah terjadi insiden kematian seorang pria dari Amerika Serikat bernama John Allen Chau yang mendapat panah dari suku asing yang tinggal di pulau tersebut. Diketahui jika Suku Sentinel termasuk kelompok suku yang tertutup terhadap dunia luar. Menurut laporan dari India Today, suku Sentinel ini tidak melakukan jabatan tangan, bertahan hidup dengan cara berburu serta meramu, serta cara bersalaman yang cukup unik yakni dengan duduk di atas pangkuan satu dengan lainnya dan memberikan tamparan ringan pada punggung mereka sendiri.

Menurut sejarah keberadaan Suku Sentinel sendiri sudah diketahui sejak abad ke 19 saat India sedang dijajah oleh Inggris. Seorang perwira bernama Maurice Vidal Portman kagum akan keindahan Pulau Sentinel Utara ini. Saat itu dia menemukan sebuah suku paling misterius, suku tersebut bertahan hidup dengan memakan akar, kura – kura serta menyimpan tengkorak babi hutan. Karena rasa penasaran, dia menculik anggota suku yang terdiri atas sepasang orang dewasa dan empat orang anak untuk dibawa ke rumahnya yang berada di pulau lain. Namun salah satu anggota dewasa sakit dan meninggal, sedangkan anak – anak dikembalikan lagi ke Pulau Sentinel Utara. Portman pada akhirnya mengakhiri percobaan tersebut dan menyebutnya sebagai kegagalan.

Setelah beberapa tahun kemudian, banyak orang berusaha mencari tahu keberadaan suku tersebut, namun tetap saja mengalami kegagalan. Bahkan seorang sutradara dari film dokumenter National Geographic pernah terkena panah di bagian kaki saat ingin memasuki pulau. Beberapa orang berpendapat jika Suku Sentinel mengalami trauma akan penculikan yang pernah terjadi atau takut dengan penyakit asing. Hingga saat ini belum ada yang mengetahui alasan suku tersebut menolak kedatangan orang asing di wilayah mereka.

Para ahli berpendapat jika Suku Sentinel Utara yang terisolasi dari dunia luar tersebut, tinggal dan menetap di pulau sejak 50 ribu tahun yang lalu. Jika dilihat secara fisik, mereka mempunyai warna kulit hitam dengan rambut ikal serta tidak mengenakan pakaian. Senjata andalan mereka yakni tombak dan busur panah yang digunakan untuk berburu hewan yang ada di dalam hutan.

Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Suku Sentinel Utara:

  1. Mempuyai sifat kejam kepada orang asing

Tidak ada yang pernah tahu mengenai keberadaan Suku Sentinel Utara sampai pada akhirnya terdapat sebuah tim ekspedisi yang memiliki misi mempelajari lebih dalam tentang suku tersebut. Bukan sambutan baik yang diterima, dari pinggir pantai orang Sentinel memberikan anak panah kepada orang – orang yang mencoba masuk ke dalam pulau. Bahkan terdapat cerita lain yaitu dua orang nelayan yang tidak sengaja bersandar di pulau tersebut, mati dibunuh oleh Suku Sentinel.

  1. Tidak menerima peradaban

Suku Sentinel benar – benar menolak tamu yang datang ke pulau. Jika mereka melihat sebuah kapal mendekat ke arah pulau, Suku Sentinel tidak ragu untuk menyerang kapal tersebut dengan panah api atau batu tajam. Bahkan pemerintah India pun ingin sekali mengetahui suku tersebut, namun selalu tidak pernah berhasil.

  1. Sedikit informasi

Keberadaan Suku Sentinel memang baru diketahui belum lama ini. Meskipun sudah diketahui keberadaannya, namun informasi lebih mendalam belum juga diperoleh. Bahkan ilmuwan pun masih belum banyak memperoleh informasi tentang suku Sentinel seperti bahasa yang digunakan, upacara adat, cara bertahan hidup dan lain sebagainya.

  1. Suku yang rentan penyakit

Menurut para ahli, Suku  Sentinel sangat rentan terhadap beragam penyakit seperti campak bahkan flu atau batuk sekalipun. Di sinilah permasalahan muncul, sebab mereka tidak mau membuka diri kepada dunia luar dan para ahli tidak dapat memberikan penanganan terhadap penyakit – penyakit yang diderita. Tidak menutup kemungkinan jika ke depannya suku Sentinel akan hilang. Sebagai pencegahan, pemerintah India melakukan pembatasan terhadap turis yang ingin mengunjungi Sentinel agar suku di sana tidak pernah diganggu dan terhindar dari penyakit yang mungkin saja terbawa oleh orang asing.

  1. Seorang wanita berhasil kontak dengan Suku Sentinel

Seorang antropolog wanita pertama, Madhumala Chattopadhyay berhasil melakukan kontak dengan Suku Sentinel di tahun 1991. Tentunya hal tersebut butuh perjuangan. Saat tim Chattopadhyay berusaha mencapai pulau, beberapa orang suku sudah siap berdiri di tepi pantai dengan tombak dan busur panah. Tim mencoba mengapungkan beberapa buah kelapa ke arah mereka, hal tak terduga terjadi. Suku Sentinel berjalan ke arah air dan mengambil buah kelapa tersebut karena menganggap buah kelapa adalah sesuatu yang baru dan tidak ada di pulau.

Bahkan ada beberapa anggota suku datang dan menyentuh perahu tersebut, tim beranggapan bahwa anggota suku sudah tidak takut lagi. Pertemuan kedua terjadi 10 bulan kemudian, saat itu anggota suku sudah tidak membawa senjata lagi bahkan beberapa naik ke atas perahu untuk mengambil sekarung buah. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama ketika salah satu peneliti mencoba mengambil hiasan kalung dari daun dari anggota suku, saat itu seorang pria marah dan memberi gestur mengusir sambil mengeluarkan pisau.

Kehidupan suku Sentinel yang sudah ada sejak berabad – abad tersebut mulai mengalami masalah sejak terjadi kontak dengan orang asing. Pemerintah percaya jika keberadaan suku ini akan lebih baik begitu saja tanpa ada gangguan dari luar. Dengan begitu keberadaan suku Sentinel akan tetap terus terjadi.