Categories
Gunung

8 Kaldera Terbesar Di Dunia Yang Perlu Diketahui

Kaldera merupakan sebutan bagi kawah besar yang terbentuk akibat ledakan gunung berapi ataupun batuan permukaan yang tidak didukung untuk kemudian runtuh membentuk ruang magma kosong di bawah tanah.

Kaldera juga sering disebut sebagai supervolcano. Untuk mempermudah memahami kaldera cukup membayangkannya sebagai gunung berapi terbalik.

1. La Pacana

La Pacana merupakan kaldera yang berada di wilayah Antofagasta, negara Chili. Diameternya sekitar 60 x 35 km yang terbentang dari utara hingga selatan dan termasuk sebagai kaldera terbuka dan terbesar di dunia.

La Pacana termasuk ke dalam supervolcano dan menjadi penyebab terjadinya letusan raksasa Ignimbrite Atana. Diperkirakan besarnya materi yang dikeluarkan mencapai 2.500 hingga 3.500 km kubik dan terjadi sekitar 2 juta tahun lalu.

Diketahui jika La Pacana merupakan bagian dari Zona Vulkanik Tengah yang merupakan salah satu dari empat zona vulkanik pembentuk Sabuk Vulkanik Andes dan terpisah antara satu dengan lainnya oleh celah-celah tanpa adanya aktivitas vulkanik yang sedang terjadi.

Beberapa sumber air panas di dalam kaldera La Pacana dapat ditemukan dan ini menjadi penanda bahwa masih ada aktivitas panas bumi di tempat tersebut.

2. Pastos Grandes

Pastos Grandes adalah nama sebuah kaldera yang terletak di negara Bolivia. Kaldera ini menjadi bagian dari kompleks gunung berapi Altiplano-Puna dan juga menjadi bagian dari Zona Gunung Berapi Tengah dari pegunungan Andes.

Pastos Grandes memiliki 2 kaldera. Kaldera berukuran kecil mempunyai ukuran sekitar 40 x 25 km dan kaldera berukuran besar berukuran 35 x 40 km.

Menurut sejarah, Pastos Grandes mengalami tiga kali letusan. Letusan pertama terjadi pada 8,1 juta tahun lalu, letusan kedua pada 5,6 juta tahun lalu, dan letusan terakhir terjadi 2,3 juta tahun lalu. Meskipun demikan tidak diketahui letusan mana yang menyebabkan terbentuknya kaldera.

3. Kari Kari

Kari Kari nama kaldera yang apabila dilihat dari usia batuan di sekitar termasuk ke dalam kategori miosen kaldera. Kaldera Kari Kari masuk ke wilayah Potosi Departemen, Bolivia.

Kaldera Kari Kari berada di bagian dari Medan ignimbrite El Fraile, Zona Gunung Berapai Tengah, Pegunungan Andes tersebut, memiliki luas dimensi 12 x 32 km dan 15 x 20 km, berbentuk elips, serta telah berusia sekitar 21.000.000.

4. Cerro Galan

Cerro Galan ditemukan pertama kali pada tahun 1975 di wilayah Catamarca, negara Argentina dan masuk sebagai salah satu kaldera terbesar di dunia. Cerro Galan masuk ke dalam bagian dari Zona Gunung Berapi Tengah dan kompleks gunung berapai Altiplano-Puna.

Cerro Galan pernah aktif sekitar 5,6 hingga 4,51 juta tahun lalu, saat masih menghasilkan ignimbrites atau lebih dikenal sebagai kumpulan Toconquis yang berada di bagian barat kaldera. Letusan terbesarnya terjadi sekitar 2.08 ± 0.02 juta tahun lalu dan menyebabkan seluruh material menurupi kawasan kaldera.

Luas kaldera Cerro Galan sekitar 38 x 26 km dan 26 x 18 km, berbentuk elips yang memanjang dari utara hingga selatan.

5. Toba

Kaldera Toba atau biasa disebut sebagai Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik terbesar di dunia yang berlokasi di Sumatera Utara, Indonesia. Panjang dari kaldera ini mencapai lebih dari 100 km dan lebar 30 km. Diperkirakan kaldera Toba telah ada sejak 74.000 tahun yang lalu.

Kaldera Toba terbentuk akibat dari letusan mega kolosal Gunung Toba Purba yang terjadi dalam kurun waktu seminggu. Diperkirakan letusan dari Gunung Toba Purba menyebabkan 2.800 km kubik material terlontar ke atmosfer dan tersebar hinggga ke seluruh planet Bumi.

Bahkan dampak letusannya membuat suhu Bumi menjadi turun sekitar 3-5 derajat celcius. Tidak hanya itu saja, akibat langit yang tertutup oleh abu vulkanik membuat langit menjadi gelap, gagal panen, dan suhu dingin sehingga jumlah populasi manusia menjadi turun hingga 60%.

6. Taupo

Taupo merupakan sebuah kaldera yang terletak di pulau utara, New Zealand dan juga disebut sebagai gunung berapi Taupo. Gunung tersebut menjadi bagian dari Zona Vulkanik Taupo yang terbentang dari Gunung Ruapehu di bagian selatan hingga pulau White di Teluk Plenty.

Gunung berapi Taupo meletus sekitar 300.000 tahun yang lalu, akan tetapi letusan Oruanui yang merupakan letusan terbesar dari gunung Taupo yang menyebabkan terbentuknya kaldera Taupo. Letusan Oruanui terjadi sekitar 26.500 tahun yang lalu dan mengeluarkan 1.200 km kubik material batu apung dan abu ke atmosfer.

Setelah letusan besar tersebut, terjadi beberapa letusan kecil sebanyak 28 kali dengan rentang waktu 50 sampai dengan 5000 tahun. Saat ini kaldera Taupo telah berubah menjadi danau Taupo yang memiliki luas sekitar 616 km persegi dengan kedalaman mencapai 610 kaki.

7. Yellowstone

Kaldera Yellowstone adalah kaldera vulkanik dan supervulkanik yang berada di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Yellowstone bukanlah gunung berapi biasa sebab hingga saat ini masih terus aktif.

Kawasan Yellowstone sendiri menjadi taman nasional tertua dan paling terkenal di Amerika Serikat sebab berada di puncak gunung api terbesar di Bumi. Sedangkan ukuran kaldera Yellowstone sendiri mencapai 55 x 72 km dan terbentuk selama tiga supererupsi yakni 2,1 juta tahun.

Para ahli berpendapat jika gunung Yellowstone akan meletus setiap satu juta tahun atau lebih. Dan apabila meletus, diperkirakan ada sekitar 87.000 orang tewas dan dua pertiga Amerika Serikat menjadi tidak layak huni.

8. La Garita

La Garita adalah kaldera supervulkan yang berada di Pegunungan San Juan, barat daya Colorado, Amerika Serikat. Menurut para ahli, kaldera La Garita terbentuk dari letusan gunung berapi terdasyat yang pernah diketahui.

Diperkirakan besarnya ledakan yang terjadi sekitar 27,8 juta tahun lalu mampu mengeluarkan material mencapai 5.000 km kubik atau 2 kali lebih besar dibandingkan dengan kaldera Toba. Letusan ini dikenal dengan nama Letusan Fish Canyon Tuff.

Diperkirakan daerah yang hancur akibat letusan tersebut mencakup sebagian besar Colorado saat ini yakni mencapai 28.000 km persegi dengan ketebalan abu sekitar 100 m. Ada kemungkinan letusan ini membentuk daerah abu yang sangat besar dan tebal namun belum dapat teridentifikasi.