Magma adalah semacam campuran dari batu-batuan berupa cairan, liat dan memiliki suhu yang sangat panas yang berada di dalam perut bumi. Peristiwa vulkanisme memiliki hubungan yang sangat erat dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktivitas magma dalam perut bumi disebabkan oleh tingginya suhu magma dan juga banyaknya gas yang ada didalamnya.
Proses vulkanisme ini terjadi karena aktivitas magma yang masuk ke dalam kulit bumi (litosfer). Proses vulkanisme tersebut terbagi dalam dua proses, yaitu instrusi magma dan ekstrusi magma. Dan pada pembahasan sebelumnya sudah dibahas tentang proses instrusi magma dan juga bentuk bentuk instrusi magma, maka pada pembahasan kali ini akan dibahas tentang ekstrusi magma.
Artikel terkait : Pengertian Vulkanisme – Dampak Vulkanisme
Apa itu ekstrusi magma ? Ekstrusi magma adalah sebuah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi yang nantinya magma yang keluar tersebut akan membentuk anak gunung. Umumnya magma disimpan dalam perut bumi di dapur magma, magma yang naik ke permukaan disebabkan karena pergeseran lempengan bumi, tekanan gas yang kuat dan juga suhu yang tinggi dari magma tersebut sehingga akan mempermudah untuk menembus batuan diatasnya. Proses keluarnya magma yang saat ini sering terjadi adalah disebabkan karena meletusnya gunung berapi (erupsi). Logikanya apabila semakin dalam suatu dapur magma, maka akan semakin dahsyat pula letusan magma, hal ini disebabkan karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi di dalam dapur magma. ( baca : Ciri-ciri Gunung Api Akan Meletus )
Pengelompokkan Ekstrusi Magma
Pengelompokkan ekstrusi magma terbagi menjadi dua bagian, yaitu ekstrusi magma berdasarkan kekuatan tekanan gasnya dan ekstrusi magma berdasarkan tempat terjadinya. Berikut akan dijelaskan masing-masing dari pengelompokkan tersebut.
1. Berdasarkan Kekuatan Tekanan Gas
Berdasarkan kekuatan tekanan gasnya, ekstrusi magma dibagi lagi menjadi 3 kelompok, yaitu ekstrusi eksplosif, ekstrusi efusif dan ekstrusi campuran. Ekstrusi eksplosif adalah erupsi magma yang disertai dengan suara letusan yang keras dan juga mengeluarkan banyak material dari perut bumi, ekstrusi eksplosif ini dapat menghasilkan suara ledakan karena tekanan gas yang berada di dalamnya sangat banyak dan kuat sehingga menyebabkan material dalam perut bumi ikut keluar dalam jumlah yang cukup besar.
Ekstrusi efusif adalah erupsi kecil yang tidak sampai menimbulkan suara ledakan karena tekanan gas dari dalam perut bumi tidak sekuat dari ekstrusi eksplosif dan juga pada ekstrusi efusif ini bahan material yang dikeluarkan hanya lava cair dan material padat dalam jumlah yang sedikit. Ekstrusi campuran adalah gabungan dari proses ekstrusi eksplosif dan ekstrusi efusif yang terjadi secara bergantian.
Artikel terkait : Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma – Erupsi Eksplosif dan Efusif
2. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Berdasarkan tempat terjadinya, ekstrusi magma dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ekstrusi linier, ekstursi sentral dan ekstrusi areal. Ekstrusi linier adalah peristiwa keluarnya magma dari dalam perut bumi yang keluar dari celah yang ada di sepanjang retakan, hal ini mengakibatkan terbentuknya gunung api kecil di sekitar pegunungan yang memiliki retakan tersebut. Contoh dari ekstrusi linier adalah wilayah pegunungan yang berada di sepanjang Jawa Barat menuju pegunungan di Jawa Timur.
Ekstrusi sentral adalah peristiwa keluarnya magma melalui saluran tunggal dan langsung dari dalam perut bumi. Pada erupsi ini nantinya akan terbentuk gunung-gunung yang berdiri sendiri akan tetapi ukurannya cukup besar. Contoh dari ekstrusi sentral adalah Gunung Krakatau. Ekstrusi areal adalah peristiwa keluarnya magma dari lubang yang besar, besarnya lubang tersebut disebabkan karena dekatnya permukaan muka bumi dengan dapur magma, hal ini menyebabkan magma menjadi menghancurkan dapur magmanya sendiri dan meleleh keluar bumi. Contoh dari ekstrusi areal adalah di daerah Yellow Stone National Park di Amerika Serikat.
Artikel terkait : Gunung Tertinggi di Dunia
Kenampakan Ekstrusif Magma
Ekstrusif magma yang merupakan peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi ini menyebabkan terjadinya kenampakan yang mengagumkan di permukaan bumi. Kenampakan ini disebut sebagai kenampakan vulkanik. Secara umum kenampakan vulkanik ini dibedakan menjadi 2, yaitu kenampakan vulkanik ekstrusif dan kenampakan vulkanik instrusi.
- Kenampakan Vulkanik Ekstrusif
Ekstruif magma yang menimbulkan kenampakan vulkanik contohnya antara lain adalah sumbat lava, plato lava dan juga danau Kaldera. Proses terjadinya danau Kaldera ini terjadi karena letusan gunung api yang sangat dahsyat sehingga menyisakan bentuk lubang yang sangat besar. Lubang inilah yang kemudian terisi oleh air dan perlahan menjadi bentuk danau. Pada sumbat lava terjadi apabila magma yang panas ini terdorong ke permukaan dan kemudian akan menjadi dingin. Sumbat lava bisa mencapai ukuran yang sangat besar hingga menyerupai bentuk bukit. Sedangkan plato lava terjadi apabila magma yang keluar dari perut bumi cairannya encer sehingga dapat menyebar dan membentuk suatu hamparan lava yang sangat luas.
Lava ini nantinya akan membeku dan kemudian membentuk suatu daratan dan pada akhirnya lava tersebut nantinya akan menumpuk kemudian membentuk suatu dataran tinggi yang luas yang biasanya dikenal sebagai plato. Selain kenampakan vulkanik, ada pula beberapa kenampakan yang terjadi karena panas bumi (geothermal) yang berhubungan dengan vulkanisme, diantaranya adalah mata air panas, kolam lumpur, geyser, solfatar (hembusan gas dari gunung berapi dalam jumlah yang banyak dan mengandung belerang) dan fumarol (hembusan gas dari gunung berapi yang berupa uap panas kering ataupun uap panas yang mengandung air).
Artikel terkait : Kenampakan Alam di Indonesia
- Kenampakan Vulkanik Instrusi
Pada kenampakan vulkanik instrusi ini terjadi ketika magma yang menyusup ke dalam batuan telah membeku sebelum mencapai di permukaan bumi. Terkadang kenampakan ini terlihat di bagian permukaan karena terjadi erosi di bagian baruan penutup. Salah satu contoh batuan instrusi yang terlihat adalah di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Batuan yang berada di pantai tersebut terlihat menonjol ke permukaan sebagai batuan andesit. Adapun bentuk lain dari vulkanik instrusif ini antara lain adalah lakolit, batolit dan dike. ( baca : Jenis-jenis Batuan )
Dampak Ekstrusi Magma
Seperti yang sudah dibahas diawal bahwa ekstrusi magma ini nantinya akan memberikan dampak seperti membentuk anak gunung maupun gunung baru disekitar gunung yang tererupsi. Adapun bentuk-bentuk gunung hasil dari ekstrusi magma adalah:
- Gunung Api Perisai – Gunung ini umumnya berbentuk seperti kerucut yang memiliki lereng landai serta aliran lava yang panas dari saluran tengah
- Gunung Api Strato – Gunung ini umumnya berbentuk kerucut dengan tingkat kemiringan lereng yang curam dan luas yang terdiri atas beberapa lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang terjadi secara berulang-ulang. Sifat letusan yang dimiliki gunung api jenis ini cukup keras.
- Gunung Api Kubah – Gunung ini umumnya berbentuk kerucut akan tetapi sedikit cembung dan memiliki lereng yang curam serta memiliki aliran lava yang cukup kental yang berasal dari saluran pusat yang mengakibatkan aliran lava menjadi lambat dan membentuk lapisan yang lumayan tebal.
- Gunung Api Lava Pijar – Gunung api ini umunya berbentuk kerucut yang simetris dengan lereng yang cekung dan landai. Adapun isi material dari gunung ini berupa asap, debu dan bau sulfur yang menyengat.
Artikel terkait : Dampak Letusan Gunung Berapi