Tektonisme adalah salah satu dari tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen terjadi akibat adanya suhu panas pada inti bumi. Suhu ini menyebabkan tekanan pada batuan yang berada di selubung bumi. Akibat selubung bumi yang tertekan, maka selubung ini menekan bagian kerak bumi. Akibat tekanan ini, kerak bumi menjadi patah atau terlipat (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen: Vulkanisme, Tektonisme dan Gempa Bumi).
Patahan dan lipatan ini menyababkan bumi menjadi tidak rata. Dan mengahasilkan relief bumi dengan bentuk yang berbeda-beda. Relief bumi adalah perbedaan tinggi rendah kulit bumi, yang terjadi di lapisan bumi yang paling luar, yaitu litosfer. Bumi memiliki banyak lapisan (baca:Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya). Tekanan dari dalam bumi, berawal dari lapisan dalam bumi, atau dapur magma. Tekanan ini mendorong lapisan bumi diatasnya, yaitu selubung bumi. Selubung bumi pada akhirnya juga menekan lapisan bumi diatasnya, yaitu kerak bumi.
Tektonisme juga bisa disebut sebagai tenaga tektonik. Tektonisme terjadi akibat adanya gerakan di dalam bumi. Gerakan itu, menghasilkan tekanan yang bersifat menarik, mendorong, horizontal maupun vertikal. Gerakan tektonisme, menyebabkan terjadinya lipatan dan patahan pada permukaan bumi. Gerakan tektonisme biasanya terjadi pada daerah batuan. Batuan adalah salah satu elemen pembentuk struktur bumi (Baca:Jenis-jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi – Beku, Sedimen, Metamorf). Pergeseran batuan inilah, yang menyebabkan perubahan pada relief bumi. Tektonisme memiliki dampak pada permukaan bumi, maupun mahkluk yang berada di atas bumi.
Tektonisme adalah salah satu tenaga pembentuk muka bumi. Akibat adanya tektonisme, bumi menjadi tidak rata. Dampak tektonisme pada relief permukaan bumi, dibagi berdasarkan geraknya. Yaitu gerak epirogenesa dan orogenesa.
1. Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa adalah gerakan perubahan bentuk darat yang diakibat adanya tekanan naik atau turun. Tekanan ini menyebabkan perubahan tinggi daratan terhadap air laut. Gerakan ini mengekibatkan daratan naik atau turun. Perubahan tinggi daratan, dapat dilihat dari perubahan letak garis pantai. Gerakan ini adalah salah satu penyebab munculnya pulau. Gerakan ini menyebabkan garis pantai yang bertingkat- tingkat. Tingkatan pada garis pantai, akibat perubahan tinggi daratan yang terjadi terus menerus.
2. Gerakan Orogenesa
Gerakan orogenesa adalah gerakan yang menimbulkan terjadinya lipatan atau patahan. Lipatan adalah bentuk muka bumi yang terjadi akibat adanya tenaga tektonik. Tenaga tersebut, menekan lapisan bumi. Tenaga ini bersifat lambat dan lama. Tenaga ini menekan bumi pada bagian yang lunak, sehingga kerak bumi menjadi terlipat. Sedangkan patahan adalah bentuk bumi yang terjadi akibat tekanan pada bagian bumi yang keras (baca: Jenis jenis Patahan beserta Penjelasannya).
Tekanan ini bersifat cepat. Tekanan ini mengakibatkan bumi menjadi kaget, dan tidak sempat untuk melipat. Dampaknya, kulit bumi menjadi patah. Gerakan ini, menyebabkan munculnya pegunungan lipatan, serta memunculkan perbukitan maupun lembah. Selain itu, gerakan orogenesa menyebabkan munculnya dataran tinggi maupun ngarai. jika gerakan ini terjadi di laut, maka dapat membentuk palung laut. Palung laut adalah salah satu bentuk muka bumi di laut (Baca: Bentuk Muka Bumi Lautan dan Penjelasannya).
Tektonisme tidak hanya berdampak pada pembentukan kulit bumi. Tektonisme juga memiliki dampak pada makhluk yang hidup diatasnya. Perbedaan relief bumi, membuat makhluk hidup, terutama manusia, dapat mengambil keuntungan atau bahkan mendapatkan kerugian dari adanya tektonisme. Dampak tektonisme dibagi menjadi 2, yaitu dampak positif dan negatif.
1. Dampak Positif Tektonisme Pada Kehidupan
Tektonisme yang mengubah relef bentuk bumi, memiliki dampak positif pada kehidupan, terutama pada manusia. Perbedaan relief bentuk bumi, dimanfaatkan oleh manusia, untuk memenuhi kebutuhan mereka. dampak positif dari tektonisme adalah:
2. Dampak Negatif Tektonisme Pada Kehidupan
Tidak hanya dampak positif atau manfaat yang didapat oleh manusia. Tektonisme juga menghasilkan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Dampak negatif tektonisme pada manusia adalah:
Baca Juga:
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…