Air merupakan sumber daya alam yang jumlahnya begitu melimpah di permukaan bumi ini dan menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Selain berasal dari sumber mata air, air tanah, dan sumur resapan, siklus air memiliki peranan penting dalam menjaga jumlah air yang berada di permukaan bumi agar tetap dapat dimanfaatkan. Namun, apabila hasil dari proses siklus air yakni hujan tidak ditampung dalam suatu wadah atau reservoir yang cukup, maka air hujan akan terbuang percuma dan mungkin tidak cukup untuk dapat dimanfaatkan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sarana untuk menampung air dalam jumlah yang banyak. Bukan hanya untuk kebutuhan harian, namun pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah banyak juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik. Selain itu, sebuah tempat yang besar dapat mengendalikan jumlah air yang beredar di tengah kota, contohnya sungai, apabila terjadi peningkatan volume saat hujan.
Contoh tempat penampungan air tersebut adalah waduk dan bendungan. Keduanya memang merupakan bangunan air yang memanfaatkan air sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan manusia sehari-hari. Namun secara teknis, keduanya memiliki perbedaan ukuran dan fungsi. Namun, masih banyak yang menganggap baik waduk dan bendungan adalah bangunan yang sama.
Lalu, apa perbedaan waduk dan bendungan? Berikut penjelasannya:
Bendungan
Bendungan atau disebut juga dam merupakan sebuah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air. Air yang ditahan ini akan terkumpul dalam suatu tempat penampungan air yang cukup besar, yang nantinya dapat dijadikan waduk, danau, maupun tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga dibuat untuk mengalirkan air penggerak turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air raksasa yang digunakan untuk mengatur volume masuk-keluarnya air secara bertahap.
Bendungan sendiri memiliki beberapa fungsi, yakni:
- Sebagai bangunan pembendung dan penampung sumber air atau waduk,
- Sebagai bangunan pengendali banjir. Dengan adanya bendungan, sistem pengendali banjir dapat dilakukan secara berkala pada musim hujan dengan mengurangi limpahan air kiriman dari hulu dan membuang kelebihannya dari waduh melalui saluran pelimpah atau spill way jika waduk penuh.
- Sebagai pencegah terjadinya bencana tanah longsor. Secara tidak langsung dengan adanya bendungan, tentu dapat mengurangi kerusakan tebing di sepanjang sungai. Sayap bendungan mereduksi kecepatan aliran sungai yang dapat menggerus tebing di sepanjang bantaran sungai karena kecepatan aliran air yang terjaga.
Waduk
Waduk atau reservoir adalah danau alam atau buatan atau kolam penyimpanan air yang ukurannya sangat besar. Waduk merupakan hasil atau output yang terjadi akibat dibangunannya bendungan. Umumnya, waduk dibuat dengan jalan membendung aliran sungai. Manfaat waduk digunakan untuk menampung kelebihan air saat terjadi peningkatan volume air pada musim penghujan sehingga dapat dimanfaatkan saat musim kemarau tiba. Sumber air waduk utamanya berasal dari aliran sungai, yang ditambah air hujan yang langsung menghujani waduk itu sendiri. Air yang ditampung ke dalam waduk dapat dipakai untuk kebutuhan manusia, seperti untuk air minum, irigasi, pembangkit listrik, budidaya perikanan, bahkan pariwisata.
Berikut penjelasan fungsi waduk:
- Sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA), berupa aliran air inflow yang masuk melewati saluran berupa pipa yang disebut pen stock yang dialirkan ke bagian turbin kemudian dikonversi menjadi energi listrik untuk transmisi.
- Sebagai sumber air untuk keperluan pertanian. Dengan adanya bendungan, sistem persediaan air di waduk dapat terjaga untuk kebutuhan irigasi saat musim kemarau tiba, sehingga hasil tani dapat terus melimpah.
- Sebagai sumber air bersih untuk masyarakat. Air dari waduk dapat diolah kembali menjadi air minum, mandi, memasak, dan keperluan lainnya. Selain memanfaatkan dari sumber mata air, air waduk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut. Biasanya, perusahaan dagang air minum (PDAM) bekerjasama dengan manajemen pengelola waduk untuk proses pengolahan air tersebut.
- Sebagai sumber mata pencaharian bagi petani tambah di sekitar waduk. Petani dapat mengembangbiakkan varietas tambak seperti udang dan lele.
- Sebagai tempat rekreasi alam dan wisata air. Warga dapat memanfaatkannya dengan berdagang atau membuka usaha di daerah sekitar waduk. Hal ini tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang merasakan manfaat dari keberadaan waduk.
Secara garis besar, perbedaan waduk dan bendungan dapat diambil kesimpulan bahwa konstruksi bangunan bendungan akan membuat waduk atau reservoir air. Artinya jika ada bendungan, pasti terdapat waduk. Namun, waduk bisa saja terbentuk tanpa bendungan, berarti waduk tersebut merupakan danau yang terbentuk secara alami. Dalam perbedaan fungsi, bendungan digunakan untuk mencegah terjadinya bencana alam akibat air. Sedangkan waduk digunakan untuk memberikan manfaat air bagi kehidupan manusia.