Tanah adalah suatu komponen abiotik yang manfaat bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Tanah merupakan komponen yang dapat memberikan sumber kehidupan sehari-hari. Dengan tanah kita bisa bercocok tanam dan nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dijual untuk mencukupi kehidupan sehar-hari. Namun, apabila tanah tidak dijaga dan dirawat sebaik mungkin maka akan menimbulkan dampak buruk yang salah satunya adalah dapat menyebabkan bencana alam tanah longsor.
Tanah longsor adalah sebuah peristiwa geologi yang terjadi karena adanya pergerakan massa batuan atau tanah yang pergerakkannya jatuh ke bawah. Pada umumnya tanah longsor disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi kondisi material sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Artikel terkait : Akibat Terjadinya Tanah Longsor
Tanah longsor tentunya mengalami proses yang sedemikian rupa. Proses terjadinya tanah longsor adalah sebuah peristiwa perpindahan material pembentuk lereng yang berupa batuan atau tanah yang bergeser atau bergerak turun ke bawah yang terjadi karena kondisi lahan yang tidak seimbang atau terkena tekanan dari atas seperti hujan deras. Berikut adalah proses terjadinya longsor yang sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia :
- Proses Meresapnya Air ke Tanah – Proses pertama terjadinya tanah longsor adalah proses resapan air hujan ke dalam tanah. Dimana peristiwa meresapnya air ini nantinya akan mempengaruhi beban dalam tanah yang nantinya tanah akan berada diambang batas maksimal dalam menampung air. ( baca : Sumur Resapan )
- Perubahan Tekstur Tanah – Yang dimaksud disini adalah apabila air yang secara terus menerus menerjang tanah sampai suatu ketika dapat menembus ke bagian tanah yang kedap air serta berperan sebagai bidang penggelincir maka tanah akan menjadi licin. Tanah yang licin inilah nantinya akan akan mengalami pergerakan yang amat cepat menuju ke bawah apabila hujan deras terjadi. ( baca : Sifat Fisik Tanah )
- Tanah Mengalami Pelapukan – Tanah yang berada di permukaan akan mengalami pelapukan, begitu juga struktur lapisan tanah yang berada di bawahnya begitu sampai dasar dari tanah. Pada peristiwa pelapukan inilah yang nantinya akan menyebakan tanah bergerak mengikuti lereng dan kemudian keluar lereng sehingga terjadilah tanah longsor. ( baca : Proses Terbentuknya Tanah )
Faktor penyebab tanah longsor
Faktor Penyebab Tanah Longsor Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa longsor disebabkan oleh faktor alam dan juga faktor manusia. Faktor tersebut antara lain adalah tingginya tingkat curah hujan yang berlangsung secara terus menerus, keadaan topografi seperti tingkat kemiringan lereng, banyak terjadi penebangan hutan secara liar tanpa memikirkan dampak penebangan hutan secara liar , sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi secara aman, sistem drainase daerah lereng yang tidak bekerja dengan baik, kondisi geologi seperti batuan yang mengalami pelapukan.
Terjadinya gempa bumi atau peristiwa meletusnya gunung berapi yang dapat menyebabkan pergeseran tanah, lapisan batuan yang lempung, kemiringan lapisan sisipan, keadaan tata air yang tidak berjalan dengan lancar karena adanya penyumbatan dalam sistem drainase, adanya penimbunan tanah di daerah yang berlereng, adanya budidaya kolam ikan di atas lereng yang dapat menyebabkan air menyerap ke tanah dalam jumlah yang banyak dan juga hilangnya kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungannya sendiri. Itulah faktor-faktor dari alam maupun faktor dari manusia yang dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Artikel terkait : Prinsip Etika Lingkungan
Tanda-tanda Tanah Longsor
Tanah longsor memang terkadang terjadi secara tiba-tiba. Namun terdapat tanda-tanda yang dapat dijadikan patokan untuk mengetahui akan terjadinya longsor sehingga tanah longsor dapat dicegah. Tanda-tanda tersebut dapat ditemukan di lingkungan sekitar yang diantaranya adalah munculnya retakan yang berada di lereng yang sejajar dengan arah terbing, hal ini biasanya dapat diketahui setelah terjadinya hujan, munculnya mata air di titik-titik tertentu dimana sebelumnya tidak ditemukan mata air ( baca : Proses Terjadinya Mata Air ).
Bagian rumah seperti pintu dan jendela akan sulit dibuka karena pondasi tanah sudah bergeser, tebing terlihat tidak kokoh dari sebelumnya, beberapa material seperti kerikil mulai berjatuhan, tanaman atau tiang listrik terlihat lebih miring dari biasanya, sebagian halaman atau dalam rumah yang tiba-tiba ambles ke bawah ( baca : Penyebab Tanah Ambles ), runtuhnya bagian tanah dalam jumlah yang tidak sedikit secara tiba-tiba, terdapat retakan-retakan di dinding rumah yang disebabkan oleh resapan air serta kondisi air menjadi tidak jernih dan terlihat sangat keruh, hal ini terjadi karena daya serap tanah tidak sempurna lagi.
Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia ini ternyata disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Maka dari itu jenis jenis longsor dibedakan menjadi 6 berdasarkan pergerakannya, rombakannya dan runtuhannya. Berikut pembahasannya :
- Translasi – adalah jenis tanah longsor yang sering terjadi, dimana jenis tanah longsor ini terjadi karena adanya pergerakan massa tanah dan batuan yang terdapat pada bidang gelincir yang berbentuk rata.
- Rotasi – adalah jenis tanah longsor yang terjadi karena adanya pergerakan massa tanah dan batuan yang terdapat pada bidang gelincir yang berbentuk cekung.
- Blok – adalah jenis tanah longsor yang terjadi karena adanya perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir yang berbentuk rata. Jenis longsoran ini sering disebut juga sebagai longsoran translasi blok batu karena yang mengalami perpindahan hanyalah batuan.
- Runtuhan batuan – adalah jenis tanah longsor yang parah dimana jenis tanah longsor ini terjadi karena adanya pergerakan batuan yang bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Secara umum tanah longsor jenis ini terjadi di bukit yang terjal di dekat daerah pantai.
- Rayapan tanah – adalah jenis tanah longsor yang terjadi secara perlahan dari atas menuju ke bawah. Dimana jenis tanah longsor ini terkadang tidak dapat terdeteksi namun sebagian masyarakat dapat mengetahuinya dengan melihat pepohonan, tiang listrik dan sebagainya lebih miring dari biasanya.
- Bahan rombakan – jenis tanah longsor ini terjadi pada saat massa tanah bergerak kemudian didorong oleh air. Dimana kecepatan aliran ini bergantung pada tingkat kemiringan lereng, volume dan tekanan air. Secara umum jenis tanah longsor ini sering terjadi di daerah lembah ataupun di dekat gunung berapi.
Artikel terkait : Cara Mencegah Tanah Longsor