Categories
Biogeografi

8 Jenis Flora di Malaysia, Ada yang Terancam Punah

Hampir sebagian besar atau sekitar dua per tiga wilayah negara Malaysia masih berupa hutan. Maka tidak heran jika Malaysia memiliki beragam jenis flora yang keberadaannya masih terus dipertahankan hingga saat ini. Nah berikut penjelasan mengenai jenis flora di Malaysia:

1. Angsana (Pterocarpus indicus)

Angsana mempunyai nama lain yaitu sonokembang, menjadi terkenal karena memiliki batang kayu yang sangat berkualitas dari suku Fabaceae. Ciri khas dari angsana yaitu warna batang kayu kemerahan, cukup berat dan keras atau masuk ke dalam kategori rosewood atau narra. Pohon angsana lebih dikenal sebagai raksasa rimba, hal ini disebabkan karena pohon ini dapat tumbuh sampai 40 m, batang beralur atau berbonggol, bentuk akar papan atau banir, bentuk tajuk mirip kubah, cabang pohon bahkan dapat merunduk mendekati tanah. Persebaran angsana dimulai dari Burma di bagian selatan, Asia Tenggara, Pasifik bagian barat, China Selatan, Kepulauan Ryukyu dan Kepulauan Solomon. Saat ini banyak orang memanfaatkan kayu dari angsana untuk dijadikan beragam prabotan rumah tangga hingga membuat bangunan.

2. Antanan (Centella asiatica)

Antanan atau di Indonesia dikenal dengan nama pegagan merupakan tanaman liar yang banyak ditemukan di perkebunan, ladang, pinggir jalan hingga pematang sawah. Persebaran tumbuhan ini cukup luas, mulai dari Asia Tenggara, India, Republik Rakyat Tiongkok, Australia, dan Jepang. Sudah sejak zaman dahulu antanan banyak dimanfaatkan untuk obat kulit seperti keloid, gangguan saraf hingga melancarkan peredaran darah. Antanan masuk ke dalam tanaman herba tahunan yang menjalar serta dapat berbunga sepanjang tahun. Terdapat dua jenis antanan yang sering dijumpai yaitu antanan merah (antanan kebun) dapat ditemukan di bebatuan, kering dan terbuka. Lalu antanan hijau yang bisa ditemukan di wilayah persawahan dan disela – sela rumput.

3. Kesusu (Prainea limpato)

Buah dari pohon kesusu cukup unik dan tumbuhan ini juga banyak ditemukan di pulau Kalimantan. Namun ada yang berpendapat jika tumbuhan ini berasal dari Semenanjung Malaysia. Buah kesusu memiliki nama lain yaitu karon, buruni dan ematak. Tumbuhan kesusu memiliki kedekatan dengan keluarga nangka (Anacardiaceae).

Buah kesusu dapat dikonsumsi terutama jika sudah berwarna orange kemerahan dengan rasa manis sedikit asam. Saat ini keberadaan pohon kesusu cukup sulit untuk ditemukan akibat pembabatan hutan hingga kebakaran hutan yang sering terjadi di wilayah Kalimantan.

4. Pokok Katak Puru (Cynometra cauliflora)

Tanaman yang satu ini banyak ditemukan di hutan – hutan Asia Tenggara dan juga memiliki nama lain seperti namu – namu, pokok hima dan kopi anjing. Bagian yang paling menarik dan dapat dikonsumsi yaitu buahnya yang berwarna coklat dengan ukuran 5 – 6 cm. Rasa dari buah pokok katak puru yaitu asam saat masih muda dan berubah menjadi asam manis saat sudah tua. Hal yang cukup unik yaitu buah hanya tumbuh di bagian batang pohon saja bahkan ada yang berada dekat dengan permukaan tanah. Pohon pokok katak puru banyak dibudidayakan di pekarangan rumah karena warna tunas daun yang masih muda memiliki warna merah muda hingga merah. Untuk saat ini status pohon pokok katak puru terancam punah sehingga cukup sulit untuk menemukan tumbuhan yang satu ini hidup di alam liar.

5. Kermak (Alternanthera sessilis)

Kermak atau keremak lebih dikenal sebagai tanaman rumput – rumputan. Di Indonesia kermak memiliki nama tersendiri yaitu daun tolod. Termasuk tumbuhan kecil dengan tinggi antara 0,4 sampai dengan 1,4 meter. Memiliki cabang yang cukup banyak dan tertutup oleh bagian berambut di setiap titik pertemuan serta terdapat bunga di bagian puncaknya. Bentuk daun cukup sederhana dengan bentuk elips dan panjang sekitar 2,5 – 7 cm, tebal dan sukulen. Kermak banyak ditemukan di daerah dengan kondisi tanah basah sekalipun di ketinggian rendah hingga sedang. Sekilas tumbuhan kermak mirip dengan urang aring dan memang termasuk ke dalam tumbuhan liar. Namun saat ini sudah banyak penelitian mengenai kermak dan diketahui jika tumbuhan ini banyak mengandung antioksidan, beta karotin hingga flavonoid.

6. Merbau (Intsia binomial)

Merbau atau juga dikenal dengan nama ipil banyak dimanfaatkan batang kayunya yang sangat keras, bahan di wilayah Maluku dan Papua lebih dikenal dengan sebutan kayu besi. Persebaran merbau cukup luas hampir di seluruh Asia Tenggara termasuk Malaysia. Di tahun 1980 – 1992, kayu merbau menjadi produksi utama di Malaysia (Sabah dan Serawak), Indonesia dan Papua Nugini. Hal ini terbukti dari kualitas kayu yang dihasilkan tidak perlu diragukan lagi oleh pasar internasional. Pohon ini cukup besar karena dapat tumbuh hingga 50 meter dan batang cabang bebas  sekitar 20 meter. Daun bertipe majemuk dengan 2 pasang anak daun berbentuk bundar telur tidak simetris serta permukaan licin.

7. Peluntan (Artocarpus sericicarpus)

Tumbuhan yang satu ini merupakan tumbuhan tropis dari keluarga pohon ara (Moraceae) dan masih berkerabat dekat dengan sukun dan nangka. Peluntan juga dikenal dengan nama lain tergantung dari tempat mereka berasal seperti Terap bulu (Sabah), Pedalai (Sarawak), Gumihan (Luzon), dan Tugup (Mindanao). Bisa dikatakan jika tumbuhan peluntang adalah tanaman endemik yang hanya bisa ditemukan di pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Kepulauan Filipina atau di wilayah – wilayah yang memiliki hutan hujan tropis yang lembab dan iklim muson sedang pada ketinggian 500 – 1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan peluntang bisa mencapai 40 meter dengan bentuk daun seperti bulat telur berwarna hijau gelap dan panjang 20 – 70 cm serta lebar 10 – 50 cm.

8. Terap (Artocarpus odoratissimus)

Terap atau tarap adalah tumbuhan yang masih berkeluarga dekat dengan pohon nangka, bahan buahnya pun mirip dengan nangka namun berukuran kecil. Di Sabah terap dikenal dengan nama lumuk sedangkan di Sarawak lebih dikenal dengan nama timadang. Tinggi pohon terap bisa mencapai 25 cm dengan diameter batang yaitu 40 cm. Untuk daunnya berbentuk jorong hingga bundar telur terbalik dengan ukuran 11 – 28 x 16 – 50 cm, bagian tepi rata ataupun bergerigi dangkal. Persebarannya kurang luas dan hanya dapat ditemukan di Filipina, Kalimantan bagian utara (Brunei Darussalam, Serawak, Sabah), Kalimantan Timur dan Thailand. Terap banyak tumbuh di wilayah dekat dengan pantai sampai ketinggian 1000 mdpl.

Itulah beberapa flora di Malaysia yang termasuk langka dan ada yang hampir punah. Mari kita lestarikan dan semoga artikel ini bermanfaat.