Categories
Astronomi

Pulsar: Sejarah Penemuan dan Faktanya

Rahasia mengenai alam semesta hingga kini masih banyak belum terpecahkan. Bahkan sampai sekarang banyak benda-benda luar angkasa yang masih menjadi misteri tentang keberadaannya.

Meskipun demikian, ternyata sedikit banyak benda-benda luar angkasa yang telah diketahui keberadaannya seperti lubang hitam, lubang putih, adanya galaksi lain selain Bima Sakti misal galaksi Triangulum dan galaksi Magellan, serta masih banyak benda kosmik lainnya.

Dan pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai salah satu benda kosmik yang keberadaannya menarik untuk diketahui. Benda kosmik ini bernama pulsar.

Mungkin tidak banyak orang mengetahui apa itu pulsar sebab keberadaannya cukup sulit terdeteksi luar angkasa. Untuk itu mari disimak pembahasan mengenai pulsa di bawah ini!

Sejarah Penemuan Pulsar

Seorang ahli astronomi yang bernama Jocelyn Bell Burnell, menemukan sebuah sinyal radio asing yang berasal dari luar angkasa pada tahun 1967. Sinyal radio ini berdenyut setiap detik dan Burnell memberikannya sebutan LGM-1 yakni singkatan dari Little Green Man (orang hijau kecil).

Pada saat itu, para astronom tidak mengetahui apa penyebab dari sinyal radio yang berdenyut setiap detik tersebut. Ditambah belum adanya catatan mengenai sinyal radio yang sangat teratur di Galaksi Bima Sakti.

Meskipun demikian, seorang ilmuwan lain melakukan perhitungan dan menyebut jika bintang neutron yang berputar dapat menghasilkan sinyal radio.

Seiring berjalannya waktu, sebagian besar pulsar yang telah diketahui selama ini berhasil ditemukan menggunakan teleskop radio Parkes yang berada di Australia. Selain itu terdapat teleskop lain juga turut berkontribusi terhadap penemuan pulsar mulai dari Teleskop Green Bank (West Virginia (ASA)), teleskop radio Arecibo (Puerto Rico), teleskop Molonglo (Australia), dan teleskop Jodrell Bank (Inggris).

Fakta Pulsar

Pulsar sendiri merupakan gabungan kata dari Pulsating Radio Source. Dapat diartikan jika pulsar adalah bintang neutron yang berputar atau berotasi dengan sangat cepat, terbentuk akibat kematian dari sebuah bintang yang dahulu pernah aktif.

Saat bintang ini kehabisan bahan bakar, secara perlahan inti bintang mati dan mulai runtuh. Kematian dari sebuah bintang pasti menghasilkan ledakan yang amat dahsyat yang disebut sebagai supernova. Dan bintang yang meledak tersebut menjadi bagian dari benda langit berukuran kecil namun padat bernama pulsar.

Ternyata para ahli telah mengetahui bagaimana bentuk dan berat dari pulsar ini. Diketahui jika pulsar berbentuk bulat dengan diameter antara 20 hingga 24 km. Dapat dikatakan jika benda langit ini amat kecil jika dibandingkan dengan Matahari yang memiliki diameter mencapai 1,3 miliar km.

Meskipun demikian ternyata pulsar memiliki bobot yang lebih berat daripada Matahari. Bahkan dapat mencapai 2 kali lipat dari berat Matahari.

Jika diamati dari planet Bumi, pulsar terlihat seperti bintang dengan cahaya yang berkedip layaknya bintang pada umumnya. Namun pada kenyataannya pulsa tidak berkedip namum memancarkan cahaya 2 arah seperti lampu pada mercusuar.

Tidak heran jika sinar yang terlihat berkedip ini disebabkan karena pulsar berotasi sehingga cahaya yang terlihat seperti muncul kemudian menghilang, lalu muncul kembali secara terus menerus. Gerakan berputar yang dilakukan oleh pulsar amat cepat, yakni berkisar 1 detik untuk satu kali berputar.

Pulsar yang telah ditemukan oleh para astronom ada sekitar 1.800. Setiap pulsar memiliki kecepatan rotasi yang berbeda-beda misal pulsar yang berotasi sekali dalam satu detik disebut pulsar lambat dan menjadi jenis yang paling banyak ditemukan di luar angkasa.

Terdapat pula pulsar milidetik yang berputar sekitar ratusan kali dalam waktu 1 detik, jumlahnya mencapai 200 buah. Ada juga pulsar milidetik yang berputar hingga lebih dari 700 putaran per detiknya.

Selain itu, sebagian besar pulsar memancarkan denyut berupa gelombang radio, akan tetapi ada juga yang melepaskan energi ke dalam bentuk lain misal sinar-X atau cahaya kasatmata (visible spectrum).

Saat inti bintang runtuh, pulsar menangkap elektron-elektron yang terlepas. Elektron-elektron inilah yang menghasilkan gelombang radio yang terpancar keluar oleh medan magnet bintang sehingga menjadi pancaran radiasi.

Penyebab Pulsar Berotasi

Seperti yang telah dijelaskan di atas jika pulsar berputar atau berotasi. Hal ini disebabkan karena dahulu bintang-bintang masif memang pada awalnya juga berputar. Akan tetapi penyebab pulsar dapat berputar dengan cepat dikarenakan telah runtuhnya material dari bintang masif.

Ukuran pulsar yang kecil ini membuat putarannya menjadi sangat tinggi. Bahkan untuk pulsar milidetik membutuhkan sumber energi tambahan agar dapat berputar dengan sangat cepat.

Banyak ilmuwan berpendapat jika pulsar milidetik dapat berotasi dengan cepat akibat telah menyerap energi yang berasal dari bintang didekatnya. Pulsar ini menyedot zat dan juga momentum dari bintang pendampingnya sehingga secara bertahap pulsar dapat meningkatkan laju rotasi.

Ditemukan Pulsar Lambat

Ternyata tidak selamanya pulsar berputar dengan cepat. Pada tahun 2018 telah ditemukan bintang pulsar berusia 14 juta tahun memiliki putaran atau rotasi yang amat lambat. Pulsar ini menjadi pulsar paling lambat periode berputarnya karena membutuhkan waktu sekitar 23,5 detik untuk sekali putaran.

Pertama kali pulsar ini ditemukan oleh Chia Min Tan, seorang mahasiswa Ph.D di Jodrelll Bank Cantre fo Astrophysics di Sekolah Fisika dan Astronomi Manchester. Chia Min Tan menggunakan Low-Frequency Array (LOFAR) untuk mengamati pulsar yang berada di rasi Cassiopeia dengan berjarak sekitar 5.200 tahun cahaya dari planet Bumi.