Ada beberapa jenis batuan yang menuyusun lapisan kulit bumi. Sebenarnya semua jenis batuan itu berasal dari induk yang sama, yaitu magma. Namun karena berbagai macam faktor dan kondisi yang terjadi pada siklus batuan, semua jenis batuan itu memiliki ciri khas masing-masing. Jenis batuan itu berturut-turut adalah batuan beku, batuan sedimen serta batuan metamorf. (Silahkan baca Jenis Jenis Batuan dan Penjelasannya)
Batuan sedimen atau batuan batuan endapan merupakan tipe batuan sekunder, yaitu tipe batuan yang terbentuk dari hasil evolusi jenis batuan lainnya. Jenis batuan sedimen sangat banyak, salah satunya adalah batuan breksi yang akan dibahas pada artikel ini.
Pengertian Batuan Breksi
Dalam sistem klasifikasinya, batuan breksi yang sangat mirip dengan batuan konglomerat ini merupakan jenis batuan sedimen klastik. Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari pelapukan batuan beku. Baik batuan konglomerat maupun batuan breksi memiliki butiran fragmen yang lebih besar dari 2 mm. Batuan sedimen tersusun dari beberapa jenis fragmen yang memiliki diameter berbeda-beda, ada yang lebih kecil dari 2 mm, seperti lumpur dan ada yang lebih besar dari 2 mm, seperti pasir dan kerikil.
Meski identik, batuan breksi tidak sama dengan batuan konglomerat. Perbedaan yang sangat kentara antara keduanya terletak pada sudut-sudut fragmennya. Batuan breksi memiliki bentuk sudut fragmen yang angular, sedangkan bentuk fragmen batu konglomerat adalah membundar (rounded). Bentuk sudut fragmen batuan sedimen ini menandakan seberapa jauh transportasi fragmen dari intinya. Semakin jauh pergerakannya, semakin bundar bentuk sudut-sudutnya.
Jadi dapat disimpulkan, pengertian batuan breksi adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas butiran-butiran fragmen dengan diameter lebih besar dari 2 mm dan membentuk sudut-sudut fragmen yang angular.
Kandungan Dan Morfologi Batuan Breksi
Batuan breksi mengandung banyak komposisi material. Komposisi ini ditentukan oleh fragmen-fragmen mineral dari mana batuan itu berasal. Selain itu, variasi mineral dalam batuan breksi juga dipengaruhi oleh iklim tempat berlangsungnya pengendapan fragmen-fragmen itu menjadi batuan breksi. Komposisi batuan breksi biasanya tersusun dari mineral rijang, granit, kuarsa, batu gamping dan lain-lain. Berdasarkan mineral penyusunnya inilah kemudian batuan breksi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
- granit breksi yang terbentuk dari pelapukan batuan granit,
- breksi rijang, yang terbentuk dari pelapukan batuan rijang
- basalt breksi, yang terbentuk dari pelapukan batu basal
- andesit breksi, yang terbentuk dari pelapukan batuan andesit
Batuan breksi tersusun dari fragmen-fragmen bersifat koarse yang terbentuk dari pengendapan fragmen-fragmen sisa batuan beku bersifat kerakal. Yaitu fragmen mineral yang diameternya antara 2 sampai 256 mm. Fragmen-fragmen ini membentuk pola meruncing (angular) yang dapat dikenali sebagai ciri-ciri batuan breksi.
Pada umumnya, batuan breksi dapat dikenali dengan penampakan morfologi berwarna hijau kekuningan atau coklat keputih-putihan. Selain itu butiran-butiran fragmen penyusun batuan breksi juga terlihat jelas.
Proses Pembentukan Batuan Breksi
Secara umum, batuan breksi terbentuk disebuah singkapan. Dimana terdapat puing-puing sisa pelapukan batuan beku menumpuk. Kemudian sisa-sisa pelapukan batuan beku itu akan terbawa aliran dan terendapkan di dekat singkapannya, misalnya pada kipas alluvial. Setelah proses dekomposisi, sisa-sisa batuan beku itu akan terurai menjadi fragmen-fragmen yang terikat dengan mineral-mineral lain. Fragmen-fragmen ini yang kemudian menjadi batuan breksi.
Ada beberapa peristiwa geologis yang bisa memicu proses pembentukan batuan breksi, di antaranya sebagai berikut :
- Intrusion- related breccia, yaitu pembentukan batuan breksi yang disebabkan langsung oleh gerakan intrusi magma.
- Strike – slip fault – related breccia, yaitu proses pembentukan batuan breksi yang disebabkan oleh sesar “relatif” mendatar.
- Discollusion – collaps Breccia, yaitu proses pembentukan batuan breksi yang terjadi karena reruntuhan di dalam rongga gua (caven). Biasanya ini terjadi pada batuan karbonat karena adanya proses pelarutan karbonat bada badan batu. Selain batuan karbonat, batuan evaporasi juga bisa terlarut dan mengendap menjadi batuan breksi melalui proses ini.
Jenis-Jenis Batuan Breksi
Berdasarkan sifat-sifat kimia dan proses pembentukannya, ada lima jenis batuan breksi. Yaitu sedimentary, tektonik, igneous, impact dan hydrothermal.
- Batuan Breksi Sedimentary
Batuan breksi sedimentary adalah jenis batuan breksi yang terbentuk sudut-sudut subangular yang dipengaruhi oleh pergerakan acak dari fragmen-fragmen endapan. Fragmen-fragmen penyusun batuan breksi sedimentary belum bergerak terlalu jauh dari intinya, hal ini bisa dilihat pada sudut-sudut fragmennya yang berbentuk angular. Batuan breksi sedimentary biasanya ditemukan di sepanjang aliran sungai. kekuatan aliran sungai tempatnya berada berpengaruh pada ukuran butiran fragmen yang menyusun batuan breksi.
2. Batuan Breksi Tektonik (Fault)
Batuan breksi fault terbentuk karena benturan yang terjadi antara dua blok batuan yang terbawa arus sehingga saling menghantam. Fragmen-fragmen dari kedua batuan itu kemudian mengendap dan bersatu membentuk batuan breksi fault.
3. Batuan breksi igneous (beku)
Batuan breksi igneous adalah jenis batuan sedimen yang terbentuk langsung dari pengendapan batuan beku akibat aktivitas magma, baik intrusi maupun ekstrusi (Silahkan Baca Perbedaan Intrusi dan Ekstrusi Magma). Karena itu batuan breksi igneous terbagi menjadi dua bagian :
- Batuan breksi vulkanik, terbentuk karena proses ekstrusi magma melalui letusan gunung merapi eksplosif
- Batuan bresi intrusif, terbentuk karena proses intrusi magma
4. Batuan breksi Impact
Batuan breksi impact terbentuk akibat hantaman meteorid yang menimpa permukaan bumi. Karena itu biasanya ditemukan pada kawah-kawah di lokasi jatuhnya meteor. Batuan breksi bisa terbentuk di permukaan atau di lapisan bawah kawah. Contohnya adalah batuan breksi Neugrond yang terbentuk karena hamtaman meteor Neugrond.
5. Batuan breksi Hydrothermal
Batuan breksi hydrothermal terbentuk di bawah kerak bumi yang memiliki suhu sekitar 150 sampai 350 derahat celcius. Proses pengendapan ini disebabkan oleh aktivitas seismik atau vulkanik yang menyebabkan kekosongan di rongga bawahnya. Kekosongan ini kemudian dialiri fragmen-fragmen sisa letusan yang mengalir berbentuk air panas kemudian membeku menjadi batuan breksi.
Manfaat Batuan Breksi
Struktur batuan breksi yang tersusun dari butiran-butiran kasar sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau ornamen-ornamen hiasan dalam dekorasi.
Batuan breksi sudah dimanfaatkan sebagai ornamen hiasan sejak masa sebelum masehi. Orang Mesir kuno sudah menggunakan batu breksi sebagai bahan dasar pembuat patung-patung yang memiliki nilai religius. Misalnya patung dewi Tawareth yang sekarang diamankan di British museum.
Orang-orang Romawi kuno menggunakan marmer yang terbuat dari batuan breksi sebagai ornamen hiasan pada dinding rumah mereka. Konon, hal ini menandakan status sosial mereka yang terpandang. Penggunaan breksi sebagai ornamen arsitektur terus berlangsung hingga sekarang.