Categories
Ilmu Sosial

4 Jenis-jenis Pasar Oligopoli

Dalam bidang ekonomi, pasar merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi barang atau jasa. Pasar sendiri telah ada selama berabad-abad yang lalu seiring dengan peradaban manusia. Sebelum adanya istilah pasar, orang melakukan transaksi dengan sistem barter, yaitu tukar menukar barang sesuai dengan keperluannya. Dengan adanya perkembangan jaman dan peradaban, pasar mulai berubah wujud secara fisik dan mekanismenya. Dengan demikian makna pasar yang sederhana tersebut telah berubah disesuaikan dengan sistem atau mekanisme yang ada. Beberapa ahli telah merumuskan istilah pasar disesuaikan dengan jenis dan barang yang diperjualbelikan.

Pasar kemudian berkembang dan tersentralisasi yang menjadi tempat terjadinya transaksi penjualan dan pembelian antara beberapa penjual dan pembeli dengan menggunakan alat tukar yang disepakati antara kedua belah pihak. Alat tukar ini memiliki nilai nominal yang menjadi alat tukar resmi atas barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. Hal ini beberbeda dengan pasar yang telah ada sejak dulu yang menggunakan sistem barter dalam transaksi ekonominya. Sehingga, pasar telah berubah polanya yang memudahkan pihak penjual dalam menyediakan barang dan/atau jasa tertentu dan pihak pembeli dalam membawa alat tukar transaksinya yang praktis. Secara khusus, dalam kajian ilmu ekonomi, seorang ekonom bernama Belshaw mengungkapkan bahwa pasar adalah tempat atau media terjadinya proses interaksi antara pihak pembeli yang merepresentasikan adanya suatu permintaan dan pihak penjual yang menunjukkan adanya penawaran atas barang dan/atau jasa tertentu sehingga pada akhirnya ditetapkannya harga pasar atau keseimbangan atas jumlah barang dan/atau jasa tertentu yang diperjualbelikan.

Dari pengertian mengenai sejarah dan pengertian dari pasar tersebut di atas, maka pasar selanjutnya memiliki beberapa fungsi yang signifikan dalam aktifitas perekonomian suatu wilayah di suatu negara. Fungsi ini meliputi fungsi ekonomi, sosial budaya, dan representasi lokalitas. Pada fungsi ekonomi, pasar menunjukkan adanya lokasi terjadinya aktifitas antara pihak penjual (produsen) dan pihak pembeli (konsumen) yang mengidentifikasikan adanya suatu permintaan dan penawaran terhadap barang dan/atau jasa tertentu yang diperjualbelikan. Fungsi pasar sebagai sosial budaya mengisyaratkan adanya interaksi dialogis antara pihak penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) dalam bertransaksi jual beli barang dan/atau jasa tertentu yang mengakibatkan timbulnya relasi-relasi sosial budaya yang beragam antar masyarakat atau komunitas pada sektor formal dan informal. Selanjutnya, pasar sebagai fungsi representasi lokalitas menunjukkan adanya desain arsitektur yang mencirikan lokasi atau daerah tertentu berdasarkan budaya setempat.

Selain itu, pasar juga berfungsi sebagai lokasi penetapan dan pembentukan harga yang terjadi akibat aktifitas transaksi antara pihak penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) yang melakukan kesepakatan harga. Pasar berfungsi juga sebagai lokasi distribusi atas barang dan/atau jasa tertentu yang diperdagangkan secara langsung dan menjadi tempat penyaluran barang dan/atau jasa ke sejumlah titik penjualan secara eceran. Serta, pasar merupakan media promosi langsung dari pihak penjual (produsen) kepada pembeli (konsumen) terhadap barang dan/atau jasa tertentu.

Dengan demikian, pasar memiliki beberapa struktur pendukung yang memungkinkan berjalannya aktifitas atransaksi ekonomi pada pasar tertentu. Struktur pasar ini kemudian mempengaruhi perilaku penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) dalam melakukan transaksi atas barang dan/atau jasa yang diperjualbelikan. Struktur pasar ini mencakup kuantitas dan jangkauan wilayah distribusi pihak penjual (produsen) di suatu pasar, varietas produk (barang dan/atau jasa) yang diperdagangkan pihak produsen, informasi dari pihak produsen dan konsumen terhadap pasar tertentu, dan aksesbilitas suatu perusahaan dalam melakukan penetrasi dan perluasan suatu pasar.

Berdasarkan struktur pasar tersebut mengakibatkan tipe pasar yang ada dalam suatu perekonomian berkembang dan menjadi beragam. Jenis-jenis pasar tersebut meliputi pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopoli, dan pasar oligopoli. Dalam kesempatan ini pembahasan dispesifikasikan pada jenis pasar oligopoli yang ada beserta penjelasan mengenai masing-masing jenis tersebut.

Pasar oligopoli merupakan suatu pasar yang mempunyai lebih dari satu penjual (produsen) terhadap suatu barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. Secara umum, pasar oligopoli memiliki beberapa penjual (perusahaan) sebagai pihak produsen sehingga keputusan dan peran suatu perusahaan akan berpengaruh kepada keputusan dan perilaku dari perusahaan lainnya. Sehingga dalam pasar oligopoli mengindikasikan adanya ketergantungan antar perusahaan yang terlibat didalamnya. Sebagai contoh, apabila satu perusahaan melakukan tindakan banting harga maka, perusahaan lainnya akan melakukan perilaku yang sama secara langsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya pelanggan mereka. Maka, perusahaan yang masuk didalam pasar oligopoli harus melakukan prediksi pasar yang tepat dan menguntungkan serta mengambil keputusan yang tepat juga karena antar perusahaan melakukan persaingan yang ketat dan sangat beresiko terhadap perusahaannya.

Lebih lanjut, jenis pasar oligopoli berdasarkan tipe produk yang diperjualbelikan meliputi beberapa jenis, yaitu sebagaimana berikut ini:

  • Pasar oligopoli murni atau homogen

Jenis pasar oligopoli ini memiliki produk yang diperdagangkan sangat seragam. Karakteristiknya adalah perbedaan harga dari satu produsen dengan produsen yang lain tidak terlalu signifikan sehingga semakin besar jumlah produk yang seragam maka semakin besar pula ketergantungan produsen (penjual) satu dengan yang lain. Maka, jika ada perubahan harga yang ditetapkan satu penjual, penjual yang lain akan ikut-ikutan mengubah harga produk yang dijual.

  • Pasar oligopoli terdiferensiasi

Pada pasar oligopoli ini para penjual (produsen) menjual produk yang beragam dan apabila ada perubahan harga dari satu penjual, penjual lainnya tidak atau jarang terpengaruh dengan adanya perubahan harga dari produsen tersebut. Sehingga, pada pasar oligopoli terdiferensiasi ketergantungan antara pihak penjual satu dengan yang lainnya tidak begitu signifikan terhadap barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

  • Pasar oligopoli non-kolusi

Pada pasar jenis ini, para produsen (perusahaan) bertindak mandiri meskipun mereka bergantung antara satu sama lainnya. Perilaku produsennya ditentukan berdasarkan pada cara bagaimana suatu produsen dapat bereaksi atas keputusan yang dibuat berkaitan dengan penetapan harga. Sehingga, suatu produsen akan memelajari bagaimana reaksi beberapa produsen sebagai pesaingnya yang sama-sama menjual produk yang sama. Maka, saat suatu produsen mulai mengatur harga, perusahaan tersebut menyakini bahwa para pesaingnya tidak akan melakukan hal yang sama saat suatu perusahaan tersebut mengubah harga produk yang dijualnya.

  • Pasar oligopoli kolusi

Sebagai kebalikan dari pasar oligopoli non-kolusi, pasar jenis ini mengindetifikasikan adanya kesepakatan atau kolusi antar perusahaan dalam menjual produk yang seragam. Jenis pasar ini merupakan usaha dalam mencegah terjadinya pemotongan harga atau retail. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan perjanjian atau kesepakatan yang bersifat kolusif, seperti contohnya adanya kartel dan kepemimpinan harga.

Demikianlah jenis pasar oligopoli yang ada di sistem perekonomian dan karakteristik dari masing-masing jenis pasar tersebut.