Categories
Tanah

9 Cara Mengatasi Lahan Kritis agar Menjadi Subur Kembali

lahan-kritisSetiap tahunnya, luas lahan kritis di Indonesia semakin bertambah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor baik faktor alam maupun faktor manusia. Tentu perlu cara mengatasi lahan kritis di Indonesia agar tetap lestari dan juga memperluas lahan-lahan potensial.

Sehingga, kita sebagai manusia pun dapat mengambil manfaat dari penggarapan lahan garapan potensial, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

Persebaran Lahan Kritis Berdasarkan Letak Geografis

1. Lahan kritis di daerah dataran rendah

Biasanya penyebab utama lahan kritis di dataran rendah akibat dari genangan air yang terus menerus sehingga mineral dan ciri-ciri tanah humus yang terdapat pada lapisan teratas dari lahan terendap dan tertutupi oleh material lain. Endapan semacam ini disebut sebagai sedimentasi tanah. Genangan air biasanya terjadi saat hujan lebat sehingga tanah yang lebih rendah menjadi menggenang dan banjir. Beberapa daerah dataran rendah di indonesia yang sering dijumpai lahan kritis antara lain wilayah Demak (Jawa Tengah), Tuban, Bojonegoro, Gresik, dan Lamongan (Jawa Timur).

2. Lahan kritis di kawasan pegunungan

Kawasan pegunungan atau dataran tinggi memiliki udara yang masih bersih, kaya oksigen, dan lebih segar. Namun, ada masalah lain yang mengintai daerah pegunungan sehingga dapat menyebabkan lahan kritis. Penyebab  tanah longsor, erosi, banyaknya batuan padas (keras) di lapisan tanah bagian atas, menjadi salah satu penyebab lahan kritis di wilayah ini. Lahan kritis di wilayah pegunungan di Indonesia dapat dijumpai di kawasan pegunungan Kendeng (Jawa Timur), dan sekitar Ciremai (Jawa Barat).

3. Lahan kritis di kawasan pantai

Abrasi dan erosi yang kuat yaitu pengikisan pantai oleh gelombang laut bisa menjadi penyebab lahan kritis di kawasan pantai. Karena abrasi akan menyebabkan lapisan sedimen akan hancur dan lenyap. Hal ini biasanya terjadi pada muara sungai dengan pantai terbuka yang memiliki gelombang laut cukup besar. Di Indonesia, lahan kritis di wilayah pantai bisa dilihat pada muara sungai Cimanuk (Jawa Barat) dan muara sungai Kulon Progo (Yogyakarta).

Cara Mengatasi Lahan Kritis dan Menanggulangi

Dengan memetakan lahan kritis per wilayah, tentu akan mempermudah kita untuk mengetahui cara yang tepat mengatasi lahan kritis atau rehabilitasi lahan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk rehabilitasi lahan dengan:

  1. Pelibatan pemerintah, masyarakat, dan korporat

Masyarakat secara umum dan korporasi, baik secara langsung maupun tidak, bisa mempengaruhi produktivitas lahan. Perlu adanya edukasi pada masyarakat secara luas dan instansi-instansi terkait dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Kurangnya pemahaman terkait dengan kelangsungan lahan dalam jangka waktu lama dapat memperparah kondisi kritis lahan tersebut.

Dari sisi pemerintah, tentu perlu kebijakan yang mengikat terkait dengan alih fungsi lahan dan kelestarian alam. Pemerintah bertangungjawab penuh untuk mensosialisasikan kebijakannya terkait dengan penanggulangan lahan kritis dan menjaga keberlangsungan lahan produktif. Dan juga, perlu sanksi tegas untuk masyakarat dan korporat terkait dengan penebangan pohon secara serampangan atau ilegal.

  1. Pengembangan keanekaragaman hayati

Menanami lahan dengan berbagai jenis tanaman yang berbeda merupakan salah satu upaya menanggulangi lahan menjadi kritis. Aneka ragam tanaman yang ditanam berdampingan atau disebut dengan teknik tumpang sari dapat membantu menjaga kandungan unsur hara dalam tanah. Ini dikarenakan masing-masing tanaman membutuhkan air dan unsur hara yang berbeda-beda.

  1. Perluasan penghijauan

Reboisasi perlu digalakan guna mengatasi lahan kritis. Jenis tanaman yang dapat dipilih guna rehabilitasi lahan kritis bisa mempertimbangkan hal-hal seperti: tanaman yang memiliki akar tunjang yang kuat dan dalam, membutuhkan sedikit air, tidak terlalu membutuhkan unsur hara dalam tanah, serta merupakan tanaman endemik di habitatnya.

  1. Pembuatan sengkedan/terasering

Pembentukan tanah seperti tangga atau pengertian terasering dapat mengurangi laju air yang mengalir dari dataran yang lebih tinggi. Sehingga unsur-unsur hara pada tanah tidak mudah longsor dan tertimbun dengan lapisan tanah yang lain.

  1. Pengembalian fungsi DAS

Pengembalian fungsi DAS merupakan salah satu upaya memperbaiki area resapan air. Ekosistem sungai yang sangat strategis seperti suplai air, menanggulangi banjir, menanggulangi kekeringan, jalur hijau, dan sebagainya. Kesadaran masyarakat perlu dibangun untuk mengembalikan fungsi DAS. Penting adanya restorasi aliran sungai sehingga masyarakat dapat memanfaatkan sungai secara ekonomis.

  1. Reklamasi pertambangan

Daerah pertambahan merupakan area yang paling banyak menyumbang lahan kritis. Tambang mineral seperti batu bara, emas, gas alam, dan mineral lainnya biasanya berada pada lapisan tanah yang cukup dalam. Penambang akan mengeruk tanah hingga menemukan mineral untuk ditambang. Sehingga lapisan tanah bagian atasnya pun akan ambles. Jika jenis – jenis barang tambang sudah habis, lahan ditinggalkan begitu saja.

Oleh sebab itu, penting untuk melakukan penghijauan kembali area bekas tambang. Pemerintah juga perlu tegas dan tidak sembarangan memberikan ijin untuk penambangan.

  1. Pemilihan pupuk organik

Bahan kimia dalam pupuk kimia menjadi salah satu faktor penyebab lahan menjadi kritis. Ini karena unsur kimianya dapat bertahan hingga bertahun-tahun dalam tanah. Pemilihan pupuk organik berfungsi untuk menggemburkan tanah dan membuat lahan tetap produktif. Pupuk organik yang terbuat dari bahan alami yang berasal dari tanaman dan hewan dapat memberikan unsur hara bagi tanaman sekaligus memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

  1. Penggemburan tanah dengan cara alami

Salah satunya bisa menggunakan metode pemulsaan (mulching) yaitu menutupi permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman. Biasanya tanaman yang digunakan untuk metode ini adalah jerami. Jadi setelah panen, jerami tak perlu dibakar tapi bisa ditimbun untuk menutupi permukaan tanah. Pembakaran jerami justru membunuh hewan-hewan kecil yang berguna bagi tanaman.

Selain jerami, tanaman Azolla juga bisa digunakan untuk menggemburkan tanah. Tanaman Azolla merupakan tanaman paku air yang hidupnya bersimbiosis mutualisme dengan ganggang hijau biru (Anabaena azollae). Tanaman ini bisa memfiksasi nitrogen (N₂) yang sangat cocok untuk pupuk organik dengan cara disebar atau dibenamkan dalam tanah.

  1. Memanfaatkan enceng gondok

Enceng gondok dapat meminimalisir pencemaran udara dan air. Enceng gondok dapat menyerap logam berat yang terkandung dalam limbah industri.

Nah, demikian penjelasan cara mengatasi lahan kritis. mari kita jaga lingkungan kita masing-masing khususnya untuk turut serta menjaga lahan-lahan produktif. Tentu, kita perlu untuk turut andil dengan melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam.