Categories
Ilmu Bumi

Pengertian Relief Daratan Beserta Contohnya

Bumi mempunyai bentuk bulat, akan tetapi permukaannya tidak rata. Tidak ratanya bentuk – bentuk muka bumi tidak terjadi begitu saja. Keragaman bentuk muka bumi ini disebabkan oleh adanya tenaga pembentuk muka bumi yakni tenaga endogen dan eksogen. Perbedaan tinggi dan rendahnya permukaan bumi disebut dengan relief permukaan bumi. Secara umum terdapat 2 jenis relief, yaitu relief daratan dan relief lautan. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari relief daratan.

Pengertian

Relief daratan didefinisikan sebagai perbedaan tinggi dan rendahnya permukaan bumi yang terjadi di darat. Terdapat banyak bentuk relief daratan. Ada yang berbentuk tonjolan, cekungan dan dataran yang luas. Selama tenaga endogen dan eksogen masih membuat gerakan maka relief daratan juga akan terus mengalami perubahan. Ada beragam bentuk relief di daratan. Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai ekosistem darat yang berbeda pula. Beberapa contoh keanekaragam ekosistem yang ada di darat adalah ekosistem hutan , ekosistem padang rumput, dan ekosistem gurun.

Contoh Relief Daratan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa relief daratan mempunyai berbagai macam bentuk. Berikut adalah bentuk- bentuk relief daratan beserta contohnya.

  1. Gunung

Sebagai relief daratan yang berbentuk tonjolan, definisi gunung ialah permukaan bumi yang menonjol dan menjulang ke atas sehingga posisinya lebih tinggi dari daerah di sekitarnya. Gunung mempunyai puncak dan kaki gunung yang dibatasi oleh lereng di sekelilingnya. Gunung dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu gunung aktif dan gunung tidak aktif.

  • Gunung aktif, disebut juga dengan gunung berapi. Ciri- ciri dari gunung berapi adalah mempunyai magma yang masih aktif dan dapat mengeluarkan magma tersebut ke permukaan bumi (baca : Proses Terjadinya Magma). Peristiwa dimana gunung berapi mengeluarkan magma dan material lain di dalamnya disebut dengan peristiwa erupsi (baca : Penyebab Gunung Meletus). Contoh gunung berapi di Indonesia adalah Gunung Merapi, Gunung Sinabung, Gunung Bromo, Gunung Salak, Gunung Slamet, Gunung Gede dan Gunung Kelud.
  • Gunung tidak aktif, adalah jenis gunung yang tidak lagi mengalami peristiwa erupsi sehingga tidak lagi mengeluarkan material yang ada dalam perutnya. Ada gunung tidak aktif yang memang tidak pernah mengalami peristiwa erupsi, tetapi ada pula gunung yang semula gunung berapi kemudian menjadi tidak aktif. Contoh gunung tidak aktif adalah Gunung Cikurai, Gunung Sumbing, Gunung Aseupan, Gunung Ciremai, Gunung Arjuno, dan Gunung Muria.
  1. Pegunungan

Relief daratan yang berbentuk tonjolan selanjutnya adalah pegunungan. Pegunungan merupakan kumpulan atau gugusan gunung- gunung, baik itu gunung berukuran besar ataupun berukuran kecil. Terbentuknya pegunungan adalah akibat dari adanya gerak oroganetik yang memberikan penekanan secara horizontal dan vertikal. Penekanan tersebut menyebabkan terjadi distorsi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi sehingga terbentuklah pegunungan. Seperti halnya gunung, pegunungan juga dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

  • Pegunungan tinggi, yakni pegunungan yang tingginya lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.
  • Pegunungan rendah, ialah pegunungan yang tingginya berkisar antara 500 – 1.500 meter di atas permukaan laut.

Contoh dari pegunungan di Indonesia yaitu Pegunungan Meratus di Kalimantan, Pegunungan Jaya Wijaya di Papua, dan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Selain itu ada juga pegunungan terpanjang di dunia yaitu Pegunungan Andes di Amerika Serikat.

  1. Bukit atau perbukitan

Masih membahas tentang relief daratan berbentuk tonjolan, selanjutnya adalah bukit. Bukit adalah daerah di permukaan bumi yang ketinggiannya tidak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan pengertian perbukitan adalah rangkaian dari beberapa bukit yang berjajar di daerah yang luas. Contoh beberapa bukit di Indonesia adalah Bukit Ifar Sentani di Irian Jaya, Bukit Kayangan di Jambi, Bukit Geger di Jawa Timur dan Perbukitan Krewed di Jawa Tengah.

  1. Lereng

Lereng merupakan daerah yang posisi permukaan tanahnya miring. Berdasarkan derajat kemiringannya, lereng diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu lereng landai (derajat kemiringan 0°-5°) , lereng curam  (derajat kemiringan 5°- 45°) , lereng terjal (derajat kemiringan 45°-70°) dan lereng tegak (derajat kemiringan 70°-90°). Contoh lereng gunung di Indonesia adalah Lereng Gunung Sumbing dan Lereng Gunung sindoro dan Lereng Gunung Slamet.

  1. Dataran

Dataran merupakan daerah luas yang cukup landai, bahkan mendekati rata. Ada 3 jenis dataran yakni :

  • Dataran tinggi

Dataran tinggi disebut juga plateu. Relief daratan ini merupakan tanah datar yang luas yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggiannya berkisar 200 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Ada beberapa penyebab terbentuknya dataran tinggi, diantaranya adalah bekas dari suatu kaldera luas yang tertimbun material gunung, serta akibat dari erosi dan proses sedimentasi. Contoh dari relief ini adalah Dataran Tinggi Gayo, Dataran Karo di Sumatera Utara, Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah dan Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur ( baca : Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah ).

  • Dataran rendah

Dataran rendah yaitu tanah datar yang luas dimana ketinggiannya hanya 0 sampai 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah disebut juga dataran aluvial yang terjadi  akibat adanya proses sedimentasi sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah Dataran Rendah Cianjur di Jawa Barat dan daerah Pantai Utara Jawa.

  • Dataran pantai

Pantai merupakan dataran yang letaknya berada di tepi laut. Ketinggian dataran pantai pada umumnya kurang dari 200 meter dari permukaan air laut. Dataran pantai juga masih mengalami pengaruh laut secara langsung. Relief ini mempunyai berbagai bentuk bentang alam, diantaranya adalah teluk (laut yang menjorok ke daratan), tanjung, delta dan gosong.

  1. Pematang

Pematang adalah perbukitan atau pun pegunungan yang memiliki puncak berderet- deret. Contoh dari pematang adalah Pegunungan Meratus di Kalimantan.

  1. Lembah

Lembah lebih dikenal dengan istilah ngarai (canyon). Relief daratan ini merupakan suatu bentuk muka bumi yang berupa cekungan. Lembah mempunyai ukuran yang panjang dan dikelilingi oleh perbukitan atau pun pegunungan. Terbentuknya ngarai adalah karena kerak bumi terkikis, atau terjadi pengikisan oleh air maupun es. Lembah yang terbentuk oleh erosi es disebut lembah gletser. Lembah gletser biasanya sudah terbentuk ribuan tahun yang lalu. Beberapa contoh lembah yaitu Ngarai Sianok di Sumatra Barat, Lembah Baliem di Papua, Lembah Indus di Pakistan, serta Death Valley dan Grand Canyon di Amerika Serikat.