Awan merupakan salah satu benda alam yang dapat tercipta dengan proses alam. Awan sering kita lihat di langit baik di pagi hari, siang hari, sore hari, ataupun malam hari. Bahkan kita sangat jarang melihat langit bersih tanpa awan sama sekali. Awan- awan yang ada di langit yang sering kita lihat berwarna putih hingga gelap dan mempunyai bentuk berbeda- beda ini ternyata dibagi mebjadi beberapa jenis. Pembagian jenis awan- awan ini dilihat dari ketinggian atau letak awan itu berada.
Jenis- jenis Awan
Menurut ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yakni awan tinggi, awan menengeh dan juga awan rendah. Dan masing- masing kategori awan ini dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Jenis- jenis awan tersebut akan disebutkan sebagai berikut:
- Kategori awan tinggi
Awan tinggi merupakan jenis awan yang terletak pada ketinggian yang bermacam- macam. Di kawasan iklim tropis (baca: iklim di Indonesia), awan ini terletak di ketinggian antara 6 hingga 18 km. di daerah iklim sedang, awan ini terletak di ketinggian 5 hingga 13 km. sementara di kawasan kutub, awan ini terletak di ketinggian antara 3 hingga 8 km. Jenis awan tinggi ini terdiri atas beberapa macam yakni:
- Awan Cirrus (Ci)
- Awan Cirrocumulus (Ci-Cu)
- Awan Cirrostratus (Ci-St)
- Kategori awan menengah
Selain kategori awan tinggi, selanjutnya adalah kategori awan menengah. Jenis awan menengah ini merupkana awan yang terletak pada ketinggian yang juga beragam seperti awan tinggi. Pada daerah yang mempunyai iklim tropis, awan ini terlihat di ketinggian antara 2 hingga 8 km. di daerah beriklim sedang, awan ini terletak di ketinggian antara 2 hingga 7 km. Dan di daerah kutub, awan ini terletak di ketinggian antara 2 hingga 4 km. Macam- macam awan menengah ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Awan Alto Cumulus (A- Cu)
- Awan Alto Stratus (A- St)
- Kategori awan rendah
Kategori awan selanjutnya adalah kategori awan rendah. Jenis awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km dari permukaan Bumi. Awan kategori rendah ini mempunyai beberapa jenis- jenis lainnya. Awan- awan rendah ini antara lain adalah berikut:
- Awan strati Cumulus (St- Cu)
- Awan Stratus (St)
- Awan Nimbo Stratus (Ni- St)
- Kategori awan udara naik
Kategori awan yang terakhir adalah awan udara naik. Jenis awan ini terletak di ketinggian antara 500 – 1500 m. Macam- macam jenis awan udara naik ini adalah sebagi berikut:
- Awan Cumulus (Cu)
- Awan Cumola Nimbus (Cu- Ni)
Itulah beberapa macam atau jenis dari awan yang ada di Bumi. Jenis- jenis awan tersebut mempunyai karakteristik dan tentu saja informasi yang khas. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis awan. Awan yang akan kita bahas adalah awan Strato Cumulus.
Awan Strato Cumulus
Awan adalah jenis benda yang berada di udara. Apabila dilihat dari permukaan Bumi (baca: kerak Bumi), maka awan akan beragam bentuknya dan terlihat seperti kapas yang mengambang. Telah kita ketahui bersama bahwasannya awan ini mempunyai berbagai macam atau jenis. Dari sekian banyak jenis awan menurut ketinggian atau letaknya di udara (baca: ciri- ciri udara yang bersih dan sehat), salah satunya adalah jenis awan Strato Cumulus.
Awan Strato Cumulus merupakan jenis awan dalam kategori rendah. Awan Stratus Cumulus merupakan awan yang mempunyai bentuk seperti gulungan dengan warna yang bervariasi, dari abu- abu hingga putih cerah. Di awan ini pula terdapat bagian- bagian yang memiliki celah terang dari sinar matahari (baca: lapisan- lapisan matahari). Awan Cumulus sendiri merupakan awan yang bergumpal dengan bentuk dasarnya adalah horizontal. Sementara awan stratus merupakan awan yang tipis dan tersebar luas dan menutupi langit secara merata. Awan strato cumulus berasal dari bahasa Latin, yaitu Stratus yang berarti lapisan dan Cumulus yang berarti gumpalan. Maka dari itulah awan Strato Cumulus ini cenderung bergerak lebih cepat dan arah perkembangannya pun cenderung horizontal.
Karakteristik atau Ciri- ciri Awan Strato Cumulus
Awan merupakan benda yang sangat mudah kita temui ketika kita memandang langit. Bahkan kita pun akan dapat berlama- lama memandangi bentuk awan yang terkadang beraneka ragam. Namun apabila kita perhatikan awan- awan yang menggantung tersebut terkadang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini karena awan ini banyak sekali jenisnya. Seperti halnya jenis- jenis hutan, macam-macam laut, ataupun jenis- jenis air, jenis- jenis awan ini juga mempunyai karakteristik atau ciri- ciri yang membedakannya antara satu dengan yang lainnya. Adapun karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh awan Strato Cumulus antara lain adalah sebagai berikut:
- Berbentuk perca- perca atau lembaran
- Berwara abu- abu atau terkadang keputih- putihan
- Terdiri dari massa awan yang bulat
- Gumpalannya tampak mengumpul atau terkadang terpisah- pisah
- Sebagian besar susunan elemennya teratur
- Tidak termasuk awan yang menimbulkan hujan (baca: proses terjadinya hujan)
Itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh awan Strato Cumulus. Dari beberapa ciri tersebut cukup mengindikasikan yang mana awan Strato Cumulus. Hal ini akan dapat memudahkan kita melihat awan ini diantara awan- awan lainnya meskipun ini bukanlah hal yang mudah.
Penyebab Terbentuknya Awan Strato Cumulus
Keberadaan awan yang menggantung di langit- langit ini tidak tanpa alasan. Awan- awan ini bisa ada karena adanya suatu sebab atau proses. Adapun untuk proses terjadinya awan secara umum adalah karena adanya uap air yang berkumpul menjadi satu. Proses terjadinya awan ini juga sangat berkaitan dengan proses terjadinya hujan. Lalu bagaimana dengan awan Strato Cumulus? Awan Strato Cumulus merupakan jenis awan yang dapat terbentuk karena adanya berbagai penyebab, antara lain: adanya turbulensi, konveksi lapisan udara yang tidak stabil dengan daya angkat ke atas yang kuat dan berasal dari jenis awan lain yakni Nimbostratus, Cumulus, dan juga Stratus.
Jenis- jenis Awan Strato Cumulus
Kita telah membaca atau mengetahui tentang jenis- jenis awan berdasarkan letak atau ketinggiannya. Hal ini akan akan membuka mata kita bahwasannya awan mempunyai banyak sekali jenis. Namun tahukah Anda bahwasannya dari jenis- jenis awan tersebut terkadang masih dipecah lagi menjadi jenis yang lebih spasifik? Salah satu contohnya adalah awan Strato Cumulus. Awan Strato Cumulus merupakan jenis awan yang dapat dipecah menjadi kategori yang lebih spesifik. Awan Strato Cumulus dipecah menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
- Strato Cumulus Translucidus (CL=5), yaitu merupakan jenis awan yang mirip dengan Alto Cumulus Translucidus. Yang membedakan hanyalah tingkat dasarnya.
- Stato Cumulus Opacus (mirip CL=5), yakni merupakan jenis awan strato cumulus yang mirip dengan Alto Cumulus Opacus.
- Strato Cumulus Undulatus. Yaitu merupakan awan yang bentuknya mirip dengan CI=5, yakni mempunyai bentuk yang bergelombang.
- Strato Cumulus Veperalis yakni merupakan awan yang bentuk lapisannya tebal tipis
- Strato Cumulus Comuloginitus (CL=4), yakni merupakan jenis awan yang terjadi dari bentangan Cumulus.
Itulah beberapa macam atau jenis dari awan Strato Cumulus. Jenis- jenis yang telah disebutkan tersebut memanglah sangat detail. Hal ini akan sulit bagi kita untuk membedakannya karena sangat mendetail. Meski demikian kita pun perlu untuk mengetahuinya.
Kandungan Awan Strato Cumulus
Awan merupakan suatu benda yang berwarna putih bersih atau terkadang keabu- abuan. Awan apabila kita perhatikan maka akan tampak seperti kapas. Namun apakah itu yang akan terjadi apabila kita mendekat pada awan ini? Lalu, bagaimana bisa pesawat terbang menabrak awan namun tetap bisa terbang dan tidak jatuh? Hal ini membuktikan bahwasannya awan bukan merupakan benda padat lembut seperti kapas. Awan merupakan benda gas atau lebih tepatnya seperti uap air, karena sebagian besar terdiri dari uap- uap air, seperti yang telah dijelaskan dalam proses terjadinya awan.
Awan Strato Cumulus merupakan sebuah awan yang terdiri atas butiran air atau tetes- tetes air yang cair yang bisa sangat dingin ataupun bebrentuk Kristal es (baca: hujan es) pada musim dingin (baca: pembagian musim di Indonesia). Kandungan di setiap jenis awan ini akan mirip atau hampir sama. Hal ini karena pada umumnnya awan memang terbentuk karena adanya uap air. Uap- uap air ini ada karena adanya perairan yang terkena cahaya atau sinar matahari (baca: bagian- bagian matahari) sehingga mengalami penguapan dan menjadi uap air.
Itulah beberapa informasi mengenai awan jenis strato Cumulus. Awan Strato Cumulus ini merupakan awan yang tidak menimbulkan hujan (baca: jenis- jenis hujan). Namun keberadaan awan ini biasanya disertai dengan hujan dalam jumlah yang sedikit. Ketebalan dan bentuk elemen awan ini pun dapat berubah- ubah sesuai dengan tingkat transparasinya. Elemen- elemen yang dimiliki oleh jenis awan inipun juga teratur.