Categories
Hidrologi

Inilah 5 Cara Menjaga Kualitas Air Yang Perlu Diketahui

Bagi beberapa kalangan yang tinggal di wilayah perkotaan, air bukanlah sesuatu yang sulit untuk ditemukan. Sebab sebagian besar masyarakat yang tinggal di perkotaan sudah memanfaatkan jasa pembuatan sumur pompa ataupun berlangganan air seperti PDAM. Bagi yang berlangganan air pada PDAM, mereka sudah tidak perlu khawatir dan juga meragukan kualitas airnya. Air yang berasal dari PDAM sudah tentu melewati berbagai macam tahap penyaringan, pengolahan dan lain sebagainya sehingga air tersebut menjadi layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

Lalu bagaimana dengan air yang berasal dari sumur? Sumber mata air yang berasal dari dalam tanah atau lebih dikenal dengan jenis air tanah, tentunya sudah mengalami proses filtrasi atau penyaringan secara alami. Seperti yang kita ketahui jika air tanah berasal dari rembesan air hujan ataupun sumber air terdekat seperti sungai yang masuk melewati pori – pori tanah hingga sampai pada lapisan kedap air, dan di sanalah tempat berkumpulnya air tanah. Air tanah sendiri terbagi menjadi 2 macam yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Perbedaan air tanah dangkal dan air tanah dalam terletak dari posisinya yaitu pada air tanah dangkal berada di kedalaman kurang lebih 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam baru dapat ditemukan jika sudah berada di kedalaman lebih dari 40 meter.

Dari segi kualitas sudah tentu air tanah dalam mempunyai kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan air tanah dangkal. Namun demikian bukan berarti air tanah dangkal berkualitas buruk. Di daerah pedesaan banyak warganya memanfaatkan air tanah dangkal (sumur) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi, tidak sedikit juga warga yang tinggal di perkotaan memanfaatkan sumber air tanah dangkal. Selama air tanah dangkal masih sesuai dan memenuhi parameter kualitas air.

Saat ini, sudah banyak warga khususnya yang tinggal di daerah perkotaan beralih menggunakan air PDAM daripada memanfaatkan air tanah atau sumur. Hal ini disebabkan karena air tanah sudah banyak yang terkontaminasi sehingga kurang layak untuk dikonsumsi. Faktor yang menyebabkan air tanah dangkal menjadi kurang layak yaitu karena letak dari air tanah dangkal cukup dekat dengan permukaan tanah. Sehingga mudah untuk tercemar bahan – bahan berbahaya yang ikut masuk ke dalam tanah meskipun sudah mengalami proses filtrasi oleh batuan mineral, namun itu saja tidak cukup dan air tetap saja tercemar. Lalu bagaimana cara menjaga kualitas air terutama air tanah dangkal. Berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan, antara lain:

  1. Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air lainnya

Sungai juga bisa dikatakan sebagai salah satu contoh air tanah dangkal. Dahulu orang – orang banyak memanfaatkan sungai sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari sebab kondisi sungai saat itu sangatlah jernih, bebas dari bahan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi. Namun sekarang sudah banyak sungai – sungai yang tercemar akibat banyaknya orang membuang sampah ke sungai. Mereka beranggapan jika membuang sampah di sungai lebih praktis dan sampah cepat terbawa oleh arus. Tindakan tersebut tentu tidaklah benar. Membuang sampah di sungai sama saja dengan membuat kualitas air sungai menjadi menurun sehingga air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Sehingga tidak heran jika saat musim kemarau tiba, banyak orang akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih, dan saat musim hujan tiba, air di sungai meluap hingga menyebabkan banjir.

  1. Mengurangi penggunaan produk berbahan kimia berbahaya

Segala macam bahan kimia yang tidak sesuai dengan standar penggunaan tentu sangatlah berbahaya. Salah satu bahan kimia yang terbukti dapat mengurangi kualitas air yaitu berasal dari detergen. Sabun yang dihasilkan dari deterjen saat mencuci pakaian mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Saat kita membuang limbah cucian, sebagian air tersebut ada yang masuk kembali ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air sebagai air tanah dangkal. Bayangkan jika air tanah dangkal tersebut terkontaminasi atau tercemar oleh bahan kimia yang berasal dari detergen, sudah tentu kualitas air tanah menjadi berkurang (Baca: Pencemaran Air Tanah). Bukan berarti kita tidak boleh mencuci menggunakan detergen, sebaiknya gunakan detergen secukupnya saja dan jangan lupa untuk gunakan detergen yang ramah lingkungan.

  1. Hindari pembuangan bahan kimia sembarangan

Bahan kimia tidak hanya berasal dari detergen saja, namun juga bisa berasal dari minyak, oli, sisa pembuangan limbah pabrik, cat dan masih banyak lainnya. Jika dibiarkan begitu saja, sumber air menjadi tercemar dan tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan keracunan saat dikonsumsi oleh manusia. Ada baiknya jika lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam sungai atau laut terutama bagi para pelaku industri seperti pabrik. Bagi rumah tangga, ada baiknya tidak membuang bahan – bahan kimia berbahaya tersebut dekat dengan sumber air agar tidak tercemar dan aman untuk dikonsumsi nantinya (Baca: Pengolahan Limbah Rumah Tangga).

  1. Gunakan air bersih secara bijaksana

Air memang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup di Planet Bumi. Namun, sebagai manusia sebaiknya kita harus manfaatkan air bersih yang ada secara bijak dan gunakan sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak cara untuk menyelamatkan persediaan air bersih yang tersedia salah satu yang paling sederhana yaitu dengan mematikan keran saat bak penampungan sudah terisi penuh.

  1. Menjaga jarak tangki septic (septic tank) dengan sumber air

Secara umum jarak yang dianjurkan dalam membuat sumber air dengan tangki septic yaitu 10 meter. Hal ini bertujuan agar air sumur tidak mudah terkontaminasi oleh air yang berasal dari tangki septic. Namun, pada kenyataannya jarak tersebut tidaklah ideal jika diterapkan di daerah perkotaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengetahui terlebih dahulu arah aliran air tanah, jika sudah mengetahuinya maka posisikan tangki septic dengan tidak mengarah ke sumur atau harus sebaliknya. Akan lebih baik lagi jika arah aliran air tanah berasal dari sumur menuju ke arah tangki septic.

Itulah tadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas air. Semoga dapat menginspirasi dan menambah pengetahuan kalian.