Ternyata tidak hanya makhluk hidup saja ya yang bisa mati? Bahkan gunung (baca: gunung tertinggi di dunia) yang notabene bukan makhluk hidup saja bisa mati. Keberadaan gunung mati ini bisa saja dari awal terbentuknya gunung memang tidak aktif atau tidak pernah mengalami erupsi (baca: pengertian erupsi gunung berapi). Namun ada pula beberapa gunung yang pada awalnya tercatat sebagai gunung aktif mengalami erupsi, namun setelah beberapa waktu gunung tersebut menjadi mati dan tidak erupsi lagi. Lalu, sebenarnya apakah kita bisa mengetahui yang mana gunung mati dan gunung yang masih aktif? Tentu saja bisa. Salah satunya kita dapat mengenai dari ciri- ciri yang dimiliki oleh gunung tersebut.
Gunung aktif (baca: pengertian pegunungan) dan gunung mati pastinya mempunyai ciri yang berbeda bukan? bagaimana sesuatu yang masih aktif bisa sama dengan yang sudah mati, tentu hal ini kemungkinannya sangatlah kecil. Sama halnya dengan gunung api yang sudah mati ini. Gunung yang sudah mati diantaranya mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
- Tidak keluar asap, debu, lava atau belerang dari gunung
Ciri yang pertama menandai gunung mati adalah bahwa tidak terlihat puncak gunung mengeluarkan asap, debu, lava, atau belerang yang sangat menyengat. Biasanya untuk gunung yang masih aktif kita akan sering melihat adanya asap keluar dari puncak gunung. Dan ini tentu saja bisa dilihat dari radius beberapa kilometer. Jadi, jika kita tidak menemukan tanda semacam ini maka bisa jadi gunung tersebut telah mati.
- Tidak terdegar suara gemuruh
Selain mengeluarkan asap (baca: cara membuat asap buatan), gunung mati juga tidak terdengar suara gemuruh sebagaimana suara ketika gunung meletus. Gunung mati justru akan terihat tenang dan damai.
- Tidak mempunyai catatan letusan
Salah satu ciri yang paling melekat dari gunung yang mati adalah bahwa tidak pernah ada riwayat letusan (baca: ciri-ciri gunung meletus) dari gunung yang bersangkutan tersebut.
- Tidak terdapat tanda- tanda kemungkinan bisa meletus
Selain ciri yang telah dijelaskan di atas, ciri- ciri yang kuat adalah bahwa dari gunung itu tidak pernah ditemukan tanda- tanda yang memungkinan untuk meletus .
- Tidak berbentuk kerucut
Salah satu ciri khas yang dimilik oleh gunung api adalah karena bentuknya yang unik dan kerucut. Namun hal ini justru tidak dimiliki oleh gunung api ini. gunung yang sudah mati bahkan bentuknya sudah tidak kerucut lagi.
- Tidak terjadi aktivitas vulkanisme
Ciri yang satu ini hampir sama dengan ciri selanjutnya, yakni gunung sama sekali tidak memperlihatkan tanta- tanda vulkanisme (baca: gejala vulkanisme gunung berapi)nya. Hal ini tentu saja akan bertolak belakang dengan gunung yang masih aktif.
- Tidak ada juru kunci
Kebanyakan gunung api yang masih aktif mempunyai juru kunci selaku orang yang merawat gunung tersebut. Namun juru kunci tidak dimiliki oleh gunung mati. Maka gunung yang tidak mempunyai juru kunci, bisa jadi gunung tersebut sudah mati.
- Lereng gunung dijadikan sebagai tempat hunian
Tidak bisa dipungkiri bahwa area gunung tetap dijadikan sebagai hunian manusia. Bagi gunung yang masih sering mengalami erupsi, hunian manusia akan berjarak minimal beberapa kilometer dari puncak. Namun hal ini agak berbeda dengan gunung yang sudah mati. Gunung yang mati, di wilayah lereng gunungnya biasanya masih dijadikan hunian manusia.
- Biasanya dijadikan sebagai objek wisata
Salah satu yang menjadi ciri bagi gunung sudah mati adalah bahwa gunung ini dijadikan destinasi wisata. Hal ini karena gunung mati dipandang sebagai tempat yang aman untuk menikmati wisata gunung.
Itulah beberapa tanda atau ciri- ciri yang dapat menunjukkan keberadaan gunung yang sudah tidak aktif (mati) lagi. Sehingga apabila kita melihat gunung yang seperti demikian, maka boleh saja kita jadikan sebagai destinasi wisata karena gunung yang sudah mati ini reatif aman.