Minyak bumi merupakan sumber bahan bakar minyak yang saat ini dibutuhkan oleh seluruh negara. Karena banyak yang menggunakan minyak bumi di era modern ini maka minyak bumi ini disebut-sebut sebagai emas hitam. Salah satu teori yang membahas tentang proses pembentukan minyak bumi adalah teori dupleks. Teori dupleks ini menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang telah mati.
Dimana seiring berjalannya waktu jasad renik tersebut akan mengendap di dasar laut yang lambat laun akan berubah menjadi gelembung minyak atau gas. Proses pembentukan minyak bumi ini memerlukan waktu yang sangat lama sehingga minyak bumi ini termasuk dalam sumber daya alam yang perlu dilestarikan dan perlu dijaga ketersediaannya agar dapat dinikmati dimasa mendatang nanti.
Artikel terkait : Jenis-jenis Sumber Daya Alam – Manfaat Sumber Daya Alam
Minyak bumi dapat diolah menjadi beberapa bahan siap pakai seperti oli, bensin, minyak tanah, gas dan lain sebagainya. Tanpa adanya minyak bumi maka kebutuhan negara tidak tercukupi dan masyarakat di negara tersebut akan mengalami kesulitan. Bagaimanakah proses pembentukan minyak bumi tersebut ? Berikut tahap-tahapannya :
1. Tahap Pertama
Ganggang hijau merupakan salah satu tumbuhan yang dapat melakukan fotosintesis di dalam air. Maka dari itu proses pertama adalah menunggu ganggang hijau tidak melakukan proses fotosintesis lagi. Dimana apabila ganggang sudah tidak bisa melakukan fotosintesis maka perlahan akan mati dan akan membentuk batuan induk.
Artikel terkait : Jenis-jenis Batuan Penyusun Lapisan Bumi
2. Tahap Kedua
Proses terbentuknya batuan induk ini berasal dari ganggang yang telah mati. Ganggang yang telah mati tersebut akan mengendap di dasar laut yang kemudian akan membentuk batuan induk. Batuan induk yang terbentuk adalah batuan yang mengandung karbon. Jenis batuan ini dapat dihasilkan dari hasil pengendapan di danau, dasar laut ataupun delta.
Pembentukan karbon yang berasal dari ganggang menjadi batuan induk prosesnya sangat spesifik. Maka dari itu tidak semua lengkungan sedimen mengandung minyak bumi. Apabila karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan bisa menjadi rantai karbon yang tidak akan dapat diproses lagi. ( baca : Macam-macam Laut )
3. Tahap Ketiga
Proses ketiga adalah pengendapan batuan induk. Dimana batuan induk nantinya akan terkubur di bawah batuan lain yang berada di laut selama jutaan tahun lamanya. Proses pengendapan ini akan berlangsung secara terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan sarang.
Batuan sarang merupakan batu gamping, batu pasir atau bahkan batuan vulkanik yang tertimbun dan memiliki ruang pori-pori di dalamnya. Apabila daerah dasar laut semakin tenggelam dan ditumpuk oleh jenis-jenis batuan lain yang berada diatasnya maka batuan yang mengandung karbon akan menjadi panas. Semakin dalam batuan karbon tersebut tenggelam maka suhunya akan meningkat. Jika suhu terus meningkat hingga 100 derajat Celcius maka batuan karbon tersebut akan terurai menjadi gas.
Artikel terkait : Proses Terbentuknya Batuan Sedimen
4. Tahap Terakhir
Tahap terakhir adalah tahap perubahan karbon yang bereaksi dengan hidrogen dan kemudian membentuk hidrokarbon. Hasil dari perubahan inilah yang kemudian menghasilkan minyak mentah. Meskipun bentuknya berupa cairan, akan tetapi fisik minyak bumi mentah jelas berbeda dengan air, salah satunya adalah dari berat jenis dan kekentalannya.
Dimana kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, akan tetapi berat jenis minyak bumi mentah lebih rendah dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan beranjak ke atas. Apabila minyak tertahan pada batuan yang berbentuk menyerupai mangkok terbalik maka minyak ini akan siap ditambang.
Artikel terkait : Pengelolaan Sumber Daya Alam – Cara Melestarikan Sumber Daya Alam di Bumi
Teori Pembentukan Minyak Bumi
Diawal pembahasan sudah kita singgung tentang teori proses pembentukan minyak bumi. Dan selanjutnya akan dibahas lebih rinci tentang teori yang berhubungan dengan proses pembentukan minyak bumi.
1. Teori Organik (Biogenesis)
Teori ini pertama kali diutarakan oleh Macquir pada tahun 1758, ia menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pendapatnya ini kemudian didukung oleh M.W. Lamanosow, Nem Beery, Engler, Hofer dan Bruk.
Inti dari teori ini adalah bahwa minyak bumi terbentuk dari jasad hewan, tumbuhan ataupun makhluk organik lainnya. Yang kemudian jasad makhluk organik tersebut akan tertimbun oleh lumpur lalu terbawa oleh air menuju sungai hingga laut. Di laut inilah jasad makhluk organik tersebut mengalami pengendapan yang seiring berjalannya waktu akan terjadi proses kimia yang menyebabkan jasad tersebut menjadi minyak dan gas.
Artikel terkait : Proses Sedimentasi
2. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Teori ini pertama kali diutarakan oleh Barth Barthelot pada tahun 1866 yang menyatakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali. Dimana dalam keadaan yang bebas dan dengan temperatur yang tinggi maka logam tersebut akan bersentuhan dengan CO2 yang akan membentuk astilena. Akan tetapi pada tahun 1877 Mendeleyev menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari pengaruh kerja uap pada karbida logam dalam bumi.
Inti dari teori ini adalah bahwa minyak bumi terbentuk dari unsur kimia yang ada di dalam tanah yang dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang tinggi.
3. Teori Duplex
Teori duplex merupakan gabungan dari 2 teori diatas. Dimana teori duplex ini sudah diketahui oleh banyak kalangan. Berdasarkan teori ini, minyak bumi terbentuk dari berbagai macam jasad organisme laut baik itu hewan ataupun tumbuhan. Yang kemudian organisme tersebut akan tertutup oleh lumpur dalam jangka waktu yang lama sehingga lumpur tersebut perlahan akan berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen ini memiliki bintik minyak atau gas yang kemudian disebut sebagai batuan induk.
Artikel terkait : Proses Terjadinya Siklus Batuan
Manfaat Minyak Bumi
Sudah dijelaskan diawal bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan diberbagai negara dunia. Tanpa minyak bumi maka kebutuhan negara tidak akan tercukupi. Minyak bumi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan kebutuhan lainnya. Apa saja manfaat dari minyak bumi ? Berikut diantaranya :
- sebagai bahan bakar, contohnya bensin dan solar
- sebagai gas cair, yang dimaksud adalah gas LPG untuk memasak
- digunakan untuk memproduksi produk kimia seperti cat minyak dan cat mobil
- sebagai tenaga pembangkit listrik
- sebagai penggerak listrik tenaga surya
- sebagai bahan pengolahan pupuk ( baca : Ciri-ciri Tanah Subur dan Tidak Subur )
- sebagai sumber untuk memproduksi polimer
- sebagai bahan produksi serat seperti polyester dan nilon
Artikel terkait : Pemanfaatan Sumber Daya Alam