Categories
Geomorfologi

5 Contoh Wilayah Pesisir Beserta Penjelasannya

Indonesia termasuk negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini didukung dengan adanya wilayah perairan berupa lautan dan pulau – pulau yang menyusun Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tidak heran jika Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim. Selain itu, mempunyai wilayah lautan memberikan keuntungan tersendiri bagi sebuah negara terutama di bidang ekonomi. Penyaluran barang dan jasa akan lebih mudah dan pembangunan negara akan mudah dilaksanakan, hal inilah menjadi keuntungan tersendiri bagi negara yang mempunyai wilayah perairan dibandingkan dengan negara perdalaman.

Berbicara mengenai lautan, pasti tidak lepas dari lingkungan yang ada di sekitarnya yaitu pesisir. Seperti yang kita ketahui, wilayah yang berada di persisir biasanya memiliki aktivitas yang cukup tinggi, lebih kompleks dan padat penduduk. Maka tidak heran jika terdapat pelabuhan – pelabuhan besar di sekitar daerah pesisir dan menjadi tempat penting bagi sebuah negara. Berbicara mengenai pesisir adakah yang tahu apa itu pesisir? Sebagian besar dari kita pasti akan menjawab jika pesisir merupakan pantai. Definisi tersebut tidaklah salah, namun pesisir sendiri mempunyai banyak definisi dan ada banyak contoh dari wilayah pesisir. Oleh karena itu, kali ini akan dibahas mengenai apa itu wilayah pesisir beserta contohnya. Yuk disimak!

Pengertian Wilayah Pesisir

Sebagai negara yang mempunyai wilayah pesisir, sudah tentu kita harus mengetahui apa itu pesisir terlebih dahulu. Pesisir dapat diartikan sebagai suatu daerah pertemuan antara daratan dengan lautan. Pada bagian darat bisa meliputi area yang kering maupun yang terendam dengan air atau wilayah yang masih dipengaruhi oleh sifat laut seperti pasang surut air laut, angin laut maupun rembesan yang berada dari air laut.  Sedangkan untuk lautan sendiri yaitu area yang masih menjadi bagian laut berupa wilayah sedimentasi dan aliran air tawar dan lain sebagainya.

Menurut Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2007, wilayah pesisir dapat diartikan sebagai wilayah atau daerah peralihan dari ekosistem daratan dan ekosistem laut yang telah ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten atau kota ke arah pedalaman. Secara singkat dapat dikatakan bahwa wilayah pesisir merupakan daerah peralihan dari daratan ke lautan. Sebenarnya hingga saat ini definisi dari pesisir masih belum pasti. Menurut Dahuri, apabila dilihat dari garis pantai atau coastal bisa dikatakan bahwa wilayah pesisir mempunyai dua macam batas yaitu batas sejajar dengan garis pantai atau longshore dan batas tegak lurus dengan garis pantai atau cross-shore.

Daerah Pantai dan Pesisir

Mungkin kita sudah tahu jika daerah yang berada di pinggir laut atau daratan yang berbatasan langsung dengan lautan lebih dikenal dengan sebutan pantai. Dengan kata lain, pantai dapat diartikan juga sebagai tempat bertemunya antara wilayah lautan dengan daratan. Mungkin kita juga pernah mendengar istilah shore dan coast, jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti yaitu pantai. Namun, kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Shore merupakan wilayah pantai namun lebih mengarah daerah yang basah seperti daerah pasang surut. Sedangkan coast adalah daerah pantai kering atau pesisir.

Setidaknya terdapat berbagai macam tipe pantai, antara lain pantai pasir, pantai pasir karang, pantai pasir lumpur, pantai karang atau koral, dan pantai berbatu. Berdasarkan kemiringan tempat, pantai dibagi menjadi dua bagian yaitu pantai landai dan pantai curam. Pantai landai dikelompokan menjadi:

  • Tingkat kemiringan antara 0o – 30o
  • Tingkat kemiringan antara 30o – 45o
  • Tingkat kemiringan antara 45o – 60o

Sedangkan untuk pantai curam, memiliki kemiringan lebih dari 60o.

Dari pengelompokan pantai di atas, kita bisa tahu berbagai macam vegetasi apa saja yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Seperti di daerah pantai pasir banyak dijumpai jenis – jenis tanaman yang menjalar yang dikenal dengan nama rumput lari. Sedangkan hutan mangrove dapat mudah ditemukan di pantai pasir lumpur di dekat teluk atau perairan yang tenang. Untuk pantai karang akan banyak dijumpai cemara laut dan waru laut.

Pembagian Wilayah Pesisir dan Laut

Zona atau wilayah pesisir di bagi menjadi 4, yaitu:

  1. Zona Lithoral

Wilayah pantai atau shore di mana terjadi air pasang tergenang air pasang dan saat air laut surut berubah menjadi daratan. Zona ini masih banyak dipengaruhi zona daratan sebab letaknya berbatasan langsung, antara pasang rendah dan batas pasang tertinggi yang dapat dicapai gelombang.

  1. Zona Meritic

Atau lebih dikenal dengan laut dangkal. Daerah ini merupakan batas pasang dan surut dengan kedalaman 150 m. Zona ini masih dapat ditembus oleh matahari dan banyak ditemukan berbagai macam kehidupan makhluk hidup.

  1. Zona Bathyal

Merupakan daerah laut dalam dengan kedalaman mencapai 150 meter hingga 1.800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga keanekaragaman hayati di dalamnya tidak terlalu banyak.

  1. Zona Abysal

Daerah laut sangat dalam yang mempunyai ke dalam hingga lebih dari 1.800 meter. Suhu di perairan ini sangat dingin dan tidak akan ditemukan tumbuhan apapun. Karena letaknya yang sangat dalam, tidak heran jika daerah ini tidak mendapatkan sinar matahari.

Contoh Wilayah Pesisir

Seperti yang dijelaskan di atas, pesisir terdapat di zona lithoral hingga zona meritic. Zona ini juga merupakan bagian laut yang dekat dengan kehidupan daratan atau termasuk perairan dangkal. Ternyata, wilayah pesisir memiliki berbagai macam jenisnya, antara lain:

  1. Hutan Mangrove

Hutan mangrove banyak ditemukan di daerah berlumpur dan berada di daerah tropis dan subtropis. Di dalam hutan mangrove terdiri atas pohon dan semak dengan ketinggian mencapai 30 m. Tumbuhan mangrove sendiri bisa tumbuh di air payau atau air tawar sekalipun. Karena fungsi dari tanaman mangrove yaitu mencegah abrasi maka tidak heran jika banyak ditanam mangrove di pesisir.

  1. Daerah Pasang Surut

Daerah ini pasang surut berupa rataan pasang surut, gisik, delta, rawa mangrove dan padang rumput. Rataan pasang surut merupakan daerah pesisir yang biasanya ditemukan pola sungai yang terhubung dengan sungai utama. Lumpur di daerah ini dapat berubah dengan cepat jika arus pasang tiba.

  1. Daerah Estuaria

Estuaria merupakan dari daerah pasang surut sungai yang besar. Bisa dikatakan jika estuaria merupakan tubuh dari perairan pantai semi tertutup dan mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka, air laut yang bertemu dengan air tawar yang berasal dari drainase daratan. Peran dari estuaria sangat penting antara lain sebagai habitat dari spesies ikan, sumber zat hara dan bahan organik, tempat budidaya tiram (di Jepang), produksi makanan laut alami seperti kijing.

  1. Padang Lamun

Padang lamun bisa tumbuh dengan baik di kawasan perairan dangkal maupun eustaria jika matahari bersinar cukup banyak dan terik. Pertumbuhan dari lamun dangant cepat, kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering per meter persegi setiap tahunnya. Merupakan satu – satunya tumbuhan berbunga yang mempunyai rhizoma, daun dan akar sejati yang tumbuh di dalam air laut.

  1. Daerah Terumbu Karang

Di sini merupakan tempat tinggalnya dan ditemukannya berbagai macam makhluk hidup, sehingga tidak heran jika keanekaragaman di terumbu karang sangat tinggi. Setidaknya terumbu karang di dunia 18% berasal dari Indonesia, maka tidak heran jika terdapat lebih dari 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 590 jenis batu karang dan 1.500 jenis udang – udangan. Terumbu karang merupakan kumpulan dari koloni hewan dan tumbuhan laut yang berukuran kecil yang disebut polip. Polip hidup dengan menempel pada batuan atau dasar yang keras dan bersimbiosis dengan alga.

Demikian penjelasan mengenai wilayah pesisir. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk kita semua.