Sudah 6 bulan belakangan ini, Indonesia harus mengalami duka cita mendalam karena bencana alam di berbagai tempat yang menyebabkan kerugian bukan hanya material namun juga kehilangan nyawa keluarga tercinta. Bahkan banyak yang menjadi yatim piatu akibat bencana alam tersebut. Sebut saja gempa Lombok yang melanda dan menyebabkan masyarakat disana kehilangan berbagai hal, selain itu juga gempa Palu dan Donggala yang baru saja terjadi.
Setelah dua berita duka tersebut masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan adanya gempa bumi yang dirasakan oleh area Jawa Timur khususnya daerah Situbondo. Sebagai area yang terkenal dekat dengan pantai. Jika dibandingkan gempa palu dan juga lombok memiliki penyebab yang berbeda, lalu bagaimana dengan yang di Situbondo ?
Gempa yang baru terjadi, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2018 ini memang masih dikaji ulang apa alasan atau penyebabnya. Mengingat gempa terjadi dan bersumber dari Timur Laut Situbondo jelas dikhawatirkan akan menyebabkan potensi Tsunami. Namun gempa dengan kekuatan 6.4 SR atau Skala Richter ini mengguncang Situbondo saat dini hari yakni pukul 01.44 WIB dengan kecurigaan adanya aktivitas patahan di zona back arc thrust.
Menurut BMKG, gempa ini terjadi lebih tepatnya di kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di 7.42 Lintang Selatan,114.47 Bujur Timur atau 61 km timur laut Situbondo. Hal tersebut termasuk gempa dangkal yang tidak menyebabkan Tsunami, namun karena SR cukup besar menyebabkan runtuhnya beberapa bangunan dan juga jalan yang muncul retakan.
Gempa ini ternyata tidak hanya dirasakan warga Situbondo saja, namun dirasakan oleh masyarakat lainnya seperti Surabaya, Malang, Probolinggo hingga ke Bali. Bahkan gempa yang berlangsung selama beberapa menit ini terasa hingga ke area Lombok Barat.
Menurut hasil kajian Kepala Pusat Gempa dan Tsunami, menyatakan bahwa Gempa Situbondo dengan kekuatan 6.4 SR ini memiliki episenter yang tidak jauh dari Situbondo. Hal ini terjadi karena adanya sesar yang naik dan sedang aktif di beberapa wilayah di Indonesia. Karena hal ini lah menyebabkan banyak merasakan gemuruh secara mendadak dan terjadi berkali-kali, namun dalam skala yang kecil. Ada beberapa dampak yang terjadi pada gempa bumi Situbondo ini :
- Adanya kerusakan
Karena gempa cukup besar, area di Situbondo mengalami kerusakan bahkan hingga bangunan serta rumah yang runtuh bagian atap dan dindingnya. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak bisa menempati rumah dan juga bangunan mereka karena dikhawatirkan akan runtuh dan membahayakan. Meskipun begitu warga Situbondo belum menggunakan tenda pengungsian besar-besaran layaknya di Palu atau Donggala. Masih banyak yang mencoba mengungsi ke rumah saudara di kota lainnya.
- Masyarakat Dihimbau Tenang
Karena tidak berpotensi bencana tsunami dan gempa yang terjadi cukup dangkal, pemerintah menjelaskan bahwa warga Situbondo untuk tetap tenang namun harus waspada jika gempa susulan lainnya datang. Karena tidak berpotensi Tsunami, BMKG menjelaskan bahwa harga tidak perlu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau bahkan sampai pergi jauh dari rumah. Khususnya yang tinggal di dataran rendah atau dekat dengan pesisir pantai. Namun BMKG tetap menyebutkan bahwa akan terjadi gempa susulan sampai sesar atau lempengan di Laut Bali kembali tenang.
- Tidak Ada Korban
Dalam gempa bumi kali ini, masyarakat mengucap syukur karena masih diberi perlindungan oleh Tuhan YME. Mengingat tidak ada korban jiwa besar-besaran seperti halnya di Palu dan Donggala. Beberapa warga mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan, dan sebagian lagi merasakan trauma dan ketakutan mengingat setelah gempa palu mereka kembali merasakan gempa yang seharusnya. Namun sampai saat ini tidak ditemukan korban jiwa.
- Kembali Beraktifitas
Satu minggu setelah gempa terjadi warga kembali melakukan aktifitas seperti biasa, dimana gempa tidak kembali terjadi dan badan BMKG memantau bahwa kondisi sudah jauh lebih baik. Sehingga warga Situbondo bisa kembali melakukan kegiatan khususnya bekerja dan juga sekolah. Untuk mereka yang melakukan penangkapan ikan, memang mengalami kendala mengingat ombak yang ada sedang tinggi khususnya dibagian Laut Bali.
- Kerusakan Tidak hanya di Situbondo
Nyatanya karena gempa menular sampai ke kota tetangga hal ini menyebabkan kerusakan tidak hanya terjadi pada masyarakat Situbondo saja, melainkan banyak kerusakan yang didapatkan oleh mereka. Seperti ada bangunan yang runtuh dan mengalami retakan di beberapa bagian jalan. Hal ini sudah dilaporkan kepada pemerintah sekitar untuk memberikan tanda dilarang lewat karena berbahaya dan segera diperbaiki pasca gempa.
Itulah efek dan dampak yang terjadi serta penyebab mengapa gempa bumi Situbondo bisa melanda. Semua masyarakat tentu berharap dapat hidup dengan tenang tanpa mengalami gangguan ataupun ketakutan seperti yang dirasakan korban gempa sebelumnya.