Badai merupakan salah satu nama bencana alam yang sering kali terjadi melanda di beberapa daerah tertentu. di Indonesia, badai juga dikenal dengan nama angin Topan. Pasti sudah mengetahui banyak kan tentang angin ini? karena merupakan salah satu jenis bencana alam yang cukup membahayakan (karena dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah), maka dari itulah kita sepertinya perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai badai ini.
Pengertian Badai
Kita mulai saja dari pengertian badai. badai yang disebut juga dengan angin siklon tropis oleh para meteorolog, merupakan keadaan cuaca ekstrim, yang dimulai dari hujan es dan badai salju hingga pasir dan debu. Badai berasal dari samudera (baca: samudera di dunia) yang hangat. Badai bergerak di atas macam- macam laut dengan mengikuti arah angin yang mempunyai kecepatan hingga 20 km/ jam. Badai biasanya kita jumpai dengan kekuatan yang luar biasa. Karena kekuatannya inilah badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan badai bisa mencabut akar pohon yang besar dari tanah, mematahkan jembatan, serta dengan mudah menerbangkan atap rumah. Selain mempunyai kekuatan yang bisa mengakibatkan hal- hal tersebut, badai biasanya dapat mendatangkan hal lain yang juga sangat berbahaya. perlu kita waspadai bahwa ada tiga hal yang ditakuti dari badai, yakni sambaran petir, banjir bandang serta kehadiran angin yang sangat kencang.
Penyebab Terjadinya Badai
Banyak sekali peristiwa alam yang terjadi di Bumi kita. terjadinya berbagai macam peristiwa alam tersebut bukanlah tanpa sebab. Peristiwa- perostiwa alam terjadi karena diakibatkan oleh berbagai hal. Seperti halnya bencana alam. Beragam bencana alam yang terjadi di Bumi pasti disebabkan oleh berbagai macam sebab. Hal ini termasuk juga dengan badai. Badai yang kita kenal dengan angin yang kekuatannya sangat besar terjadi karena berbagai macam hal atau sebab. Berikut ini merupakan beberapa sebab terjadinya badai.
Penyebab terjadinya badai yang paling umum adalah tingginya suhu pada permukaan air laut. Permukaan laut yang memiliki suhu yang tinggi akan kontras dengan suhu yang ada di bawah permukaan laut atau suhu di dalam air. Hal inilah yang akan memicu terjadinya badai. Seperti pada kasus penyebab terjadinya angin topan.
Sebenarnya peristiwa terjadinya perubahan di at mosfer bumi ini merupakan lanjutan dari tingginya suhu permukaan air laut. Suhu permukaan air laut yang tinggi ini dapat mengakibatkan perubahan yang terjadi di lapisan atmosfer bumi. Lalu, perubahan di atmosfer bumi ini menghasilkan energi yang diantaranya adalah kemunculan petir dan juga badai. ketika terjadi gejala badai ditandai dengan munculnya angin besar yang mempunyai kekuatan sangat kencang, yakni mencapa 250 km/ jam. Sungguh luar biasa.
Nah, itulah kedua rangkaian penyebab terjadinya badai. Apabila kita telaah lebih jauh, badai lebih sering terjadi di lautan daripada di daratan (baca: ekosistem darat). Hal ini memang benar adanya bahwa badai disebabkan oleh adanya suhu udara yang tinggi yang dimiliki oleh permukaan air laut. Selain penyebab terjadinya badai, agaknya kita juga perlu mempelajari mengenai proses terjadinya badai supaya kita lebih mengetahui lebih dalam mengenai badai ini.
Proses Terjadinya Badai
Mungkin dar kita sudah sering kali mendengar atau sudah familiar mengenai proses terjadinya awan, proses terjadinya pelangi, atau proses terjadinya hujan. Namun akan lebih unik dan kaya ilmu apabila kita juga mempelari mengenai proses terjadinya beberapa peristiwa alam, seperti proses terjadinya badai ini. Yuk, kita intip bagaimana proses terjadinya badai.
Badai dapat terbentuk menjadi badai yang besar ketika melewati beberapa tahapan terjadinya badai, yakni sebagai berikut:
Terjadinya badai diawali oleh kondensasi udara. Sumber utama yang menjadi energi raksasa penggerak badai ini berasal dari kondensasi udara, yakni mengembunnya kandungan uap air yang terjadi pada udara lembab yang mana akan bergerak ke atas atau ke ketinggian atmosfer (baca: manfaat atmosfer) yang sifatnya lebih dingin daripada di permukaan bumi. Pada proses kondensasi ini uap air akan melepas panas yang dikandungnya.
Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Proses ini terjadi atmosfer bumi. Selain udara yang lembab, unsur- unsur lain juga sangat mempengaruhi munculnya energi penggerak badai ini, seperti lautan yang hangat, adanya gangguan cuaca, angin yang bergerak naik membawa udara yang lembab.
Apabila unsur- unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka hal ini akan membentuk terjadinya angin kencang (baca: jenis- jenis angin), gelombang laut yang tinggi, hujan deras, serta banjir (baca: jenis banjir) yang mengikuti peristiwa badai ini.
Itulah beberapa tahapan atau proses tentang terjadinya badai atau angin siklon yang umumnya terjadi di daerah iklim tropis. Namun hingga saat ini, mengenai proses terjadinya badai masing dikaji oleh para ahli sehingga belum mencapai hasil final mengenai proses terjadinya badai ini.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Badai
Proses terjadinya badai yang berangkai juga dipengaruhi oleh beberapa hal yang akan mempengaruhinya. Beberapa hal atau fator yang mempengaruhi terjadinya badai antara lain adalah sebagai berikut:
Faktor pertama yang mempengaruhi proses terjadinya badai adalah adanya suhu air laut yang tinggi. suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5 derajat Celcius. Perairan yang hangat merupakan sumber energi dari badai itu sendiri. Hal ini menyebabkan apabila badai bergerak ke daratan atau ke perairan dingin maka kekuatan badai tersebut akan melemah secara drastis.
Suhu yang ada pada atmosfer akan trun drastis seiring dengan meningkatnya ketinggian. Penurunan suhu atmosfer secara drastis ini tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kelembaban udara secara konveksi. Adanya kativitas badai petir akan mendorong uap air melepaskan kandungan panasnya.
Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer diakibatkan oleh menurunnya suhu atmosfer. Kelembaban uadara yang tinggi pada atmosfer ini juga akan berpengaruh pada proses terjadinya badai.
Proses terjadinya badai ini berlangsung di daerah sekitaran garis lintang nol derajat atau garis khatulistiwa, namun tidak terlampau dekat. Proses terjadinya badai akan berlangsung pada jarak minimum 500 km dari garis khatulistiwa.
Angin bergerak naik secara vertikal dengan kecepatan yang lambat, yakni kurang dari 10 m/ detik akan mempengaruhi terjadinya badai. angin yang bergerak selambat ini tidak akan merusak proses pembentukan formasi bada badai, khususnya badai siklon tropis.
Nah, itulah beberapa hal yang akan mempengaruhi proses terjadinya pembentukan badai, khususnya badai yang sering terjadi di daerah tropis. Adanya hal- hal tersebut akan mempangaruhi berhasil atau tidakkah tidaknya badai akan terbentuk. Badai ini ternyata tidak hanya terjadi di tengah lautan dan pada wilayah yang tropis juga. Beberapa macam badai terjadi di wilayah yang tidak mempunyai iklim tropis. Kita akan membicarakan mangenai jenis- jenis atau macam- macam badai dalam artikel ini.
Macam- macam Badai
Ada beberapa jenis bencana alam dimana bencana alam tersebut dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Seperti halnya gempa bumi yang mempunyai jenis- jenis gempa bumi, gunung meletus yang mempunyai jenis letusan gunung, atau banjir yang mempunyai jenis- jenis banjir, maka badai pun juga demikian. Badai dibagi menjadi beberapa jenis badai atau macam- macam badai. macam- macam badai antara lain adalah:
Jenis badai yang umumnya terjadi di wilayah beriklim tropis adalah badai siklon tropis. Badai siklon tropis ini mempunya beberapa ciri, seperti tekanan udara permukaan yang rendah, mempunyai inti badai yang hangat, mempunyai Central Dense Overcast yakni daerah yang menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan juga petir. Badai siklon tropis juga mempunyai mata, yakni sebutan untuk bagian yang berupa lubang melingkar di pusat sirkulasinya. Cuaca yang ada pada mata ini pada umumnya tenang dan tidak berawan. Mata pada badai siklon tropis ini mempunyai diameter wilayah berkisar antara 8 km hingga 200 km. Selain mata, juga ada bagian dinding mata, yakni daerah yang menyerupai pita melingkat di sekitar mata yang memiliki antensitas angin dan juga konveksi panas yang paling tinggi. Pada badai siklon tropis, bagian dinding mata inilah yang paling berbahaya. Selain itu, pada bagian atas badai siklon tropis, angin bergerak keluar dari pusat badai tropis dengan arah putaranberlawanan dengan siklon. Sementara di bagian bawah siklon tropis ini terdapat angin yang berputar kuat, melemah seiring dengan pergerakan naik dan akhirnya berbalik arah.
Badai api dikenal juga dengan setan api atau tornado api. Badai api yang unik da aneh ini merupakan salah satu fenomena alam menakjubkan yang jarang terjadi. Badai api biasanya terjadi dalam kondisi suhu dan arus udara yang memungkinkan untuk membentuk gerakan vertikal yang berputar seperti angin tornado, namun yang berputar adalah api. Api yang berputar selayaknya angin tornado ini dapat terpisah dari sumber apinya. Karena dapat berpisah dengan sumbernya, maka badai api ini bisa bergerak sendiri dan membakar apa saja yang dilewatinya.
Badai salju merupakan badai yang terjadi pada saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Di wilayah Amerika Serikat bagian barat laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik akan mendingin ketika didorong ke atas oleh pegunungan (baca: pengertian pegunungan). Banyak hal yang berbeda dapat mempengaruhi pergerakan, isi uap dan juga suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut akan mempengaruhi jenis dan juga tingkat keparahan badai salju
Badai debu merupakan angin kencang yang membawa serta partikel- partikel halus dari bahan tanah liat dan juga lumpur, serta kotoran dari jarak jauh. Materia- materi debu yang dibawa oleh badai ini akan tersuspensi di udara sepanjang badai bertiup. Diameter sebagain besar materi ini adalah kurang dari 1/16 mm. Badai debu ini biasanya terjadi di tempat- tempat yang hanya mempunyai sedikit vegetasi atau tidak ada vegetasi yang disebabkan kurangnya hujan atau kegiatan pertanian yang miskin di daerah tersebut. Badai debu ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam erosi tanah. Badai debu ini mempunyai kecepatan hingga 40 km/ jamnya, dan mempunyai ketinggian hingga 300 m. Daerah syang biasa diterjang badai ini adalah Colorado, Kansas, New Mexico, dll.
Badai pasir merupakan angin kencang yang membawa sejumlah besar pasir di udara dan awan pasir yang ada di permukaan bumi. Sebagain pasir yang diterbangkan oleh badai tidak naik melebihi 50 cm, namun sebagain pasir akan diterbangkan badai hingga jarak dua mater. Pasir yang dibawa angin ini mempunyai diameter antar 0,15 hingga 0,30 mm. Selama terjadinya badai, angin mempunyai kecepatan hingga 16 km per jam atau lebih. Badai pasir ini rata- rata berlangsung selama tiga hingga lima jam. Badai pasir ini kebanyakan terjadi di daerah yang merupakan gurun pasir. Namun beberapa badai pasir terjadi di pantai dan dasar dari sungai kering atau di daerah- daerah yang merupakan tempat penumpukan sisa- sisa kerikil, pasir dan juga lumpur.
Badai pasir dapat memindahkan keseluruhan bukit pasir dan membawa pasir dalam jumlah besar sehingga di tepi badai akan membentuk dinding pasir yang tingginya mencapai 1,6 km. di Gurun Sahara, badai pasir dikenal dengan naman Simoom atau Simoon. Dan badai pasir di wilayah Sudan dikenal dengan nama Haboob.
Selanjutnya ada badai tornado. Diantara badai- badai yang ada di bumi, tornado merupakan badai yang amat terkenal karena keganasannya. Tornado sering digambarkan sebagai angin yang berpeutar dan berbentuk seperti corong raksasa yang meliuk- liuk dan beputar dengan kecepatan tinggi. Badai tornado bisa menyambar apa saja yang dilewatinya. Perubahan lapisan udara merupakan pemicu utama timbulnya lapisan ini. Apabila lapisan udara dingin brada di atas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan sekitar 300 km/ jam. Udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar- putar sehingga membentu angin tornado. Apabila angin tornado ini sudah terbentuk sempurna maka bisa memiliki kecepatan hingga 400 km/ jam, serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter.
Badai tornado atau di Indonesia dikenal dengan angin puting beliung ini merupakan angin badai yang paling kejam di Bumi. Hal ini karena badai tornado berpotensi menyebabkan kerusakan yang sangat serius. Badai trornado biasanya diikuti dengan awan badai dan juga hujan yang disertai petir. Awan badai ini merupakan kumpulan energi yang sangat banyak sehingga menimbulkan gaya dorong ke dalam awan.
Satu lagi badai yang menakutkan adalah badai petir. Badai petir juga disebut dengan badai listrik, badai guntur atau badai –p. Badai petir merupakan cuaca yang dapat kita kenali dengan munculnya banyak guntur dan juga petir. Badai petir ini biasa terjadi di seluruh wilayah bumi, bahkan di wilayah kutub sekalipun. Frekuensi badai petir yang paling kuat adalah di kawasan hutan hujan tropis yang bisa berlangsung di setiap harinya. Kampala dan Tororo di Uganda bahkan merupakan daerah yang dianggap sebagai tempat yang paling banyak mempunyai Petir. Selain di kedua tempat tersebut, julukan banyak petir juga diberikan di daerah Bogor Jawa Barat dan Singapura. Beberapa badai petir yang terkuat dan berbahaya terjadi di Amerika Serikat, terutama di Nidwestn dan negara bagian selatan.
Badai meteor juga dikenal dengan hujan meteor. Fenomena unik ini merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat terang bersinar di langit malam. Meteor ini terbentuk karena adanya serpihan benda luar angkasa yang bernama meteoroid yang memasuki Bumi dengan kecepatan tinggi. Hujan meteor ini biasanya terjadi ketika Bumi melintas dekat dengan orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
Badai magnetik juga dikenal dengan badai matahari. Waw, badai matahari, lalu apa hubungannya dengan bumi? Tentu saja ada hubungannya. Aktivitas matahari banyak yang mempengaruhi bumi. Gangguan dalam medan magnet yang kuat dari Bumi akan menghasilkan sebuah badai yang terjadi di lapisan matahari. Badai yang terjadi di permukaan matahari ini menunjukkan bagaimana aktivitas matahari dapat mempengaruhi aktivitas di Bumi. Hal ini akan mempengaruhi lapisan ionik dan gangguan yang disebabkan oleh gangguan pada penerima gelombang pendek di radio.
Nah, itulah kira- kira beberapa jenis badai yang ada di Bumi. Badai- badai tersebut sungguh luar biasa mengerikan dan membuat kita harus semakin waspada.
Penanggulangan Badai
Sebenarnya terjadinya badai tidak dapat dicegah karena merupakan kejadian alam. Namun sebagai manusia yang hidup di Bumi kita bisa melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi supaya kerusakan yang terjadi tidak banyak dan tidak menimbulkan banyak korban jiwa. Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah:
Nah, sekiranya itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk dapat meminimalisasi terjadinya kerusakan atau jatuhnya korban jiwa
Peristiwa Terjadinya Badai dalam Sejarah
Badai memag merupakan bencana alam yang banyak terjadi di belahan Bumi. Badai ini bisa memakan sangat banyak korban jiwa dan juga menimbulkan kerusakan yang jumlahnya sangat banyak. Berikut ini merupakan beberapa badai terdasyat yang pernah terjadi di Dunia.
Siklon bHola merupakan badai Siklon tropis yang paling mematikan yang tercatat terjadi pada tahun 1970 di Pakistan timur (ssat ini adalah Bangladesh) dan Benggala Barat di India pada 12 November 1970. Badai super dasyat ini memakan kirban antara 300 ribu hingga 500 ribu jiwa. Inilah yang membuat Siklon Bhola menjadi salah satu bencana alam terdasyat sepanjang sejarah. Badai ini mencapau kekuatan setara dengan badai kategori 3.
Topan Nina merupakan salah satu topan yang paling mematikan yang terjadi di China. Topan ini memakan hingga lebih dari 100 ribu korban jiwa. Karena itulah topan ini dianggap menjafi Topan terbesar kedua di dunia.
Badai Pauline menjadi salah satu topan yang paling mematikan di dunia. Badai Pauline juga memuntahkan hujan lebat secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa desa di Meksiko. Akibat badai ini diperkirakan 250 hingga 400 ribu orang meninggal dan menyebabkan sekitar 300 ribu orang menjadi tunawisma.
Badai Katrina merupakan badai siklon tropis yang melanda Amerika Serikat pada tanggal 24 hingga 31 Agustus 2005 dan menyebabkan kerusakan yang besar. Lebih dari 200 ribu kilometer persegi wilayah Amerika terpengaruh oleh badai ini. Badai ini menyebabkan ribuan orang meninggal.
Topan Haiyan merupakan topan yang siklon tropis terkuat yang pernah tercatat. Topan ini menghancurkan sebagain negara Filipina. Topan ini juga menyebabkan meninggal ribuan orang.
Itulah beberapa topan terdasyat yang pernah terjadi sepanjang sejarah. Topan- topan ini telah meluluhlantakkan daerah yang dilauinya dan juga menyebabkan banyak sekali korban meninggal. Topan- topan ini menjadi bencana alam terdasyat di dunia.
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…