Categories
Astronomi

Pengaruh Penting & Utama Posisi Matahari Terhadap Bumi

Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi. Sebagai bintang, matahari dapat memancarkan cahayanya sendiri yang bersumber dari pembentuknya yaitu hidrogen dan helium. Matahari merupakan obyek yang berukuran paling besar di tata surya kita, dan merupakan pusat dari tata surya. Benda-benda langit seperti planet di tata surya dan komet berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya dan dalam jangka waktu tertentu, bergantung kepada kecepatan dan jaraknya dari matahari.

Bumi merupakan planet ketiga yang terdekat ke matahari. Jarak dari bumi ke matahari yaitu sekitar 149,6 juta kilometer (baca : cara menghitung jarak bumi ke matahari). Dengan jarak seperti ini, adanya matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Jaraknya tidak terlalu jauh serta tidak terlalu dekat, sehingga suhu di permukaan bumi ideal untuk adanya kehidupan bagi manusia.

Seperti planet-planet lainnya, bumi melakukan dua gerakan, yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi. Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada sumbunya sendiri dari arah barat ke timur atau melawan arah gerakan jarum jam. Gerakan ini berlangsung secara periodik per putaran berlangsung selama 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik, atau yang kita kenal sebagai satu hari, dibulatkan menjadi 24 jam. Sedangkan revolusi bumi yaitu peredaran bumi mengelilingi pusat tata surya yaitu matahari (baca : akibat rotasi dan revolusi bulan). Gerakan ini berlangsung secara periodik di mana satu putaran membutuhkan waktu kala revolusi bumi sekitar 365,25 hari, atau yang kita kenal sebagai satu tahun masehi.

Ada banyak sekali pengaruh dan manfaat dari matahari terhadap bumi dan kehidupan di atasnya. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa pengaruh penting & utama posisi matahari terhadap bumi, terutama akibat adanya gerakan rotasi dan revolusi bumi.

1. Adanya fenomena aphelion dan perihelion

Bentuk orbit bumi pada saat mengelilingi matahari tidak berbentuk bulat sempurna, melainkan berbentuk seperti elips atau lonjong. Hal ini menyebabkan jarak dari bumi ke matahari tidak selalu sama persis. Fenomina ini dikenal juga dengan istilah aphelion dan perihelion. Aphelion yaitu jarak terjauh bumi dari matahari, sedangkan perihelion yaitu jarak terjauh bumi dari matahari. Perbedaan jarak ini tidak terlalu besar, hanya sekitar tiga persen sehingga ukuran matahari yang nampak dari bumi relatif sama. Fenomena aphelion terjadi pada bulan Juni, sedangkan perihelion pada bulan Januari.

2. Terjadinya siang hari dan malam hari

Proses terjadinya siang dan malam merupakan fenomena yang disebabkan oleh gerakan rotasi bumi. Bumi berputar pada porosnya sendiri sambil mengelilingi matahari. Terkadang, ada bagian dari bumi yang menghadap matahari, sementara bagian sebaliknya menghadap berlawanan arah dengan matahari. Saat suatu bagian bumi menghadap matahari, maka daerah tersebut mengalami waktu siang. Waktu malam terjadi di bagian bumi yang membelakangi matahari. Suhu suatu daerah di malam hari cenderung lebih dingin daripada siang hari. Daerah tersebut juga menjadi gelap karena tidak mendapatkan penyinaran dari matahari.

3. Adanya Perbedaan Waktu di Bagian Bumi yang Berbeda

Gerakan rotasi bumi juga dapat menyebabkan terjadinya perbedaan waktu di daerah yang berbeda di bumi. Pusat waktu terletak pada bujur nol derajat di bumi, yaitu kota Greenwich di Inggris. Setiap selisih lima belas derajat pada bumi akan menyebabkan perbedaan waktu satu jam.

4. Dibuatnya Kalender Masehi

Kalender masehi merupakan kalender yang dibuat berdasarkan gerakan revolusi bumi. Satu periode revolusi bumi yaitu berlangsung selama 365.25 hari yang dibuat menjadi periode satu tahun masehi. Satu tahun masehi dibulatkan menjadi 365 hari. Setiap empat tahun, satu tahun masehi berlangsung selama 366 hari atau dikenal juga sebagai tahun kabisat.

5. Adanya Perbedaan lama siang hari dan malam hari

Adanya revolusi bumi menyebabkan adanya perbedaan lama siang hari dan malam hari di bumi pada periode waktu tertentu.

  • Pada periode antara 21 Maret-23 September:
    Pada periode ini, kutub utara berada lebih dekat dengan matahari dibandingkan dengan kutub selatan bumi. Hal ini menyebabkan bumi bagian utara terpapar sinar matahari lebih lama dibandingkan dengan bumi bagian selatan. Pada periode ini, di bagian utara bumi memiliki siang hari yang lebih lama dibandingkan malam hari. Untuk bagian selatan bumi mengalami malam hari yang lebih lama dibandingkan siang hari.
  • Pada periode antara 23 September – 21 Maret:
    Pada periode ini, kutub selatan berada lebih dekat dengan matahari dibandingkan dengan kutub utara bumi. Hal ini menyebabkan bumi bagian selatan terpapar sinar matahari lebih lama dibandingkan dengan bumi bagian utara. Pada periode ini, di bagian selatan bumi memiliki siang hari yang lebih lama dibandingkan malam hari. Untuk bagian utara bumi mengalami malam hari yang lebih lama dibandingkan siang hari.
  • Pada periode antara 21 Maret – 23 Desember:
    Pada periode ini, jarak matahari di kutub utara dan kutub selatan sama. Hal ini karena posisi matahari tepat di atas daerah khatulistiwa. Akibatnya, di bagian bumi utara dan selatan menerima sinar matahari yang sama banyak. Selain itu, seluruh permukaan bumi juga mengalami waktu siang yang sama lamanya dengan waktu malam.\

6. Adanya Perbedaan Musim

Perbedaan musim juga merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh pengaruh posisi matahari terhadap bumi. Bumi bagian utara dan selatan memiliki musim yang berbeda karena perbedaan posisinya. Umumnya, musim di bagian bumi terdiri dari empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Berikut adalah periode terjadinya musim di bumi:

Periode Perbedaan Musim Pada bumi bagian utara:

  • Musim semi terjadi pada 21 Maret–21 Juni
  • Musim panas terjadi pada 21 Juni–23 September
  • Musim gugur terjadi pada 23 September–22 Desember
  • Musim dingin terjadi pada 22 Desember–21 Maret
  • Periode Perbedaan Musim Pada bumi bagian selatan:
  • Musim semi terjadi pada 23 September–22 Desember
  • Musim panas terjadi pada 22 Desember–21 Maret
  • Musim gugur terjadi pada 21 Maret–22 Juni
  • Musim dingin terjadi pada 21 Juni–23 September

Pada bumi bagian tengah atau di daerah khatulistiwa (baca : fungsi garis khatulistiwa), tidak adanya fenomena empat musim tersebut. Di daerah khatulistiwa biasanya hanya terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini disebabkan karena di daerah khatulistiwa menerima penyinaran matahari yang penuh sepanjang tahun. Sehingga, di daerah ini juga lama waktu siang dan malam cenderung sama untuk sepanjang tahun. Demikian penjelasan mengenai pengaruh penting & utama posisi matahari terhadap bumi. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.