Categories
Astronomi

Bintang Biduk, Bintang Paling Terkenal Dari Ursa Mayor

Bintang merupakan salah satu benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sediri. Cahaya yang dipancarkan oleh bintang tersebut berasal dari reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi di bagian inti.

Jika diperhatikan sebagian besar bintang-bintang yang dilihat dari planet Bumi berukuran sangat kecil, hal ini dikarenakan letaknya yang sangat jauh. Namun terdapat satu bintang yang lokasinya cukup dekat dengan Bumi, bintang tersebut bernama Matahari.

Selain Matahari, ada juga bintang terdekat kedua yakni Proxima Centauri di dalam rasi bintang Sentaurus. Terdapat beberapa bintang lainnya yang perlu diketahui keberadaannya seperti bintang Sirius, bintang Aldebaran, bintang Betelgeuse, dan juga bintang Bellatrix.

Selain bintang-bintang yang telah disebutkan di atas, terdapat sebuah bintang yang menarik untuk diketahui lebih lanjut yakni bintang Biduk.

Nama bintang Biduk mungkin terdengar asing di beberapa kalangan. Pada kenyataannya keberadaan bintang ini telah dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai salah satu bintang petunjuk arah.

Apa itu Bintang Biduk?

Bintang Biduk (Big Dipper) mempunyai nama lain yakni “gayung besar” merupakan asterisma yang tersusun dari tujuh bintang yang sangat terkenal di berbagai budaya di penjuru dunia. Apa itu asterisma?

Asterisma adalah sebuah pola bintang yang telah diakui hanya di dalam budaya masyarakat tertentu saja. Akan tetapi suatu asterisma dapat menjadi bagian dari konstelasi atau rasi bintang, salah satunya adalah bintang Biduk yang menjadi bagian dari rasi bintang Ursa Mayor.

Jika rasi bintang merupakan kumpulan bintang-bintang yang terlihat membentuk pola tertentu, namun untuk asterisma adalah kumpulan bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan berada di dalam sebuah rasi bintang.

Pada rasi bintang Ursa Mayor inilah terdapat sebuah asterisma yang membentuk bintang Biduk. Bintang Biduk ini terdiri atas empat bintang berbentuk kotak dengan beberapa bintang lainnya yang terlihat seperti ekor.

Bersama dengan Ursa Mayor, bintang Biduk terletak di langit utara Bumi. Tepatnya berada pada utara 41 derajat LU dan tidak akan terlihat dari selatan 41 derajat LS.

Keunikan dari bintang Biduk yakni selalu berada di langit bagian utara bumi. Meskipun begitu, di beberapa tempat di Bumi masih dapat melihat bintang ini meskipun tidak sejelas seperti yang ada di Bumi bagian utara.

Terlihat atau tidaknya bintang Biduk tergantung dari deklinasinya atau sudut dari kutub utara bintang. Untuk bagian polaris (bintang paling terang) tidak dapat terlihat dari selatan khatulistiwa sebab letaknya sangat dekat dengan kutub utara bintang atau deklinasinya berada di atas 89 derajat.

Perlu diketahui jika bintang-bintang yang berada di dalam bintang Biduk mempunyai deklinasi antara +46o dan +62o. Hal inilah yang membuat bintang Biduk hanya dapat terlihat secara utuh jika diamati di utara Bumi dengan lintang 28 derajat LU dan terlihat hanya sebagian mulai dari lintang 41 derajat LS ke utara.

Peran Bintang Biduk

Keberadaan bintang Biduk sangat terkenal di berbagai budaya. Di Inggris, bintang ini dikenal dengan nama Bajak, di daratan benua Eropa bintang Biduk disebut sebagai Great Wagon, sedangkan di India bintang Biduk disebut sebagai Saptarishi yakni tujuh orang suci kuno.

Bintang Biduk sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai navigasi atau petunjuk arah. Sebab di dalam bintang Biduk terdapat Polaris atau bintang utara yang dijadikan sebagai petunjuk arah utara Bumi.

Mencari Polaris tidaklah sulit, cukup dengan memperpanjang garis imajiner dari bintang ke bagian bawah depan mangkuk atau bintang Merak, ke bintang di atas bagian depan mangkuk (bintang Dubhe), dan seterusnya hingga mencapai bintang yang cukup terang sekitar lima kali jarak tersebut.

Bintang Biduk juga dijadikan sebagai titik awal ketika ingin menemukan beberapa rasi bintang atau konstelasi lain di langit.

Tujuh Bintang Utama

Bintang Biduk tersusun atas tujuh bintang utama yang juga merupakan bintang paling terang di Ursa Mayor. Bintang-bintang tersebut antara lain Alkaid, Mizar, Alioth, Megrez, Phecda, Dubhe, dan Merak.

Bintang Alkaid, Mizar, dan Alioth membentuk rangkaian seperti pegangan. Sedangkan bintang Megrez, Phecda, Dubhe, dan Merak membentuk mangkuk. Untuk bintang Alioth yang menjadi bintang paling terang di bintang Biduk, berada di bagian atas pegangan dekat mangkuk.

Menurut para ahli, lima dari tujuh bintang Biduk diyakini berasal dari dari satu awan gas dan debu yang sama. Kelima bintang tersebut yakni Mizar, Alioth, Megraz, Phecda, dan Merak, bergerak bersama di luar angkasa sebagai keluarga bintang.

Kelima bintang ini juga dikenal dengan nama Ursa Mayor Moving Group atau Collinder 285. Sedangkan dua bintang lainnya yakni Alkaid dan Dubhe bergerak secara independen antara satu dengan lainnya.

Bintang Biduk juga memiliki bintang ganda yakni bintang Mizar dan bintang Alcor yang cahayanya lebih redup. Kedua bintang ini dikenal dengan sebutan “kuda dan penunggangnya”.

Bintang Mizar adalah bintang ganda pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop di tahun 1650. Bintang Mizar dan bintang Alcor adalah bintang biner yang telah dibuktikan secara spektroskopi.

Jarak dari Planet Bumi

Jika dilihat dari Bumi, bintang Biduk seolah-olah merupakan bintang datar. Namun pada kenyataannya setiap bintang memiliki jarak yang berbeda-beda dari Bumi dan asterisme berada di tiga dimensi.

Untuk lima bintang yang masuk ke dalam Ursa Mayor Moving Group, rata-rata berada pada jarak 80 tahun cahaya. Bintang Mizar berjarak 78 tahun cahaya dan bintang Phecha adalah 84 tahun cahaya. Sedangkan untuk bintang Alkaid mempunyai jarak 101 tahun cahaya dan bintang Dubhe berjarak 124 tahun cahaya dari planet Bumi.