Gunung berapi merupakan salah satu kenampakan alam yang berada di kerak bumi. Gunung sendiri merupakan bagian dari bentuk permukaan bumi yang menonjol ke atas dengan ketinggian tertentu. Gunung sendiri ada yang berstatus aktif ada pula yang berstatus tidak aktif. Gunung berapi yang masih aktif adalah gunung berapi yang masih melakukan aktivitas erupsi, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan Bumi. Sementara itu gunung berapi tidak aktif merupakan gunung yang sudah tidak bisa lagi melakukan aktivitas erupsi. Meskipun demikian gunung berapi aktif melakukan aktivitas erupsi secara berkala saja yaitu selama beberapa tahun sekali.
Gunung berapi ada banyak sekali. Biasanya letak gunung berapi ini mengikuti garis lempeng bumi, sehingga ketika salah satu gunung berapi mengalami erupsi maka akan disusul erupsi dari gunung lain. Hal ini karena memang gunung- gunung berapi tersebut satu jalur. Dengan kata lain waktu erupsi gunung- gunung tersebut saling berdekatan antara satu dengan yang lain. Berbicara mengenai letusan gunung berapi, kita perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis letusan atau erupsi gunung berapi, agar kita bisa mengetahui letusan apa yang terjadi pada sebuah gunung berapi beserta cara mengantisipasinya.
Erupsi Strato
Mengenai jenis letusan gunung berapi, mungkin kita lebih familiar dengan erupsi eksplosif dan efusif. Namun selain kedua letusan tersebut perlu pula bagi kita untuk mengetahui tentang bentuk- bentuk gunung berapi. Bentuk gunung berapi antara lain gunung berapi strato dan gunung berapi perisai. Letusan yang dilakukan oleh gunung berapi strato disebut juga dengan erupsi strato. Erupsi strato ini tentunya memiliki perbedaan dengan erupsi yang dilakukan oleh gunung berapi perisai. Oleh karena itulah hasil atau bentukan yang dihasilkan oleh erupsi ini pun juga berbeda antara gunung berapi strato dan juga gunung api perisai. Secara umum bentukan atau hasil dari erupsi gunung berapi ini berupa segitiga, bentuk permukaan puncak, kerucut dan lainnya. Adapun kali ini yang akan kita bahas adalah mengenai bentukan yang dihasilkan dari erupsi strato.
Contoh Bentukan Erupsi Strato
Sebenarnya banyak sekali contoh- contoh bentukan hasil erupsi gunung berapi. Yang dimaksud dengan bentukan hasil sendiri merupakan akibat- akibat yang ditimbulkan dari adanya erupsi, seperti bentuk lereng cenderung berkurang kecuramannya, bentuk puncak gunung berapi yang semakin runcing atau justru mendatar atau malah timbulnya gundukan material baru. Beberapa contoh bentukan atau hasil dari erupsi strato antara lain sebagai berikut:
- Segitiga
Salah satu bentukan erupsi strato adalah mengenai bentuk segitiga dari gunung. Seperti yang kita tahu bahwa gunung api strato merupakan gunung berapi yang memiliki bentuk kerucut. Ketika gunung api strato mengalami letusan maka akan berpengaruh terhadap bentuk segitiga gunung tersebut.
- Puncak lancip
Selanjutnya dampak atau bentukan dari erupsi strato adalah puncak lancip. Gunung api strato adalah gunung api yang memiliki puncak lancip. Nama strato sendiri adalah nama untuk bentuk gunung yang memiliki ujung lancip. Setelah mengalami erupsi maka bentuk ujung gunung ini tetaplah lancip.
Nah itu dia beberapa contoh bentukan yang dihasilkan oleh letusan yang dilakukan gunung api berbetuk strato. Bentukan- bentukan yang dihasilkan oleh gunung api strato memanglah tidak banyak. Secara umum, hal itu juga dipengaruhi oleh jenis letusan gunung berapi, yaitu apakah letusan efusif maupun letusan eksplosif. Semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat untuk pembaca semua.