Bumi adalah salah satu anugerah yang luar biasa. Bumi adalah salah satu planet yang ada di tata surya yang kita tempati. Sistem tata surya kita begitu sempurna. Kesempurnaan sistem tata surya yang kita miliki salah satunya karena ditunjang adanya planet- planet dan juga benda- benda langit lainnya (baca: ciri-ciri asteroid). Planet yang ada di Bumi ini mempunyai ciri planet dalam tata surya yang berbeda- beda antara satu dengan lainnya. Diantara planet- planet yang beredar di tata surya, planet Bumi mempunyai karakteristik yang paling cocok dihuni oleh makhluk hidup, yakni manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan.
Sebagai satu- satunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, Bumi mempunyai banyak sekali kekayaan alam (baca: kekayaan alam Indonesia)yang menunjang kehidupan makhluk hidup. Kekayaan alam yang dimiliki oleh Bumi bisa berupa barang- barang yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan hidup, maupun berupa sumber- sumber energi. Sumber- sumber energi yang dimiliki oleh Bumi ada banyak sekali, diantaranya adalah macam- macam laut, macam- macam danau, sungai (baca: manfaat sungai), dan juga gunung berapi (baca: daftar gunung di Jawa Barat). Pada kesempatan kali ini kita akan menyorot tentang salah satu sumber energi yang dimiliki oleh Bumi, yakni gunung berapi. Kita akan membahas lebih lanjut mengenai gunung berapi dan peristiwa vulkanisme.
Gunung Berapi
Gunung berapi disebut juga volcano. Di Indonesia sendiri, gunung berapi dikaitkan erat dengan istilah vulkanik. Gunung berapi merupakan gundukan yang berukuran besar dan juga menjulang tinggi yang ada di permukaan Bumi. Sebenarnya hampir sama dengan gunung- gunung (baca: gunung tertinggi di Indonesia) yang lainnya. Adapun perbedaan dari gunung berapi dengan gunung biasa yang bukan gunung berapi adalah kandungan yang ada di dalamnya. Gunung berapi dapat mengalami sebuah peristiwa meletus (baca: tanda gunung akan meletus) yang akan mengeluarkan berbagai macam kandungan yang dimiliki di dalam Bumi.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwasannya Bumi ini mengandung berbagai macam material yang ada di dalamnya. Beberapa contoh material yang ada di dalam perut Bumi adalah cairan yang sangat panas (magma), batuan (baca: jenis batuan) yang cair, pasir, dan lain sebagainya. Nantinya semua material tersebut akan muntah ketika gunung berapi meletus atau mengalami erupsi.
Pengertian Vulkanisme
Setelah kita mengetahui sekilas mengenai gunung berapi, selanjutnya kita akan membicarakan mengenai vulkanisme. Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah atau bahkan sering mendengar kata vulkanisme. Lalu, apa sebenarnya vulkanisme itu? Vulkanisme merupakan istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan semua peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma (baca: perbedaan intrusi dan ekstrusi magma) dari dalam perut Bumi hingga menuju ke permukaan Bumi melalui retakan dari kerak Bumi atau melalui sebuah pita sentral yang dikenal sebagai terusan kepundan atau diatrema.
Magma yang berada di dalam perut Bumi dapat naik ke atas dikarenakan memiliki suhu yang lebih tinggi sekaligus mengandung gas- gas yang memiliki energi yang cukup untuk dapat mendorong bebatuan yang ada di atasnya. Magma ini mempunyai bermacam- macam nama. Magma yang sudah keluar dan mencapai permukaan Bumi disebut dengan lava. Maka dari itulah kita lebih sering mendengar bahwa gunung berapi ini ketika erupsi akan mengeluarkan lava dan bukan magma. Di dalam perut Bumi sendiri, magma menempati suatu kantong yang sering disebut sebagai dapur magma. Dapur magma ini letaknya sangat dalam sekaligus menjadi penyebab terjadinya perbedaan kekuatan pada masing- masing letusan gunung berapi.
Gejala Terjadinya Vulkanisme
Sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya vulkanisme merupakan segala peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma ke permukaan Bumi. Oleh karena itulah vulkanisme ini merupakan peristiwa yang besar. Vulkanisme ini dalam kehidupan sehari- hari lebih kita kenal sebagai peristiwa meletusnya gunung berapi (erupsi).
Peristiwa meletusnya gunung berapi ini bahkan seringkali dikategorikan sebagai bencana alam karena memang biasanya menimbulkan beberapa kerusakan di muka Bumi. Terjadinya letusan gunung berapi ini tentu tidak begitu saja datang tanpa diketahui oleh manusia. Ada banyak tanda- tanda akan terjadinya letusan gunung berapi yang dapat kita rasakan. Tanda- tanda ini akan memberikan persiapan kepada manusia untuk mengantisipasi kemungkinan resiko yang akan terjadi.
Peristiwa vulkanisme dapat terjadi apabila memenuhi beberapa syarat. Syarat- syarat terjadinya peristiwa vulkanisme ini disebut juga dengan gejala vulkanisme. Beberapa gejala vulkanisme antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terbentuknya dapur magma di lapisan kulit Bumi
2. Terjadinya intrusi magma. Intrusi magma sendiri merupakan aktivitas magma yang menerobos melalui celah- celah atau retakan yang terbentuk di lapisan yang berada di atas dapur magma, namun tidak sampai menembus permukaan Bumi.
Intrusi magma ini pada akhirnya akan menimbulkan beberapa hasil bentukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Batolit, yaitu batuan beku dalam yang membeku di dalam atau dekat dapur magma.
- Lakolit, yaitu batuan beku dalam yang membeku di antara dua lapisan litosfer. Bentuk alas dari lakolit ini datar dan bagian atasnya adalah cembung.
- Sills, yaitu batuan beku dalam yang membeku di antara dua lapisan dan mempunyai bentuk tipis, pipih dan juga melebar.
- Dikes, yaitu batuan beku dalam yang memotong lapisan litosfer Bumi dan mempunyai bentuk miring atau tegak dan juga pipih.
- Apofisia, yaitu batuan beku dalam yang pembentukannya di cabang- cabang berukuran kecil.
- Batuan beku korok, yakni batuan beku yang membeku di pipa kawah.
3. Terjadinya ekstrusi magma. Ekstrusi magma merupakan aktivitas pergerakan magma yang bisa mencapai ke permukaan Bumi. Ekstrusi magma ini akan menyebabkan terjadinya erupsi pada gunung berapi. Erupsi ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:
- Erupsi eksplosif, yaitu letusan dari gunung berapi yang sangat besar dan dasyat. Letusan ini dapat terjadi akibat adanya tekanan gas yang sangat kuat.
- Erupsi epusif, yaitu letusan gunung berapi yang terjadi akibat adanya tekanan gas magmatik yang tidak terlalu kuat sehingga ada magma kental yang keluar dari kepundan.
Itulah beberapa gejala yang akan menyertai terjadinya peristiwa vulkanisme. Tanpa adanya gejala- gejala tersebut maka tidak akan terjadi peristiwa vulkanisme.
Penyebab Terjadinya Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme maerupakan peristiwa alam. Meskipun peristiwa alam, terjadinya vulkanisme ini juga bisa disebabkan oleh hal tertentu. Peristiwa vulkanisme ini dapat terjadi karena adanya aktivitas magma yang ada di dalam lapisan litosfer Bumi sehingga akan keluar menuju ke permukaan Bumi. Vulkanisme ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk gejala tenaga endogen (yakni tenaga yang berasal dari dalam perut Bumi). Selain vulkanisme, bentuk dari tenaga endogen yang lainnya adalah gempa Bumi dan juga tektonisme.
Dampak Terjadinya Vulkanisme
Terjadinya vulkanisme yang merupakan sebuah peristiwa alam yang juga digolongkan sebagai bencana alam ini mempunyai dampak tersendiri. Ada banyak dampak yang dapat kita rasakan dari terjadinya vulkanisme ini baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari peristiwa vulkanisme memang tidak terlalu dikenal masyarakat bila dibandingkan dengan dampak negatif yang begitu terkenal. Oleh karena itulah vulkanisme dikenal sebagai bencana alam apabila terjadi dalam skala besar.
Dampak dari peristiwa vulkanisme akan kita bahas di bagian ini, baik dampak positif maupun dampak negatif. Beberapa dampak positif dan negatif yang dapat ditimbulkan akibat peristiwa vulkanisme antara lain adalah sebagai berikut:
Dampak positif
Dampak positif yang terjadi akibat peristiwa vulkanisme antara lain sebagai berikut:
- Tanah yang berada di daerah pegunungan menjadi subur (baca: ciri-ciri tanah subur dan tidak subur) sehingga mudah digunakan untuk bercocok tanam.
- Persediaan bahan bangunan menjadi berlimpah ruah. Beberapa bentuk bahan bangunan yang berlimpah ruah ini antara lain adalah pasir dan juga bebatuan yang berasal dari dalam perut Bumi. Karena pada dasarnya peristiwa vulkanisme ini memuntahkan material yang terdapat di perut Bumi menuju ke permukaan Bumi.
- Persediaan bahan galian atau tambang menjadi banyak. Banyak sekali bahan galian atau barang tambang yang ada di dalam perut Bumi dan akan ikut keluar ke permukaan Bumi mengikuti peristiwa vulkanisme.
Dampak Negatif
Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang akan ditimbulkan dari adanya peristiwa vulkanisme ini. Berikut ini merupakan dampak negatif yang akan terjadi akibat peristiwa vulkanisme:
- Terjadinya banjir lahar dingin. Banjir lahar dingin akan mengiringi setelah terjadinya peristiwa vulkanisme. Vulkanisme akan memunculkan banyak material dari dalam Bumi menuju e permukaan Bumi. Material- material tersebut pada akhirnya akan menumpuk di permukaan Bumi. Ketika terjadi hujan maka material tersebut akan ikut hanyut oleh aliran sungai sehingga terjadi banjir lahar dingin.
- Kebakaran hutan. Kebakaran hutan juga kemungkinan akat terjadi mengingat material yang keluar saat peristiwa vulkanisme sangat panas sehingga bisa menimbulkan kebakaran pada tumbuh- tumbuhan yang ada di dalam hutan.
- Peristiwa turunnya awan panas yang akan merusak makhluk hidup yang ada di permukaan Bumi.
- Terjadi kerusakan lingkungan akibat adanya material- material panas yang dimuntahkan dari dalam perut Bumi.
- Banyaknya wabah penyakit yang akan timbul, karena banyaknya masyarakat yang akan menempati tempat- tempat pengungsian secara massal.
- Banyak korban yang akan bermunculan baik luka- luka maupun korban meninggal dunia.
Itulah beberapa dampak baik positif maupun negatif yang akan ditimbulkan dari adanya peristiwa vulkanisme. Peristiwa vulkanisme ini seringkali terjadi di daerah- daerah yang masih mempunyai gunung berapi aktif, seperti di Indonesia ini.