Categories
Ilmu Sosial

Selat Gibraltar: Sejarah Dan Peristiwa Bertemunya Dua Arus Laut

Laut menjadi bagian terpenting bagi beberapa negara. Seperti yang diketahui suatu negara yang berada di pesisir atau lebih dikenal dengan sebutan negara pesisir memiliki perkembangan terutama di bidang perekonomian sangatlah tinggi. Tidak hanya dimanfaatkan sumber dayanya saja, namun juga dijadikan sebagai jalur transportasi perdagangan bagi beberapa negara yang memiliki wilayah perairan. Salah satu bagian dari lautan yang menghubungan antar dua atau lebih daratan dikenal dengan nama selat. Adanya selat membuat hubungan antar dua daerah menjadi tempat yang sangat ramai dan perekonomian turut meningkat. Selat juga dijadikan sebagai pembatas antara daerah atau negara. Salah satu selat yang cukup terkenal yaitu Selat Gibraltar.

Selat Gibraltar termasuk selat yang cukup unik, selat ini menghubungkan dua perairan yaitu Samudara Atlantik dan Laut Tengah. Secara geografis, Selat Gibraltar dibatasi oleh negara Spanyol dan Gibraltar di bagian utara, Maroko dan Ceuta di sebelah selatan. Ada juga beberapa pulau kecil yang berada di Selat Gibraltar yang hingga saat ini masih diperubutkan statusnya oleh Spanyol dan Maroko yaitu Pulau Perejil.

Lokasi dari Selat Gibraltar sangatlah strategis. Hal ini dikarenakan kapal – kapal yang berasal dari Laut Mediterania atau Laut Tengah harus melewati selat ini untuk menuju Samudra Atlantik, begitupun sebaliknya semua kapal yang berasal dari Samudra Atlantik sudah tentu melewati Selat Gibraltar untuk dapat menuju Laut Tengah. Selain itu, beberapa pelayaran harus melewati Selat Gibraltar saat menuju Afrika jika berasal dari Benua Eropa.

Pada saat Perang Dunia II antara Kerajaan Inggris dengan Jerman, Inggris menjadikan Selat Gibraltar sebagai daerah pertahanannya dan ketika kapal selam milik Jerman memasuki perairan Mediterania, mereka akan terjebak sehingga Jerman tidak dapat melewati selat ini. Alasan kapal selam milik Jerman tidak berada di bawah air sebab arus laut di selat ini begitu kuat dan kapal selam tidak mampu menyelam.

Sejarah Gibraltar

Sebenarnya nama Gibraltar merupakan nama suatu daerah atau semenanjung yang miliki luas sekitar 6,8 km persegi yang berada di sebelah selatan Semenanjung Iberia di Eropa Barat. Iklim di daerah ini cendrung hangat dengan sebagian besar berupa kawasan pantai. Gibraltar termasuk daratan kecil dan miskin sumber daya alam. Namun, hal tersebut tidak membuat daerah tersebut tidak diminati. Hingga saat ini Gibraltar menjadi daerah perebutan internasional antara Spanyol dan Inggris. Menurut Spanyol Gibraltar merupakan bagian dari wilayahya sedangkan bagi Kerajaan Inggris menjadikan daerah tersebut adalah daratan di seberang laut. Sedangkan bagi pemerintah Gibraltar menganggap bahwa daerahnya merupakan bagian dari Kerajaan Inggris.

Gibraltar telah menjadi daearah perebutan sejak zaman dahulu. Hal ini bermula dari pasukan Kekhafilahan Umayyah yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad berhasil menaklukan daerah asal muasal Gibraltar di tahun 771. Oleh karena itu, ada sebuah gunung kecil yang berada di semenanjung tersebut diberi nama Tariq. Dalam versi bangsa Spanyol menjadi Gibraltar. Selama bertahun – tahun sepanjang kawasan Semenanjung Iberia hingga Gibraltar selalu diperebutkan oleh kerajaan Muslim dan kerajaan Kristen. Karena letak Gibraltar pada bagian utara berbatasan dengan pegunungan jadi relatif aman dari serangan darat. Selain itu alasan lain Gibraltar menjadi perebutan adalah lokasinya yang sangat cocok untuk mengontrol lalu lintas jalur pelayaran kapal – kapal antar Samudra Atlantik dan Laut Mediterania.

Perseteruan tersebut terus berlanjut namun sempat berhenti setelah abad ke 18. Hingga pada tahun 1954 terjadi penutupan jalur penerbangan ke Gibraltar oleh Spanyol karena kunjungan Ratu Inggris ke Gibraltar pada waktu itu. Pada tahun 1963, akhirnya Spanyol membawa masalah tersebut ke PBB dan Spanyol menganggap bahwa Gibraltar adalah bagian dari Spanyol yang masih dijajah oleh Kerajaan Inggris serta penduduk yang bertempat tinggal di Gibraltar merupakan imigran dari Inggris dan sudah menetap lama di sana.

Pemerintah Gibraltar sendiri tidak tinggal diam dan membuat referendum pada tahun 1967. Hasil dari referendum tersebut menyatakan bahwa hampir seluruh rakyat Gibraltar ingin wilayahnya tetap berada di bawah kekuasan Kerajaan Inggris. Spanyol tentu tidak menyetujui hasil referendum tersebut dan mereka melakukan penutupan jalur perbatasan dan juga memutus seluruh jalur komunikasi yang menghubungkan antara Gibraltar dengan Spanyol. Keputusan Spanyol tersebut dihentikan pada tahun 1985 sebab Spanyol ingin diterima sebagai bagian dari Uni Eropa.

Fakta Selat Gibraltar

Selat Gibraltar merupakan salah satu selat yang cukup terkenal karena di sini merupakan daerah pertemuan antara dua laut yaitu Samudra Atlantik dan Laut Mediterania (Laut Tengah). Akibat pertemuan kedua perairan tersebut, terjadi fenomena berupa munculnya batasan seolah Selat Gibraltar terbelah. Fenomena ini ternyata sudah tercantum di dalam Al-Qur’an. Selain itu, seorang ahli osanografi, Francis J. Cousteau meneliti fenomena tersebut. Di dalam tulisannya Cousteau mengatakan tentang penghalang yang memisahkan lautan serta mengamati jika Laut Mediterania mempunyai tingkat salinitas dan juga kerapatan yang berbeda serta dihuni oleh flora dan fauna yang sangat khas atau tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Selain itu, ia juga meneliti bahwa Samudra Atlantik mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan Laut Mediterania. Sebelumnya dia mengira jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua perairan tersebut dilihat dari salinitasnya, keragaman flora dan fauna, kerapatannya dan lain sebagainya. Berdasarkan ilmu fisika, fenomena kedua perairan yang tidak dapat bercampur ini sebagai akibat adanya tegangan permukaan. Para ahli juga menyimpulkan bahwa laut yang saling bersebelahan mempunyai perbedaan massa jenis. Perbedaan massa jenis mengakibatkan teganggan permukaan mencegah dua lautan saling bercampur dan seolah – olah ada dinding tipis yang memisahkan kedua air tersebut.

Akan tetapi fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Selat Gibraltar saja. Di Indonesia pernah terjadi hal serupa tepatnya di bawah jembatan Suramadu. Orang – orang berpikir jika saat itu laut terlihat seolah – olah terbelah karena terjadi pertemuan dua arus air (Baca: Fenomena Laut Terbelah Di Suramadu).

Itulah tadi penjelasan tentang Selat Gibraltar. Semoga dapat menambah wawasan kalian.