Batubara adalah Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat diperbarui dikarenakan proses pembuatan dan pembentukannya membutuhkan jutaan tahun lamanya. Batubara menurut Elliot (1981) seorang ahli geokimia berpendapat bahwa batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah heterogen yang mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen, serta oksigen sebagai komponen unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Singkatnya, batubara dapat diartikan sebagai batuan karbonat berbentuk padat, rapuh, berwarna cokelat tua sampai hitam, dapat terbakar, terjadi dikarenakan perubahan tumbuhan secara kima dan fisik.
Daerah Penghasil Batubara di Indonesia
Saat ini Indonesia menjadi salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Hal itu sudah dilakukan sejak tahun 2005 ketika Indonesia berhasil melampaui produksi batubara di Negara Australia dalam hal batubara thermal. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis dalam waktu 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.
Cadangan batubara di masa lalu hanya ditemukan di pulau Sumatera dan Kalimantan, namun saat ini setelah dilakukannya penelitian dan ternyata cadangan batubara di Indonesia tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan survei geologi terbaru, batubara ditemukan di 21 provinsi di Indonesia. Semua pulau-pulau terbesar di Indonesia memiliki deposit batubara dan pulau Maluku menjadi satu-satunya pulau kecil dengan sumber daya batubara di dalamnya. Berikut adalah detail penyebaran cadangan atau deposit batubara yang ada di Indonesia.
- Pulau Kalimantan
Sejauh ini batubara terbaik hanya terdapat di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di Kalimantan Tengah memiliki potensi pertambangan batubara sekitar 3,5 miliar ton. Sebagian dari angka tersebut terdapat batubara pembuat kokas (cooking coal) yaitu jenis batubara terbaik dengan harga yang relatif tinggi. Diperkirakan memiliki deposit terbesar dengan persentase 53,28 persen cadangan nasional.
- Pulau Sumatera
Pulau Sumatera menduduki peringkat kedua sebagai pulau yang memiliki sumber daya batubara terbesar dengan jumlah 55,9 triliun ton atau berpersentase 46,37 persen dari cadangan batubara di Indonesia. Aceh Barat tepatnya di Melulaboh merupakan salah satu daerah di Sumatera yang memasok batubara di dunia. Selain itu ada Sawahlunto sebagai daerah penghasil batubara untuk Indonesia.
Sejak tahun 1868, pertambangan dengan nama tambang Ombilin memulai aktivitas pertamanya dalam pengambilan batubara, dimana tahun itu adalah masa kolonial Belanda di Indonesia. Namun sejak tahun 2016 pertambangan ini telah menghentikan aktivitas produksinya. Tambang batubara di Sawahlunto merupakan tambang batubara tertua di Indonesia. Sebagai tambang batubara tertua, daerah Sawahlunto memiliki kualitas yang terbaik saat itu.
Kemudian ada daerah Tanjungenim di pulau Sumatera sebagai daerah penyumbang batubara terbesar di pulau Sumatera. Penambangan ini tepatnya terdapat di Bukit Asam yang merupakan pertambangan batubara yang sudah ada sejak tahun 1919, berdiri pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Setelah berakhirnya kolonial Belanda, pertambangan tersebut akhirnya diresmikan sebagai perusahaan Pertambangan Negara dengan nama PN TABA. Pada masanya, pertambangan tersebut dalam waktu 1 jam pertambangan dapat memproduksi 1.500 sampai 1.700 ton batubara. Banyaknya kapasitas pertambangan di daerah ini berkat adanya kereta loader yang dapat menampung 2.000 sampai 2.800 kubik meter setiap jamnya.
- Pulau Papua dan Pulau Sulawesi
Pertambangan di Papua selain menghasilkan emas dan minyak bumi dalam jumlah yang banyak di pulau tersebut juga terdapat sumber energi batubara. Penggunaan teknik Blanding membuat pertambangan di sana dapat menghasilkan kualitas batubara yang baik. Sehingga hasil batubara tersebut dapat digunakan untuk sumber PLTU dan diekspor ke luar negeri. Secara detail, kurang dari 129,55 juta ton sumber daya batubara ditemukan di Papua, sementara jumlah cadangan batubara di Sulawesi diperkirakan memiliki dua kali jumlah cadangan yang ada di Papua.
Peran Batubara dalam Perekonomian di Indonesia
Adanya pertambangan batubara di Indonesia dijadikan komoditi ekspor untuk negara yang tidak memiliki sumber energi batubara dan minyak bumi. Secara umum hasil dari kerjasama batubara mampu meningkatkan penghasilan negara melalui penerimana pajak dan biaya kirimnya. Tidak hanya itu saja, adanya pertambangan batubara menjadikan terbukanya lapangan pekerjaan untuk rakyat Indonesia dari berbagai disiplin ilmu (Baca: Manfaat Batubara). Industri-industri yang memiliki bahan utama batubara dan menjadi roda perekonomian Indonesia, diantaranya:
- Sumber Tenaga Pembangkit Listrik
Batubara dijadikan bahan bakar yang dikonversikan ke dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga pembangkit listrik. Di Indonesia sendiri ada 10 PLTU yang masih menggunakan batubara sebagai bahan utamanya. Kesepuluh Pembangkit Listrik Tenaga Uap tersebut terdapat di pulau Jawa mulai dari Banten sampai Jawa timur. Dari PLTU ini menghasilkan sumber penerangan di Indonesia sekitar 48%, dan juga sumber energi listrik merupakan sumber tenaga termurah jika dibandingkan dengan sumber energi seperti BBM, gas alam (Baca: Daerah Penghasil Gas Alam Terbesar
Di Indonesia) dan panas bumi.
2. Produksi Produk Pupuk Pertanian
Produksi pupuk pertanian membutuhkan gas khusus atau pembakaran khusus dari batubara. Bahkan beberapa macam produk kimia yang digunakan untuk membantu pupuk pertanian adalah hasil olahan sampingan dari sisa pembakaraan batubara. Setelah dimurnikan beberapa zat penting yang digunakan sebagai pupuk adalah asam nitrat dan garam amoniak.
3. Komponen Bahan Sabun
Pabrik yang mengolah sabun turut membutuhkan bahan khusus yang didapatkan dari hasil olahan sampingan batubara. Setelah mengalami pengolahan dan pemurnian zat yang dibutuhkan dari hasil olahan batubara adalah zat pelarut dan pengikat aroma pada produk sabun.
4. Produksi Plastik
Batubara dijadikan bahan bakar utama dalam proses pembakaran biji plastik, karena memiliki panas khusus yang dapat mendukung produk dan kualitas plastik. Selain itu pewarna untuk plastik didapatkan secara langsung dari produk olahan batubara.
5. Industri Produksi Baja
Industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya pada ketersediaan sumber batubara. Baja sendiri memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari diantaranya pada produk kesehatan seperti perlengkapan kesehatan, peralatan pertanian, model transportasi dan berbagai macam produk lainnya yang membutuhkan baja.
Masih banyak lagi industri yang masih menggunakan batubara untuk bahan pembakaran seperti industri produksi semen, industri produk alumunium, industri pabrik kertas. Kemudian ada zat-zat tertentu yang dihasilkan dari olahan batubara yang dapat digunakan untuk berbagai produksi seperti bahan kimia, untuk industri farmasi, dan masih banyak lagi. (Baca: Klasifikasi Industri)
Terlepas dari dampak penggunaan batubara yang menimbulkan polusi udara yang mengganggu, sampai saat ini batubara masih menjadi bahan utama di dalam berbagai industri. Demikianlah ulasan terkait dengan daerah penghasil batubara dan perannya dalam perekonomian di Indonesia, semoga menambah pengetahuan Anda.