Struktur lapisan bumi terdiri atas tiga layer utama yang terbagi menjadi beberapa lapisan lagi. Salah satu layer utama tersebut adalah lapisan litosfer dengan ketebalan 12.000 kilometer. Lapisan litosfer atau lapisan kulit bumi tersusun dari jenis- jenis batuan yaitu batuan metamorf, batuan sedimen dan batuan beku. Masing- masing batuan mempunyai proses pembentukan yang berbeda- beda. Proses terbentuknya batuan metamorf berbeda dengan proses terbentuknya batuan sedimen, begitu pula dengan batuan beku.
Batuan beku dikenal dengan istilah batuan igneus yang berasal dari kata ignis yang mempunyai arti pijar atau api. Dari arti kata tersebut dapat diketahui bahwa batuan ini adalah jenis batuan hasil dari proses pendinginan magma yang merupakan silika cair yang berpijar (baca : Proses Terjadinya Magma). Magma ini tersusun dari berbagai material baik gas, padat maupun cair. Misalnya, gas karbondioksida, unsur padat berupa silika, aluminium, besi, mangan, natrium, kalium, kalsium dan unsur- unsur lainnya. Magma yang berada dalam bumi mempunyai temperatur yang tinggi, yaitu berkisar antara 900 derajat sampai 1000 derajat celcius. Bagaimana magma yang sangat panas tersebut bisa membeku? Berikut adalah tahapan proses pembentukan batuan beku.
Ada sedikit perbedaan antara pembentukan batuan beku intrusif dan ekstrusif (baca : Batuan Beku Luar). Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan intrusi dan ekstrusi magma serta faktor kecepatan pendinginan.
Batuan ini terbentuk karena proses intrusi magma, yaitu proses menerobosnya magma melalui celah pada kerak bumi, tetapi magma tersebut tidak sampai ke permukaan bumi. Meski tidak sampai ke permukaan bumi, magma akan mengalami proses pengkristalan karena suhu di bawah permukaan bumi lebih rendah dari pada suhu di dapur magma. Pengkritalan atau pendinginan magma di bawah permukaan bumi berlangsung lama, sehingga membentuk batuan beku plutonik yang tersusun dari mineral- mineral berukuran besar. Besarnya ukuran mineral batuan plutonik disebabkan ion- ion yang terdapat pada magma memiliki waktu yang cukup untuk berkembang dan membentuk kristal yang besar. Contohnya adalah batu granite, peridottite, gabbro, dan diorite.
Berbeda dengan batuan beku intrusif, batuan jenis ini terbentuk dari proses ekstrusi magma. Ekstrusi magma adalah menerobosnya magma dari dari dapur magma melewati celah- celah pada kerak bumi sehingga mencapai permukaan bumi. Magma atau lava yang berada di permukaan bumi mengalami proses pembekuan yang relatif cepat sehingga membentuk batuan beku vulkanik (baca : Pengertian Vulkanisme).
Bahkan ketika terjadi erupsi gunung berapi, lava akan terlontar ke lapisan atmosfer dan kembali ke permukaan bumi dalam bentuk batuan beku. Karena pembekuan yang sangat singkat, maka ion- ion yang terdapat pada magma tidak sempat berkembang dan akhirnya membentuk kristal- kristal sangat kecil dan halus yang disebut afanatik. Pada material afanatik terdapat lubang- lubang kecil berbentuk bulat atau memanjang yang merupakan bekas dari keluarnya gas saat proses krintalisasi. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt, andesite, kimberlite, dan rhyolite.
Erupsi magma dapat diartikan sebagai proses keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Terdapat berbagai macam material yang terbawa saat terjadi erupsi magma. Berikut adalah beberapa tipe material berdasarkan jenis erupsi.
Dikatakan erupsi efusif jika magma dari perut bumi keluar ke permukaan dengan cara meleleh dan tidak meledak karena tekanan gas dari dalam perut bumi sangat kecil. Lelehan magma tersebut akan membawa material berupa lava cair dan sedikit material padat yang dapat membentuk aliran lava dan kubah lava.
Disebut dengan erupsi eksplosif apabila magma dari dalam perut bumi keluar menuju permukaan dengan cara dilontarkan akibat adanya letusan. Letusan tersebut disebabkan adanya tekanan gas yang sangat besar dari dalam perut bumi. Erupsi eksplosif menghasilkan material padat yang dikenal dengan istilah batuan beku fragmental atau batuan beku pyroklastik yang masih menjadi bagian dari batuan vulkanik. Dinamakan pyroklastik karena pyro berarti api, sedangkan clastics berarti pecahan atau butiran. Bentuk pyroklastik terbagi menjadi 3 macam berdasarkan cara erupsinya, yaitu :
Sedangkan berdasarkan ukurannya, batuan pyroklastik terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…