Dalam cabang-cabang ilmu geografi, salah satu hal yang dipelajari adalah mengenai perairan di darat dan perairan di laut. Khusus untuk perairan di darat, ada tiga hal yang dipelajari yaitu ekosistem sungai, rawa-rawa, dan danau. Dalam pembahasan berikut ini disajikan mengenai danau. Dari pengertiannya sendiri, danau merupakan daerah yang berupa cekungan dan terisi oleh air. Berdasarkan jenis air yang mengisi danau terbagi menjadi dua, yaitu danau air asin dan danau air tawar.
Sedangkan berdasarkan pada proses terjadinya pembentukan, danau dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
- Danau tektonik
- Danau vulkanik
- Danau campuran (tektonik dan vulkanik)
- Danau lembah gletser
- Danau oxbow (yaitu danau yang terbentuk karena terputusnya kelokan sungai meander dan membentuk sebuah danau)
- Danau dolina (yaitu danau yang terbentuk di daerah kapur atau danau karst).
Secara khusus di Indonesia sendiri, danau yang ada merupakan jenis danau vulkanik, tektonik, paparan banjir, dan danau oxbow. Dalam kajian ini akan membahas mengenai danau vulkanik yang ada di Indonesia. Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk akibat dari runtuhnya kaldera dan erupsi eksplosif yang dapat memindahkan material di dalam pusat erupsi dengan jumlah yang besar, sedangkan vulkanisme sendiri terbentuk dari adanya reaksi dari proses tektonik regional seperti subduksi dan zona pemekaran.
Berdasarkan proses pembentukan danau vulkanik, danau ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
- Kaldera gunung berapi runtuh karena adanya peristiwa erupsi yang sangat besar, dan menyebabkan kaldera tersebut dapat menggambarkan morfologi rekahan cincin dan menjadi pusat dari deposisi sedimen berikutnya;
- Sedimen subaerial, longsoran, dan debris fans terakumulasi di dalam permukaan dasar dan bagian tepi kaldera;
- Pengisian sedimen danau terbentuk ketika erupsi dan vulkanisme aktif, sehingga sedimentasi yang dihasilkan lebih tinggi. Selama proses ini, dinding kaldera akan erosi. Hal ini menyebabkan danau menjadi lebih luas, sedangkan tepian danau dangkal. Setelah erupsi berhenti, maka endapan sedimen turbidit akan mendominasi proses sedimentasi.
Secara umum, danau vulkanik atau kaldera terdiri dari:
- Crater rim, yaitu dinding kawah sebagai penutup danau
- Crater sediments, yaitu endapan sedimen hasil rombakan batuan sekitar sebagai dasar danau
Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa contoh danau vulkanik yang tersebar di sejumlah propinsi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
- Danau Maninjau. Danau ini terdapat di Propinsi Sumatera Barat, secara astronomis danau ini terletak pada 0˚12’26,62’’ LS – 0˚25’02,80’’ LS dan 100˚07’43,74’’ BT – 100˚16’22,48’’ BT yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Danau ini terletak di atas ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas permukaan danau ini adalah 97.375.000 m2, dengan panjang maksimal sekitar 16,469 meter, dan lebar maksimum adalah 7.500 meter. Volume air yang ada di danau ini adalah 10.226.001.629 m3 dengan kedalaman rata-rata adalah 105 meter dan luas tangkapannya adalah sebesar 13.260 hektar.
- Danau Tondano. Danau ini terletak di Kota Tondano, Propinsi Sulawesi Utara yang berada di antara Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, dan Gunung Masarang.
- Danau Gunung Tujuh. Danau ini berada di Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, Sumatera. Secara astronomis, danau ini terletak pada 1˚42’23’’ LU dan 101˚24’42’’ BT yang terletak di kawasan Gunung Tujuh. Danau ini bernama Danau Gunung Tujuh karena dikitari oleh sjumlah tujuh gunung, yaitu Sunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Madura Besi, Gunung Lumut, Gunung Selasih, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh itu sendiri.
- Danau Segara Anakan. Danau ini terletak di Gunung Rinjani.
- Danau Kelimutu. Danau ini terletak di Nusa Tenggara dan memilki warna air danau yang berwarna-warni.
- Danau Telaga. Danau ini terletak di Pegunungan Dieng yang terletak di Propinsi Jawa Tengah.
- Danau Toba. Danau ini terletak di Propinsi Sumatera tepatnya di Kabupaten Samosir dan merupakan danau vulkanik terbesar di Indonesia. Danau Toba berada pada ketinggian 905 meter di atas permukaan air laut yang memiliki panjang sekitar 275 km dan lebar sepanjang 150 km. Luas danau ini mencapai 1.130 km2. Danau ini terbentuk akibat aktifitas vulkanis sekitar 73.000 – 75.000 tahun yang lalu.
- Danau Tolire. Danau ini terletak di Gunung Gamalama di Pulau Ternate yang secara astronomis terletak di 127,29˚ BT – 127,39˚ BT dan 0,75˚ LU – 0,87˚ LU. Danau ini memiliki diameter yang relatif kecil yaitu hanya sekitar 11 km dengan luas area yaitu 76 km2.
Dari sejumlah contoh danau vulkanik ini dapat dijelaskan bahwa danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk secara alamiah akibat letusan gunung berapi (vulkanik) dan membentuk cekungan yang besar dan mengandung bahan-bahan dari perut bumi seperti belerang dan panas bumi atau geothermal. Selain itu, danau vulkanik memiliki sumber air panas yang kedalamannya sangat bervariasi.
Dibandingkan dengan danau tektonik, danau vulkanik sedikit lebih dangkal dan kualitas airnya dipengaruhi aktifitas gunung berapi itu sendiri. Saat gunung berapi mengalami reaksi dari dalam atau saat akan mengalami erupsi, kualitas air danau vulkanik akan banyak mengandung gas sulfur atau belerang dan sangat berbau. Danau vulkanik sendiri dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk lebih mengenal keindahan alam yang terbentuk dari letusan gunung berapi.