Categories
Geologi

5 Dampak Negatif Pertambangan Terhadap Lingkungan

Beberapa dari kita pasti sudah mengetahui jika semua barang yang dipakai tidak datang dengan sendirinya, bukan. Semua barang – barang tersebut telah melalui berbagai macam proses yang cukup panjang dan rumit untuk bisa menjadi suatu barang yang berguna. Pernahkah kalian berpikir dari mana barang – barang tersebut berasal. Kita bisa ambil contoh seperti kendaraan yang sangat berguna sebagai sarana transportasi dan mempermudah dalam mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain.

Terbuat dari apakah kendaraan tersebut? Semua kendaraan yang kita tahu mempunyai kerangka yang berasal dari besi, begitu juga dengan mesin dan komponen pendukungnya. Jika sudah menjadi sebuah kendaraan utuh, tidak lengkap rasanya jika tidak diisi dengan bahan bakar yang menjadi sumber tenaga.

Nah, dari contoh di atas dapat disimpulkan untuk membuat kendaraan hingga bahan bakar yang digunakan semua itu berasal dari kegiatan pertambangan. Karena sudah pasti untuk memperoleh itu semua tidak serta merta ada dengan sendirinya. Kegiatan pertambangan sudah bukan hal yang asing bagi seluruh masyarakat, sebab kegiatan ini sangat berkaitan dengan seluruh aktivitas manusia. Oleh karena itu, tidak hanya di Indonesia di seluruh belahan bumi manapun kegiatan pertambangan ini sangat penting terutama untuk kemajuan sebuah negara.

Dari Sabang hingga Merauke sudah banyak ditemukan daerah pertambangan di Indonesia dengan hasil tambang yang berbeda-beda di setiap tempat. Beberapa hasil tambang banyak dimanfaatkan di dalam negeri dan sebagian lagi juga diekspor ke beberapa negara, bisa dikatakan hasil pertambangan telah menjadi sumber pendapatan bagi negara. Dibalik manfaat yang bisa kita rasakan dari kegiatan pertambangan, ternyata dapat juga menimbulkan efek atau dampak negatif. Dampak negatif tentunya memberikan kerugian bagi semua pihak. Lalu apa saja dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan sekitar?

  1. Kegiatan pertambangan sudah tentu akan merusak lingkungan

Untuk memperoleh hasil tambang, perlu dilakukan penggalian hingga masuk ke dalam bumi. Tidak heran hasil dari galian – galian tersebut terbentuk lubang, terowongan, hingga cekungan yang ukurannya tidak kecil. Tidak heran lingkungan di sekitar daerah pertambangan akan menjadi rusak. Seperti yang terjadi di Pulau Kalimantan, di sana banyak ditemukan kolam yang terbentuk akibat dari penggalian batu bara.

Kolam – kolam tersebut banyak yang tidak ditimbun kembali dengan tanah sehingga saat hujan tiba dan dalam jangka waktu yang lama, akhirnya bekas galian tersebut berubah menjadi kolam. Contoh lain dapat ditemukan di bukit atau gunung, di sana tanah dikeruk dan diambil untuk kemudian dikirim beberapa daerah. Maka tidak heran jika sudah tidak ada lagi bukit atau gunung, akibatnya ketika hujan tiba, bencana alam seperti tanah longsor dan banjir tidak dapat dihindari lagi, sebab sudah tidak tersedia daerah resapan air hujan.

  1. Berubahnya struktur muka bumi

Seperti yang telah kita ketahui, pertambangan berarti menggali untuk menemukan sumber daya alam yang berada di dalam bumi. Dan kegiatan tersebut sudah pasti akan mengubah bentuk dari bentang alam bumi, terutama bagi kegiatan pertambangan yang menggunakan teknik open pit atau pertambangan terbuka. Seperti contoh hilangnya sungai akibat timbunan material atau terjadi pendangkalan yang ekstrim dan juga bukit yang berubah menjadi jalan atau dataran rendah.

  1. Terjadi pencemaran lingkungan

Sudah tidak terhitung berapa banyak kasus yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan salah satunya yaitu pencemaran lingkungan. Sebut saja pencemaran sungai akibat dari limbah hasil pertambangan yang langsung dibuang ke sungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu, aliran sungai yang membawa limbah pertambangan akan terus mengalir hingga menuju lautan. Akibatnya bisa lebih fatal yaitu ekosistem air laut menjadi rusak, tidak heran jika banyak terumbu karang dan ikan – ikan mati akibat keracunan limbah pertambangan. Tidak hanya sungai yang tercemar, kendaraan besar yang mengangkut hasil tambang menimbulkan polusi udara akibat debu yang berterbangan.

Kendaraan yang digunakan sudah tentu berukuran besar, maka tidak heran saat kendaraan melintas, akan menghasilkan debu – debu yang berterbangan sehingga udara menjadi kotor dan tidak layak untuk dihirup manusia. Tanah kehilangan unsur hara dan mineral akibat dari limbah pertambangan yang merusak struktur tanah, akibatnya tanah tidak dapat ditanami oleh tanaman kembali dan produktivitas tanaman terhambat. Hingga polusi suara yang menimbulkan kebisingan yang bervolume tinggi di daerah sekitar pertambangan. Jika dibiarkan terus – menerus sudah pasti pencemaran lingkungan akan menjadi sangat parah.

  1. Keselamatan menjadi terancam

Dampat negatif dari pertambangan juga dapat mengancam keselamatan pekerja tambang dan juga warga yang tinggal di sekitar pertambangan. Mengapa bisa demikian? Saat melakukan penambangan emas, para penambang akan menggali bumi hingga membentuk trowongan panjang, sempit dan berliku yang sudah tentu ketersediaan oksigen di dalam lorong sangat sedikit jumlahnya.

Tidak heran banyak pekerja yang mati lemas akibat kekurangan oksigen atau resiko lain yaitu runtuhnya terowongan sehingga menimbun para pekerja. Di luar, tanah dan pohon di sekitar area pertambangan juga hilang, akibatnya ketika hujan turun air tidak dapat ditampung oleh tanah, jika terus begitu bahaya besar sedang mengancam warga yang tinggal dekat pertambangan seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

  1. Menghilangnya keanekaragaman hayati

Sebelum ditemukan sumber daya alam yang terletak di bawah bumi yaitu hasil tambang, sebagian besar daerah tersebut berada jauh dari pemukiman warga sehingga fauna dan flora yang hidup di sana tidak merasa terganggu. Namun, setelah kegiatan pertambangan dimulai, banyak fauna dan flora yang hilang bahkan mati akibat rusaknya habitat tempat tinggal mereka. Sehingga sekarang banyak flora dan fauna asli Indonesia yang terancam punah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan mereka, namun semua itu tidak sesuai dengan kegiatan pertambangan yang terus berlanjut. Jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan keanekaragaman hayati di sekitar pertambangan akan menghilang dan punah seiring berjalannya waktu.

Nah, itulah tadi beberapa dampak negatif pertambangan terhadap lingkungan. Sebagai manusia sudah selayaknya kita harus bijak dalam menggunakan barang – barang terutama yang berasal dari bahan tambang. Ada banyak cara menjaga bumi dari kerusakan salah satunya dengan menghemat penggunaan bahan bakar kendaraan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.