Mempelajari bentuk bumi dalam bentuk datar menjadi lebih mudah jika menggunakan peta. Meskipun begitu penyajian gambaran bumi yang sebelumnya dalam bentuk lingkaran diubah menjadi bentuk datar, tidak akan terlepas dari kesalahan.
Untuk itu mengurangi kesalahan pembuatan dibutuhkan kemampuan dalam memproyeksikan peta. Lalu apa itu proyeksi peta dan apa saja jenis dari proyeks peta? Mari disimak pembahasannya di bawah ini!
Pengertian Proyeksi Peta
Proyeksi peta merupakan suatu prosedur matematis yang memungkinkan jika hasil pengukuran dilakukan di permukaan bumi fisis dapat digambarkan pada bidang datar yakni peta. Seperti yang diketahui jika permukaan bumi tidaklah rata, maka sangat sulit untuk melakukan perhitungan secara langsung dari pengukuran.
Oleh karena itu digunakan pendekatan matematis atau model planet Bumi yakni ellipsoid putaran yang memiliki besaran-besaran tertentu. Sehingga secara matematis proyeksi peta dilakukan dari permukaan ellipsoid putaran ke permukaan bidang datar.
Fungsi Proyeksi Peta
Fungsi dari proyeksi peta yakni memetakan permukaan bumi dengan cakupan daerah yang cukup luas yakni lebih dari 30 km X 30 km, permukaan bumi tidak dapat diasumsikan sebagai bidang datar.
Dengan menggunakan proyeksi peta, distorsi yang terjadi pada pemetaan dapat direduksi dan nantinya peta yang dihasilkan memiliki minimal satu syarat geometrik sebagai peta ideal.
Jenis-Jenis Proyeksi Peta
Adapun jenis-jenis proyeksi peta diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yakni:
Menurut Bidang Proyeksi Yang Digunakan
Dalam hal ini bidang proyeksi digunakan untuk memproyeksikan gambaran permukaan bumi dan dapat didatarkan. Proyeksi peta menurut bidang proyeksi dibagi menjadi:
- Proyeksi Azimuthal
Bidang proyeksi ini menggunakan garis yang melewati pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
- Proyeksi Kerucut (Conic)
Pada bidang proyeksi ini menggunakan kerucut dan sumbu simetrinya merupakan sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
- Proyeksi Silinder (Cylindrical)
Bidang proyeksi yang digunakan merupakan silinder dengan sumbu simetri dari proyeksi ini yakni sumbu silinder melalui pusat bumi.
Menurut Posisi Sumbu Simetri Bidang Proyeksi
Terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Proyeksi Normal (Polar)
Dalam hal ini sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi.
- Proyeksi Miring (Oblique)
Pada proyeksi ini, sumbu simetri bidag proyeksi membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
- Proyeksi Transversal (Equatorial)
Sumbu simetri yang digunakan oleh bidang proyeksi tegak lurus terhadap sumbu bumi.
Menurut Ketentuan Geometrik Yang Dipenuhi
Berdasarkan ketentuan geometrik, proyeksi peta dibedakan menjadi:
- Proyeksi Konform
Besarnya sudut ataupun arah garis yang digambarkan pada peta sama dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan memperhatikan faktor skala pada peta bentuk yang digambarkan di peta sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.
- Proyeksi Ekuidistan
Jarak yang berada di antara titik atas peta sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, tentunya dengan memperhatikan faktor skala peta.
- Proyeksi Ekuivalen
Luas permukaan yang digambarkan pada peta sama dengan luas sebenarnya di permukaan bumi, dengan memperhatikan skala peta.
Menurut Kedudukan Bidang Proyeksi Terhadap Bumi
Jika dilihat dari kedudukan bidang proyeksi terhadap bumi, dapat dibedakan menjadi:
- Proyeksi Tangent (Menyinggung)
Proyeksi ini apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi.
- Proyeksi Secant (Memotong)
Proyeksi ini bila bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi.
Cara Memilih Proyeksi Peta
Dalam melakukan proyeksi peta tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
- Tentukan tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan.
- Tentukan juga lokasi dari geografis serta luas wilayah yang akan dipetakan nantinya.
- Perhatikan ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang ingin dipenuhi untuk melakukan pemilihan proyeksi peta.
Tidak hanya itu saja, pemilihan proyeksi peta ada baiknya juga memperhatikan hal-hal berikut:
- Pemetaan topografi dari suatu wilayah memanjang dari arah barat-timur. Pada umumnya menggunakan proyeksi normal, kerucut, konform, serta menyinggung di titik tengah wilayah yang dipetakan. Proyeksi ini dikenal dengan nama proyeksi LAMBERT.
- Pemetaan wilayah yang memanjang dari arah utara-selatan, pada umumnya menggunakan proyeksi silinder, konform, transversal, serta menyinggung meridian yang berada tepat di bagian tengah wilayah pemetaan. Proyeksi ini memiliki nama lain yakni proyeksi Tranverse Mercator (TM) atau Universal Tranverse Mercatro (UTM).
- Pemetaan wilayah yang berada di sekitar kutub pada umumnya menggunakan proyeksi normal, azimuthal, dan konform. Proyeksi peta ini juga dikenal dengan nama proyeksi stereografis.
Syarat Proyeksi Peta
Syarat dari proyeksi peta agar sesuai dengan bentuk kenampakan bumi harus memenuhi 3 aspek yakni:
- Conform, harus sesuai dengan aslinya dengan mencerminkan sebuah wilayah ke dalam format yang sama. Apabila tidak ada kesamaan dengan aslinya maka peta tersebut tidak akan dapat menyerahkan suatu komparasi jarak dan luas secara tepat dan akurat.
- Equivalent, wilayah yang digambar pada peta harus sama luas dengan aslinya. Luasnya harus memiliki keserupaan perbandingan dengan luas wilayah sebenarnya, tentunya dengan dapat diwujudkan dengan menggunakan format skala.
- Equidistant, jarak yang digambar pada peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya. Jarak antara dua wilayah yang tercermin pada peta harus memiliki kesamaan perbandingan dengan jarak yang sebenarnya dengan menggunakan format skala.