Penyebab Terjadinya Aurora ada 6 yang harus kita ketahui bagaimana aurora yang indah bisa terbentuk. Pernahkah kamu melihat cahaya kehijauan atau merah muda di langit? Atau di siaran televisi? Itulah yang disebut sebagai aurora. Lalu apa sih penyebab dan proses terjadinya aurora? Bagi kita yang tinggal di bawah khatulistiwa jangan pernah berharap melihat aurora di atas langit, kenapa begitu? Jawaban sederhananya karena aurora tidak terjadi di daerah khatulistiwa, untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut !
Penyebab Terjadinya Aurora
1. Sun Spot (Bintik Matahari)
Apa itu bintik matahari? Bintik matahari adalah area gelap/hitam dan area dingin di permukaan matahari yang disebut fotosfer dan termasuk salah satu fenoma unik matahari. Fotosfer sendiri termasuk dari bagian-bagian matahari yang cukup sering kita dengan.Sun Spot ini bisa berukuran sangat besar, sekitar 50.000 kilometer. Sun Spot terjadi dikarenakan adanya interaksi pada medan magnet matahari yang tidak sempurna.
Meskipun disebut area dingin, bukan berarti sun spot ini dingin seperti halnya es di bumi, hanya temperaturnya saja yang lebih dingin dibandingkan panas permukaan matahari. Di permukaan panas matahari mencapai 5.800 derajat kelvin sedangkan di sun spot lebih dingin sekitara 3.800 derajat kelvin. Perumpamaan dari Sun Spot ini bagaikan tutup botol soda, apabila di kocok akan menghasilkan ledakan yang melontarkan tutup botol tersebut. Demikian halnya dengan Sun Spot saat medan magnet semakin tidak stabil makan ledakan besar akan terjadi pada area tersebut yang kemudian disebut sebagai proses terjadinya badai matahari (solar wind).
2. Solar Wind (Badai Matahari)
Pada lapisan-lapisan matahari khususnya inti matahari suhu yang dimiliki mencapai 27.000.000 derajat Farenheit atau sama dengan 15.000.000 juta derajat celcius, suhu dipermukaan matahari sering naik dan turun (tidak stabil) sehingga dipermukaan sering terjadi seperti proses mendidihnya air dan gelembung. Sebagaimana disinggung di atas, di bagian permukaan matahari ada area yang dinamakan Sun Spots (bintik matahari) akibat tidak stabilnya suhu serta medan magnet yang ada partikel tersebut kemudian lepas dan terlontar, proses lontaran inilah yang kemudian dikenal dengan Solar Wind (badai matahari) yang mampu menjangkau bumi, dalam waktu sekitar 40 jam.
3. Magnetosfer
Magnetofser merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut lapisan langit yang masih dipengaruhi oleh garis daya magnet bumi. Gaya garis medan magnet tersebut melingkupi bumi hingga jarak 10 kali radius bumi pada sisi bumi yang masih siang hari, dan pada sisi bumi yang malam hari mampu mencapai ratusan kali dari jari-jari bumi itu sendiri.
Saat terjadi badai matahari fungsi dari magnetosfer ini adalah melindungi bumi dan seisinya dari terjangan benda-benda dan partikel ruang angkasa yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Berbeda dengan ketika menghatam planet merkurius yang tidak terlindungi, sehingga panet akan jadi sangat panas. Saat pertama kali badai matahari mencapai bumi maka akan terjadi yang namanya “bowshock”.
Pada tahap ini, partikel yang dibawa oleh angir surya (solar wind) akan terbagi menjadi dua bagian, pertama dibelokkan kesekeliling bumi ke dalam suatu area yang disebut sebagai magnetosheath, kedua ada sebagian partikel yang masuk kedalam lapisan atmosfer. Namun pada sebagian partikel yang menembus tersebut juga tidak dapat masuk ke atmosfer bumi karena masih harus menghadapi pertahanan kedua dari bumi yakni Sabuk Radiasi Van Allen. Pada lapisan tersebutlah partikel angin surya akan terjebak.
4. Kutub Medan Magnet
Daerah kutub merupakan derah pusat dari medan magnet bumi. Saat partikel yang masuk terjebak di Sabuk Van Allen, partikel-partikel tersebut pada akhirnya akan terbawa oleh angin dan menuju kutub medan magnet bumi (inilah yang menjadi alasan aurora hanya terjadi di daerah kutub).
5. Partikel Proton dan Elektron
Proton dan elektron merupakan unsur-unsur pembentuk atom yang cukup sering kita dengar, khususnya di pelajaran-pelajaran kimia. Proton letaknya berada di inti atom, sedangkan elektron berada di luar lapisan atom. Proton dan elektor yang luar biasa besarnya di bawa oleh angin surya ini nantinya akan terionisasi pada lapisan ionosfer. Pada lapisan tersebutlah tempat cahaya aurora terjadi. Itulah yang menajdi alasan kenapa aurora berada di tempat yang tinggi. Hal tersebutlah yang merupakan salah satu fungsi dari lapisan mesosfer bagi bumi.
6. Oksigen dan Nitrogen
Mengapa oksigen dan nitrogen menjadi penyebab aurora? Sebelum itu perlu diketahui bahwa jenis partikel yang di bawa oleh angin surya adalah berupa proton dan elektron. Dua senyawa tersebutlah yang sebagian dilontarkan kesekeliling bumi dan sebagian lagi masuk kedalam lapisan atmosfer, saat kedua proton dan elektron tersebut terbawa angin mendektai kutub medan magnet bumi saat itulah ia akan bercampur dengan nitrogen dan/atau oksigen di lapisan udara bumi (baca juga : lapisan stratosfer). Pada dasarnya, ketika partikel angin surya bercampur dengan oksigen, maka warna aurora yang dihasilkan antara kuning dan hijau. Sedangkan bila partikel surya bercampur dengan nitrogen maka akan menghasil aurora berwarna violet dan terkadang biro.
Namun ternyata faktor ketinggian juga menentukan corak warna dari aurora sendiri. Pada ketinggian di atas 241 km maka yang tampak umumnya adalah warna merah. Pada ketinggian 241 km maka tampak warna hijau. Pada ketinggian 96,5 km ke atas tampak warna ungu, dan pada ketinggian 96,5 maka tampak warna biru. Cahaya ini akan tampak layaknya tirai yang terhembus angin, menari di atas langit yang selalu berubah-ubah warnya.
Sebelum membahas lebih detail penyebab aurora alangkah lebih baiknya kalau kita mengulas terlebih dahulu macam-macam aurora. Ada dua macam aurora yang dikenal selama ini, yaitu:
1. Aurora Borealis
Aurora ini hanya muncul di kawasan kutub utara dan tempat terbaik untuk menikmati keajaiban alam ini adalah di Alaska dan Kanada bagian Utara. Selain itu kawasan Norwegia, Swedia dan Finlandia juga merupakan titik pandang yang baik ketika anda ingin melihat aurora.
Apabila tingkat Suar Matahari sangat aktif anda bisa melihatnya dari Puncak Skotlandia bahkan Inggris sekalipun. Warna aurora dari Borealis antara lain pink, hijau, kuning, biru, violet dan terkadang juga berwarna orange dan putih.
2. Aurora Austrialis
Kapan waktu terbaik dan tempat terbaik untuk melihat aurora ini? Pada dasarnya aurora austrialis merupakan jenis aurora yang sulit untuk diprediksi kapan terjadinya, bahkan waktu kemunculannya pun sangat pendek sekitar 30 menit. Lokasi terbaik untuk melihat aurora ini adalah di negara australia, chili, selandia baru dan antartika. Waktu terbaik melihat aurora ini adalah saat tengah malam.
Waktu terbaik untuk melihat aura adalah antara bulan Oktober, September, Maret dan April , pada musim dingin merupakan saat terbaik bagi kita untuk menikmati aurora. Aurora jenis borealis hampir dipastikan selalu ada, namun pada bulan-bulan tersebutlah aurora dengan keindahan yang paling mempesona bisa kita nikmati, bahkan aurora jenis ini mampu bertahan hingga waktu 2 (dua) hari.
Sedangkan untuk aurora autrialis, waktu terbaiknya adalah pada bulan September dan Desember. Aurora autrialis ini sedikit sulit diprediksi, jangka waktu yang dimiliki pun sangatlah pendek. Namun, beberapa kalangan mengklaim bahwa waktu terbaik melihat aurora ini adalah saat tengah malam.
Dalam masa-masa yang masih banyak kepercayaan-kepercayaan mistis terdapat lukisan gua di kawasan Prancis yang melukiskan kejadian aurora ini sebagai sebuah fenomena mistis. Pada masa sebelumnya, cahaya aurora yang berada di kawasan utara dianggap sebagai sebuah tanda akan terjadinya kehancuran di dunia. Selanjutnya di masa Galileo Galilei memberikan nama cahaya tersebut dengan nama aurora borealis, aurora sendiri dinisbatkan pada nama dewi dari mitos Romawi bernama “Aurora”, dan Boreas yang berasal dari bahasa yunani kuno yang artinya adalah angin utara.
Sebagaimana disinggung di atas, bahwa selain waktu ada tempat-tempat terbaik atau titik pandang terbaik ketika seseorang ingin menikmati indahnya fenomena alam aurora ini. Adapun tempat-tempat terbaik tersebut antara lain:
1. New Zealand
Salah satu spot terbaik untuk menikmati aurora berada di New Zealand (Selandia Baru) yang berada pada garis lintang 42° 0′ 0″ S / 174° 0′ 0″ E, dari kawasan ini kamu akan bisa menikmati indah aurora autrialis, aurora yang bisa kita lihat di sini umumnya berwarna hijau dan pink. Tempat di New Zealand yang direkomendasikan untuk ada antara lain di Stewart Island yang sebagaian besar terdiri atas tanam nasional. Kemudian di danau Takepo dan terakhir di kawasan The Catlins lokasi paling selatan di dunia yang masih dapat kita kunjungi. Perlu diketahui bahwa di bagian kutub selatan merupakan daerah ekstrim yang memang sulit dijangkau. Dan New Zealand dapat menjadi pilihan bagi anda untuk melihat aurora.
2. Kanada Utara
Kanada utara merupakan lokasi untuk melihat aurora yang sangat baik, umumnya aurora yang kita lihat dari kawasan ini bentuknya oval. Salah satunya adalah lembaga di Kanada yang bernama Canada Geographic ini akan membimbing kita menemukan lokasi yang tepat kemunculan aurora, dan saat musim salju lah momen yang paling baik untuk kita berburu aurora di Kanada Utara.
Berdasarkan penyebab-penyebab di atas dapat dikatakan bahwa pada dasarnya Aurora merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh faktor berupa bintik matahari yang menyebabkan badai matahari sehingga menghembuskan angin surya. Angin surya tersebut kemudian bahwa partikel berupa proton dan elektron yang ketika menghantam bumi, akan bertabrakan dengan magentosfer dan dibelokkan. Ketika terjadi pembelokan tersebut dan partikel yang berada di atmosfer bercampur dengan oksigen dan/atau nitrogen maka percampuran tersebutlah yang kemudian memunculkan apa yang kita sebut sebagai Aurora.
Demikianlah uraian penyebab terjadinya aurora, salah satu fenomena alam yang mempesona seluruh dunia. Dengan pengetahuan penyebab aurora semoga rasa penasaran kita akan kenapa aurora terjadi terpuaskan. Selain itu, dengan mengetahui seluk-beluknya, jika suatu waktu kita berkesempatan mengunjungi negara tempat aurora muncul, maka kita bisa mengetahui bagaimana mencari informasi untuk ikut serta menikmati indahnya pesona aurora. Semoga bermanfaat.
Artikel Terkait” state=”closed
Artikel Lainnya
Siapa sangka ternyata negara Indonesia memiliki sejarah tentang letusan gunung berapi cukup banyak. Diketahui jika…
Hampir sebagian besar gunung berapi yang ada di dunia pernah mengalami erupsi atau letusan. Setiap…
Negara Indonesia merupakan negara iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja, yakni musim kemarau…
Gunung merupakan sebuah daerah yang sangat menonjol dibandingkan dengan sekitarnya dan dapat mencapai tinggi lebih…
Gunung memiliki keindahan dan pesonanya tersendiri terutama bagi para pecinta alam. Namun siapa sangka dibalik…
Nusa Tenggara Timur merupakan sebuah provinsi di negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang sangat…